Kelebihan dan Kekurangan Rem ABS, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Apa itu ABS? ABS adalah singkatan dari Anti-lock Braking System. Hampir setiap mobil baru di Indonesia, kini mengadopsi sistem rem ABS. Mulai dari kendaraan dengan harga murah, hingga yang mahal. Lantas, apa fungsi ABS dan bagaimana cara kerjanya? 

ABS merupakan sistem keselamatan yang berguna mencegah roda terkunci dan selip ketika pengendara melakukan pengereman mendadak. Tujuannya agar pengendara masih bisa mengendalikan mobil dan menghindar dari potensi kecelakaan yang ada di depan.

Gampangnya begini, tanpa ABS ketika kamu melakukan pengereman mendadak, ban pasti terkunci atau selip. Walhasil arah laju kendaraan jadi tak bisa dibelokkan untuk menghindari obyek di depan. Apalagi di permukaan jalan yang licin atau tergenang.

Oleh karena pentingnya ABS, maka seluruh kendaraan road empat perlu memilikinya. Terbukti dari mulai Daihatsu Ayla, Toyota Calya, hingga Honda Brio sudah pakai ABS. Walau memang di beberapa mobil, fitur ini cuma tersedia di varian tertinggi.

Memangnya seberapa penting sih sistem pengereman ABS dan bagaimana cara kerjanya? Ulasan berikut dijamin bakal menambah pengetahuan kamu:

Komponen-Komponen Sistem Rem ABS

Module ABS terletak di kap mesin

Sistem pengereman ABS adalah gabungan dari beberapa komponen. Sistem yang secara elektronik diaplikasikan pertama kali pada pesawat Concorde buatan 1960-an ini, terdiri dari sensor kecepatan, katup pengereman, pompa rem ABS, controller (module ABS), dan electronic control unit (ECU).

Pertama-tama, sistem rem ABS hanya aktif ketika putaran ban tidak sesuai dengan kecepatan kendaraan saat pengemudi melakukan pengereman tiba-tiba. Dalam kondisi berkendara normal, fitur keselamatan ini bersifat pasif.

Bila mendeteksi terjadinya selip, sensor kecepatan di roda bakal mengirim informasi ke ECU. ECU akan mengolah data yang diberikan oleh speed sensor dan meneruskan ke controller. Kemudian controller memberikan instruksi kepada pompa untuk mendistribusikan tekanan minyak rem sesuai dengan kondisi kendaraan dan juga keadaan.

Logikanya begini. Ketika ban terkunci karena kehilangan traksi, maka controller memerintahkan pompa untuk mengurangi tekanan minyak rem agar ban mendapatkan traksi dan kembali berputar. Saat ban sudah tidak terkunci, pompa kembali mendistribuikan tekanan minyak rem untuk memperlambat laju. Kalau ban terkunci kembali, tekanan minyak rem dikurangi lagi. Proses ini terjadi berulang-ulang.

Itu sebabnya ban mobil dengan sistem pengereman ABS tidak mungkin terkunci saat melakukan pengereman mendadak. Sistem pengereman ABS dapat melakukan operasional ini 15 kali dalam satu detik secara kontinyu.

Tujuan sistem pengereman ABS adalah agar saat melakukan pengereman mendadak, ban tidak terkunci dan pengemudi dapat melakukan manuver menghindar. Sistem pengereman ABS juga sekaligus dapat mengurangi panas pada rem. Mekanisme distribusi tekanan minyak rem secara variabel ini memungkinkan rem tak terus menerus menempel di teromol atau cakram

Baca juga:  Komponen Rem Tromol di Mobil, Fungsi dan Cara Merawatnya

Ketika sistem rem ABS bekerja, pengendara bakal merasa ada tekanan balik di pedal rem. Seolah-olah rem seperti tidak mau ditekan. Itu tandanya sistem pengereman ABS sedang bekerja atau aktif.

Keuntungan Rem ABS

Rem ABS berfungsi mencegah roda terkunci, sehingga pengemudi bisa mengarahkan laju mobil supaya terhindar dari kecelakaan

  • Karena ban tidak terkunci saat melakukan pengereman mendadak, maka resiko ban botak sebagian akibat efek pengereman dapat dihindarkan.
  • Kampas rem (brake shoe) tidak cepat habis kalau sering dilakukan pengereman mendadak.
  • Roda kendaraan tidak akan terkunci saat melakukan pengereman mendadak.
  • Memperpendek jarak pengereman di permukaan jalan beraspal.
  • Sistem pengereman ABS memiliki prinsip dasar yang serupa dengan fitur keselamata TCS (Traction Control System). Sehingga mobil dengan ABS dapat lebih mudah dipasangkan fitur TCS.

Kekurangan Rem ABS

Rem ABS ternyata justru membuat jarak pengereman semakin panjang

  • Jarak pengereman justru semakin panjang di jalanan yang tidak rata atau berkerikil karena sulit berhenti maksimal.
  • Struktur komponen sistem pengereman ABS komplek dan rentan rusak. 
  • Biaya perbaikan modul ABS sangat mahal.
  • Umur beberapa komponen pengereman jadi lebih cepat ganti, misalnya selang tekanan minyak rem, pompa pendistribusian minyak rem dan sensor kecepatan di roda.

Cara Melakukan Pengereman Mobil ABS

ABS aktif ketika pengemudi menginjak pedal rem dalam-dalam

Sebetulnya tidak ada perlakuan khusus yang harus dilakukan pengemudi saat melakukan pengereman pada mobil dengan sistem pengereman ABS. 

Ketika melakukan pengereman mendadak, injak dan tahan pedal rem sambil perhatikan kondisi di sekitar kendaraan. Gerakkan kemudi atau lakukan manuver menghindar bila sisa jarak kendaraan dengan obyek yang ada di depan terlalu dekat. 

Jangan khawatir bila kamu merasakan adanya efek berdenyut pada pedal rem saat menginjaknya dalam. Itu artinya sistem pengereman ABS sedang beroperasi dengan sempurna.

Menimbang pentingnya fungsi dari sistem pengereman ABS yang dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan, pertimbangkan memilih kendaraan yang sudah dilengkapi dengan rem ABS. Karena sistem rem ABS dapat menjaga traksi atau daya cengkeram ban mobil dengan permukaan jalan agar dapat dengan mudah dikendalikan. 

Namun mengingat biaya perbaikan yang tidak ringan, pastikan sistem pengereman ABS pada kendaraan yang hendak kamu beli tidak rusak. Bila indikator ABS menyala pada panel instrumen, silahkan cek ke bengkel resmi atau spesialis. 

ABS Semakin Optimal dengan Dukungan EBD, BA, dan VSC

Carilah mobil dengan fitur kesleamatan lengkap supaya merasa nyaman di perjalanan

Sesungguhnya bukan cuma sistem rem ABS saja yang bisa mencegah potensi kecelakaan. Ada banyak fitur-fitur lain seperti electronic brake distribution (EBD), brake assist (BA), dan vehicle stability (VSC) yang juga terlibat untuk mengoptimalkan pengereman.

Mari kita bahas EBD terlebih dulu. Fitur ini menggunakan ABS untuk menyesuaikan tekanan rem di masing-masing roda dengan mempertimbangkan bobot mobil. Dengan EBD, pengereman bakal lebih optimal.

Contoh, kalau yang berpotensi terkunci atau selip adalah roda belakang. Maka khusus tekanan rem di sana bakal dikurangi oleh EBD secara otomatis. Di sisi lain, tekanan rem di roda depan bisa ditambahkan.

Kemudian BA berfungsi di saat darurat. Sistem ini mampu membuat pengereman bekerja lebih cepat dan daya pengereman bakal ditingkatkan secara otomatis supaya lebih optimal. Efeknya jarak pengereman bisa jadi lebih pendek.

Ada pula VSC atau ESC yang mampu membantu menstabilkan mobil saat bermanuver cepat. Car kerjanya juga dengan mengatur sistem pengereman di roda tertentu dan tenaga dari mesin, supaya kendaraan tidak keluar jalur. VSC aktif dengan bantuan komponen tambahan seperti sensor sudut kemudi.

Sekarang sudah tahukan cara kerja sistem rem ABS beserta beberapa fitur keselamatan lain seperti EBD, BA, dan VSC? Bila sudah paham, pastikan ketika membeli mobil, cari yang punya fitur keselamatan lengkap supaya lebih merasa nyaman saat berkendara.

Kamu bisa memilih banyak mobil bekas yang sudah dilengkapi dengan sistem pengereman ABS di Moladin. Karena Moladin merupakan platform jual beli mobil bekas berkualitas. 

Related posts

Pajang 13 Unit Mobil, Wuling Menyuguhkan Promo Menarik di GJAW 2024

Spesifikasi Citroen Basalt Resmi Diperkenalkan di Panggung GJAW 2024

Spesifikasi Lexus LM 500h 4 Seater, Hybrid Mewah Fitur Kelas Atas