Beragam jenis mesin diesel kini ditawarkan pada jajaran mobil baru, mulai dari naturally aspirated, hybrid, hingga turbo. Meski demikian, yang paling banyak ada di pasar otomotif Indonesia adalah berteknologi turbo. Lalu bagaimana cara kerja mesin diesel turbo intercooler?
Sungguh tidak ada perbedaan signifikan antara mesin turbo diesel dan bensin. Keduanya memanfaatkan komponen turbo untuk memampatkan udara (compressed air) seperti kompresor.
Lalu untuk intercooler, selalu satu paket dengan turbo. Fungsinya untuk mengubah compressed air dari turbo yang bersuhu panas jadi lebih dingin. Alhasil saat masuk ke ruang bakar bisa semakin optimal. Efeknya tenaga yang dihasilkan mesin, otomatis meningkat.
Contoh kendaran yang sudah memakai teknologi ini adalah Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, Hyundai Santa Fe, Chevrolet Captiva Diesel, dan lain-lain. Kalau kamu mau tahu lebih detail, cara kerja mesin diesel turbo intercooler, simak bahasan berikut:
Mengenal Cara Kerja Mesin Diesel Turbo Intercooler
Lebih dalam mengenal cara kerja mesin diesel turbo intercooler. Seperti yang sudah diketahui, udara yang dihisap dan ditekan secara paksa oleh turbin turbo menghasilkan suhu udara panas.
Tidak hanya itu, prinsip kerja turbo yang memanfaatkan tendangan gas buang untuk memutar sudut turbin pun menyumbang panas di turbo itu sendiri.
Hasilnya, suhu udara pun akan ikut menjadi panas. Udara yang panas dan masuk ke dalam mesin tentunya jadi kurang baik untuk proses pembakaran. Efeknya justru menjadikan tenaga mesin berkurang dan kemungkinan besar, mobil bisa mengalami overheat.
Peran intercooler sangat penting saat momen tersebut. Intercooler yang memiliki kisi-kisi pendinginan ini merupakan tempat di mana udara dari hisapan turbo didinginkan secara maksimal. Terpaan udara dari depan mobil akan sangat membantu pendinginan udara yang dihisap turbo.
Intercooler pada umumnya memiliki bahan dasar aluminium. Bahan ini memang diketahui mampu melepas panas lebih cepat dibanding bahan besi biasa.
Serupa dengan radiator, intercooler dibuat dari bahan aluminium yang mampu melepas panas lebih cepat dibanding bahan lainnya. Jadi bahan ini biasa dipakai untuk intercooler.
Dengan udara yang lebih dingin pastinya mendapatkan efek positif bagi mesin. Molekul udara yang lebih banyak yang masuk ke dalam mesin akan membuat tenaga mobil lebih baik.
Selain itu, udara yang lebih dingin akan mampu menstabilkan suhu mesin lebih baik. Untuk bentuk dan ukuran intercooler pun beragam. Biasanya disesuaikan dengan ukuran turbo, volume udara yang dihisap dan kapasitas mesin itu sendiri.
Lalu adakah perbedaan antara mesin turbo diesel vs turbo bensin? Seperti disebutkan di awal tulisan, bahwa tidak ada perbedaan signifikan dari cara kerjanya. Meski demikian, tetap ada bedanya.
Sebut saja turbo diesel umumnya dibuat dengan daya tahan yang tinggi. Dimensinya pun biasa lebih besar. Perbedaan ini, lantaran kompresi dari mesin diesel yang juga tinggi dibanding mesin bensin.
Letak Intercooler di Mesin Turbo Diesel
Komponen intercooler merupakan komponen yang memiliki bentuk serupa dengan radiator mobil. Hanya saja fungsinya sedikit berbeda dengan radiator. Jika radiator untuk mendinginkan air, sedangkan intercooler berfungsi untuk mendinginkan udara yang dihasilkan oleh mesin turbo sebelum dimasukkan ke dalam ruang bakar.
Kehadiran intercooler juga berguna untuk meningkatkan efisiensi sistem induksi, dengan mengurangi induksi panas udara yang diciptakan oleh turbocharger. Dampaknya membuat pembakaran mesin jadi lebih merata.
Dengan begitu, panas kompresi yang diakibatkan kenaikan suhu yang terjadi dalam gas dapat menurun. Tugasnya menaikkan tekanan atau unit massa per satuan volume (densitas) jadi lebih stabil.
Sejalan dengan cara kerja mesin diesel turbo intercooler, kalian wajib mengetahui juga letak intercooler secara tepat. Biasanya intercooler berada ditempat yang mudah dilalui udara bebas dan umumnya berada di dua lokasi yang berbeda.
Pertama biasanya intercooler berada di balik bumper depan kendaraan. Dirancang berdampingan dengan kisi-kisi atau kondensor AC.
Kemungkinan kedua, bisa saja intercooler diletakkan dibalik kap mobil atau di atas mesin mobil seperti yang mungkin ditemui di jajaran produk Toyota, seperti Fortuner atau pun Hilux Double Cabin.
Dari kedua posisi itu, tentunya posisi di atas kap mesin lebih menguntungkan. Karena cenderung lebih mudah untuk dibersihkan.
Ketika merawat komponen intercooler cenderung mudah. Karena tidak ada perlakuan khusus untuk komponen ini. Kecuali membersihkan kisi-kisi intercooler dari kotoran yang menempel seperti debu, dedaunan, hingga sampah plastik yang kerap menempel.
Pemilik mobil harus membersihkannya secara hati-hati dan hingga benar-benar bersih. Karena dapat mempengaruhi kinerja pendingin mesin diesel itu jadi bekerja tidak maksimal.
Gimana sekarang sudah tahukan cara kerja mesin diesel turbo intercooler? Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda.
Baca juga: