Yuk, Intip Cara Inreyen Motor yang Baik dan Benar

Salah satu motor yang paling digemari masyarakat Indonesia adalah motor matic. Ini karena motor ini dianggap lebih praktis dan tidak perlu melakukan pergantian transmisi gigi. Nah, banyak sekali masyarakat yang masih tidak tahu cara inreyen motor matic. Motor seringkali langsung saja digeber. Padahal motor yang masih baru memerlukan perlakuan yang khusus.

Intinya adalah semua komponen motor memerlukan adaptasi untuk menyesuaikan dengan kebiasaan pengendaranya. Cara inreyen motor yang benar akan menentukan apakah komponen mesin lebih awet dan menjadikan performa mesin senantiasa maksimal.

Umumnya, pabrikan sudah memberikan cara inreyen motor di buku panduan saat kamu baru saja membeli motor baru. Sayangnya, tidak semua orang mau membacanya dan mengabaikan proses inreyen motor baru. Berikut Moladin akan coba hadirkan ulasannya untuk kamu agar tidak lagi lupa untuk melakukan inreyen yang baik dan benar demi mesin dan performa motor yang maksimal.

  1. Tidak hanya untuk motor matic saja, ini juga berlaku untuk motor apapun. Saat baru membeli, selalu jaga kecepatan motor pada 500 km pertama. Hindari menggeber motor terlalu kencang. Ini berhubungan dengan oli agar bisa masuk lebih dalam ke komponen mesin sehingga nanti lebih awet untuk pemakaian yang cukup lama.
  2. Hindari pula mengerem terlalu mendadak karena kampas rem juga masih dalam proses adaptasi. Terlalu sering mengerem mendadak saat kondisi motor masih baru akan membuat rem rawan aus.
  3. Saat awal menggunakan motor, kecepatannya harus benar-benar dijaga. kamu sebaiknya membaca dulu buku pedoman karena hal ini biasanya sudah tertera di buku tersebut. Biasanya untuk 500 km pertama hanya di batasi 50 km/jam dan selanjutnya bisa dikendarai pada kecepatan 80 km/jam. Nah,setelah waktu inreyen selesai, kamu bisa mengendarai motor dengan kecepatan tinggi yang diinginkan. Apalagi jika motor kamu matic, motor ini menggunakan V belt sebagai sistem penggerak mesin. Hindari memacu motor melebihi RPM yang dianjurkan.
  4. Saat motor masih baru usahakan untuk tidak mengangkut beban yang terlalu berat. Ini karena akan menambah beban kerja komponen dalam motor yang nantinya bisa memperpendek usia komponen motor.
  5. Tidak cuma mesin saja, ban juga butuh adaptasi. Saat masih masa inreyen hindari mengendarai di medan yang bergelombang. Hindari juga jalanan yang licin dan basah. Ini untuk menghindari terjadinya slip karena grip yang dihasilkan di jalan raya masih belum maksimal.
  6. Motor matic yang masih baru sebaiknya juga tidak digunakan di jalan berbatu selama masa inreyen. Ini karena dalam suspensi ada oli yang harus beradaptasi agar bisa melakukan pelumasan secara optimal.
  7. Setelah melewati 1000 km pertama, lakukan penggantian oli. Pilih oli yang baik dan berkualitas. Jangan hanya karena tergiur harga yang murah saja.
  8. Jika ada komponen yang rusak selama masa inreyen, langsung ganti agar kinerja mesin tetap optimal. Jika terjadi, gunakan komponen original dari pabrikan.
  9. Jangan dulu melakukan modifikasi pada motor yang masih baru. Gunakan dulu beberapa waktu dan sesuai dengan buku petunjuk yang diberikan pabrikan. Setelah masa inreyen selesai, barulah kamu bisa memodifikasi motor sesuka hati.

Nah, mudah bukan Moladiners? Setelah masa inreyen selesai jangan lupa untuk selalu melakukan servis dan pemeriksaan motor secara rutin ya. Ini untuk menjaga agar kinerja motor senantiasa maksimal tanpa ada gangguan karena bisa merusak aktivitas kamu. Saat melakukan servis motor pastikan kamu memilih bengkel yang resmi yang memiliki peralatan lengkap. Sebaiknya kamu juga menghindari bore-up mesin yang berisiko merusak. Bore-up hanya untuk kepentingan balap motor.

Intinya yang benar-benar perlu diperhatikan saat proses inreyen motor adalah kecepatan. Hindari menggeber atau memacu motor terlalu cepat karena bisa menyebabkan efek pada komponen mesin. Hindari memacu motor pada kecepatan dan RPM tinggi agar mesin tidak kaget.

Motor matic menggunakan V belt yang juga harus beradaptasi agar bekerja dengan optimal dalam menggerakan roda belakang. Tidak cuma mesin saja, kampas rem dan ban pun tidak bisa langsung bekerja secara optimal saat motor masih baru. Karena itu dibutuhkan masa inreyen agar semua komponen ini beradaptasi dengan kebiasaan pengendara dan juga kondisi jalan yang ditempuh untuk beraktivitas sehari-hari.

 

[product product=”Yamaha Xmax 250″ images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_Xmax_250_9907_79511_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-xmax-250-premium-matic-4-stroke-sohc” price=”Rp. 4.500.000,-*” description=”*DP mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]

 

Itulah pentingnya melakukan masa inreyen motor. Jika tidak melakukan inreyen motor tentu akan ada risiko yang harus ditanggung pengendara. Risiko tak melakukan proses ini adalah komponen bisa aus lebih cepat. Setiap pabrikan wajib melakukan pengecekan dan pengujian sebelum motor dipasarkan ke masyarakat, dalam proses ini biasanya motor langsung digeber untuk memastikan apakah kondisi mesinnya bisa hidup ataukah tidak.

Begitu sampai di tangan konsumen, baru komponen mesin mulai bergerak dan bergesekan. Komponen yang saling bersentuhan ini akan menghasilkan tingkat kehalusan yang berbeda-beda. Karenanya, jika tidak dilakukan inreyen maka komponen ini akan rusak lebih cepat karena aus. Adaptasi itu wajib. Semoga tips ini bermanfaat untuk kamu ya Moladiners.

 

Baca Juga :

 

Related posts

Tips Pasang Ban Tubeless di Velg Jari-Jari, Praktis dan Mudah Dilakukan

Kenali Jenis-Jenis Ban Motor dan Fungsinya, Jangan Sampai Salah Pilih!

5 Ciri-ciri Rem Blong, Waspada dan Wajib Diantisipasi!