11 Cara Menyetir Mobil Matic Paling Mudah, Pasti Bisa!

Kehadiran mobil bertransmisi matik tentunya semakin memudahkan pengendara. Namun sayang, masih banyak pengendara yang belum mengetahui cara menyetir mobil matik dengan benar.

Pasalnya kalau hal tersebut dilakukan secara salah, bisa-bisa mobil kamu jadi tidak awet atau cepat rusak. Kemudian ada pula potensi membahayakan keselamatan, bahkan terjadi kecelakaan bila cara belajar mobil matik yang kamu lakukan tidaklah tepat.

Buat kamu yang memiliki mobil matik, ketahuilah cara tepat mengendarai mobil matik di bawah ini. Tidak lupa, kami juga sertakan kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh pengemudi tanpa sadar. Plus, ada pula pembahasan macam-macam jenis transmisi otomatis yang perlu kamu kenal.

Cara menyetir mobil matic secara mandir penting pula untuk kamu ketahui untuk menghemat biaya. Pasalnya kalau ikut kurus setir mobil, pasti harganya akan cukup mahal.

Ragam Transmisi Otomatis yang Ada di Mobil: AT, CVT, DCT, AGS

KIA Seltos salah satu dari sedikit mobil di Indonesia yang pakai DCT

Tidak semua transmisi otomatis yang menempel di mesin mobil matic itu sama. Setidaknya ada empat macam: otomatis konvensional, auto gear shfit atau AGS (semi otomatis), continuously variable transmission (CVT), dan dual clutch transmission (DCT).

Apa perbedaan masing-masing transmisi otomatis tersebut? Pilihan transmisi apa yang paling bagus? Simak ulasannya di bawah ini:

Otomatis Konvensional atau AT

Transmisi otomatis konvensional atau AT khususnya dengan 4-percepatan, paling banyak dijumpai di berbagai jenis mobil lawas seperti Avanza dan Xenia RWD. Walau demikian di mobil baru juga masih ada, seperti digunakan oleh Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7 Hybrid. Ciri khasnya mengandalkan planetary gear set yang desainnya memutar mirip orbit planet-planet.

Kelebihan transmisi AT adalah tahan lama dan kuat menahan torsi besar. Perawatannya juga cukup murah, terlebih untuk versi empat percepatan. Oleh karena itulah banyak mobil-mobil murah banyak yang pakai, sebut saja Daihatsu Sigra dan Toyota Agya mengaplikasikannya.

Sementara untuk mobil yang harganya lebih mahal, ada pula yang menggunakan tranmsisi otomatis konvensional, seperti BMW (Steptronic) dan Mercedes-Benz (G-Tronic). Hanya saja percepatannya lebih banyak, misal 6-percepatan dan 7-percepatan. Ada pula tambahan fitur untuk mengganti gigi transmisi layaknya manual.

Continuously Variable Transmission atau CVT

Mobil-mobil yang beredar di Indonesia, kini sudah banyak menggunakan CVT. Layaknya motor, CVT di mobil juga mengandalkan v-belt tapi terbuat dari sabuk baja. Kelebihannya, akselerasi mobil matik CVT jadi mulus sehingga memberi kenyamanan lebih saat berkendara.

Contoh mobil yang pakai CVT adalah Honda Brio RS, Datsun GO, Toyota Yaris terbaru, dan lain-lain. Bahkan sekarang hampir semua mobil keluaran terbaru dengan transmisi otomatis pakai CVT, sebut saja Toyota Avanza FWD, Mitsubishi Xpander, hingga Toyota Kijang Innova Zenix.

Meski nyaman, namun CVT bukan tanpa kekurangan. Transmisi ini dikenal tidak tahan lama dan biaya perawatannya cukup mahal. Ditambah lagi untuk akselerasi sesungguhnya CVT kurang mumpuni.

Di mobil Hyundai, transmisi CVT disebut juga sebagai iVT. Serupa karena sama-sama menggunakan sabuk baja, tapi ada teknologi yang berbeda yang dipatenkan sendiri oleh Hyundai. Mobil transmisi iVT milik Hyundai antara lain: Stargazer, Stargazer X, Creta, dan lain-lain.

Auto Gear Shift atau AGS

Transmisi AGS banyak dipakai oleh mobil-mobil Suzuki. Sebut saja Karimun Wagon R, Ignis, dan S-Presso. Sebenarnya tidak hanya Suzuki, AGS juga dipakai oleh Fiat 500.

Keunggulan transmisi AGS adalah murah secara produksi. Pasalnya ini transmisi manual konvensional yang ditambahkan aktuator hidrolik untuk melakukan perpindahan gigi. Alhasil pengendara tidak perlu lagi menginjak kopling, karena ada perangkat elektronik yang menginjakkan kopling untuk kamu.

Kekurangan AGS, perpindahan gigi terasa lambat alias tidak responsif, sehingga mengurangi kesenangan berkendara. Buat yang belum terbiasa, pasti perlu adapatasi terlebih dulu.

Dual Clutch Transmission atau DCT

Kopling ganda atau dual clutch banyak dipakai oleh mobil-mobil sport. Transmisi ini dikenal dengan perpindahan gigi yang secepat kilat. Pasalnya saat masuk ke gigi satu, kopling sudah siap untuk menerima perpindahan ke gigi dua, begitu seterusnya.

Sesuai namanya yaitu kopling ganda, sejatinya transmisi ini masih pakai kopling. Konstruksinya juga mirip transmisi manual, hanya saja koplingnya ganda. Lalu ada aktuator yang memastikan perpindahan gigi dilakukan secara otomatis.

Mobil-mobil dengan transmisi DCT biasanya berperforma tinggi, contoh Hyundai Santa Fe, Kia Seltos, hingga Chery Omoda 5 GT.

Cara Mengemudi Mobil Matic yang Bisa dengan Mudah Kamu Pelajari

Walau ada berbagai jenis transmisi otomatis, percayalah cara pengoperasian saat belajar mobil matic tetap sama. Kamu cuma perlu mengenalnya dan terbiasa.

Setelah paham, dijamin kamu bakal nyaman dengan transmisi otomatis. Buat yang masih bingung cara menyetir mobil matic? Berikut kami beberkan 11 tipsnya. Simak pembahasannya berikut ini:

1. Belajar Mobil Matik, Wajib Tahu Makna Huruf dan Angka di Tuas Transmisi 

Kamu harus mengingat guna masing-masing kode di transmisi otomatis

Cara menyetir mobil matic yang pertama, wajib paham makna angka dan huruf di tuas transmisi otomatis. Secara garis besar, ada tujuh huruf dan angka di tuas transmisi otomatis: P, D, N, R, L, 2, 3. Apa gunanya masing-masing?

Khusus N dan R, mungkin pengguna mobil bertransmisi manual sudah tahu. N berarti neutral atau tidak masuk gigi. Sementara R merupakan rear atau gigi mundur.

Lalu bagaimana dengan P, D, L, 2, dan 3? P berarti parking atau parkir. Semua mobil matik saat mesin dimatikan dan diaktifkan, posisi transmisi harus ada di P. Apa arti D? Drive atau mengemudi. Posisi transmisi D, dipakai ketika kamu ingin melaju.

Huruf L atau low dipakai ketika menginginkan kecepatan lambat yang konstan, namun penuh bertenaga. Misalnya saat melewati tanjakan curam atau turunan tajam, maka pindahkan transmisi ke huruf L. Posisi L otomatis mengunci transmisi di gigi 1, tidak pindah. 

Angka 2 dan 3, itu digunakan saat membutuhkan tenaga atau akselerasi yang sesuai. Tuas transmisi di angka 2 berarti sistem mengunci gigi tidak berpindah, hanya pakai gigi 2. Begitu juga untuk 3.

2. Injak Gas dan Rem dengan Kaki Kanan

Pedal gas posisinya ada di sebelah kanan dan pedal rem di sebelah kiri

Selanjutnya cara menyetir mobil matic adalah dengan mengatahui posisi pedal gas dan rem. Keduanya terletak di dekat kaki pengemudi, bedanya untuk gas di sebelah kanan, sementara rem di sebelah kiri. 

Walau posisinya ada di kanan dan kiri, tapi sebaiknya menggunakan kaki kanan untuk menginjak rem dan gas secara bergantian. Hal ini, lantaran kaki kanan umumnya punya sensitivitas yang lebih baik dibanding kaki kiri. Jadi, kalau kamu injak rem dengan kaki kiri, biasanya mobil akan berhenti mendadak, tidak bisa secara perlahan. Tentunya hal tersebut membahayakan.

Perlu diingat pula, pedal gas berguna untuk mobil berakselerasi. Sementara pedal rem untuk mengurangi laju kendaraan. Jangan menginjak keduanya secara bersamaan, karena bisa menyebabkan mobil cepat rusak.

3. Mulai Praktik Menyetir di Tempat yang Aman, Ketahui Cara Menghidupkan Mobil Matic

Ilustrasi belajar mengemudi mobil

Cara berkendara mobil matic selanjutnya adalah mulai praktik di tempat yang aman. Pasalnya percuma kalau cuma teori yang kamu tahu, belajar mobil matic yang perlu untuk praktik. Carilah lokasi sepi kendaraan, misalnya di lapangan kosong atau perumahan baru. Hal ini untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dengan pengendara lain.

Kemudian kamu bisa mulai dengan mengaktifkan mobil. Caranya masukkan anak kunci ke lubang yang biasanya berada di sisi kanan setir. Lalu putar anak kunci ke sebelah kanan, hingga mesin aktif. Hanya saja sebelum itu, perlu pastikan posisi tuas transmisi ada di P. Di beberapa kendaraan, mengaktifkan mesin cukup dengan tekan tombol start & stop engine bersamaan dengan pedal rem diinjak.

Usai mesin mobil aktif, bagaimana cara melajukan mobil matic. Pertama-tama kamu harus injak pedal rem dengan kaki kanan, kemudian pindahkan tuas transmisi ke posisi D. Setelah itu lepas kaki kanan dari rem, pindahkan ke pedal gas untuk berakselerasi. Injak secara perlahan untuk bisa merasakan respons gasnya, otomatis mobil akan melaju. Selanjutnya, kamu tinggal atur gas dan rem sesuai kebutuhan.  

Fakta menarik lain, kadang untuk melambatkan laju mobil matik tidak perlu harus injak rem. Lepas gas juga bisa membuat mobil berkurang akselerasinya, lantaran ada engine brake yang membantu secara otomatis untuk melambatkan laju.

4. Cara Mematikan Mobil Matic

Mematikan mobil matic harus pastikan posisi transmisi ada di P terlebih dulu, baru tekan tombol start & stop engine

Setelah sudah tahu teknik menyetir mobil matic, kamu juga perlu tahu cara mematikan mobil matic. Pasalnya ini tidak cukup hanya dengan cabut kunci atau dengan tekan tombol stop engine.

Pertama-tama kamu harus pastikan mobil berhenti sepenuhnya di tempat yang tepat. Kemudian injak rem dan geser tuas transmisi ke posisi P. Barulah mesin mobil bisa dinonaktifkan. Pasalnya kalau transmisi tidak di posisi P, umumnya mobil matik akan mengeluarkan suara peringatan walau sudah dimatikan.

5. Belajar Mobil Matic Harus Bisa Parkir Paralel

Memarkirkan mobil matik ada sejumlah hal yang perlu kamu perhatikan

Mobil jenis matik memang memudahkan pengemudi ketika berkendara. Pengendaliannya pun hanya tinggal injak gas dan rem, kendaraan dapat berjalan sesuai keinginan. Namun dibalik kemudahan, ada beberapa hal yang kerap membuat bingung. Salah satunya adalah ketika parkir paralel.

Cara menyetir mobil matik harus pula paham cara parkir paralel dengan mobil matik. Umumnya mematikan mobil matik, posisi transmisi harus ada di posisi P. Hanya saja parkir dengan transmisi di posisi P, membuat mobil tidak bisa digeser-geser sesuai kebutuhan. Terlebih ini, sangat mengganggu ketika harus parkir paralel.

Lalu bagaimana cara parkir paralel dengan mobil matik? Ternyata tidak sulit. kamu cukup parkir seperti biasa, pindahkan gigi transmisi ke P dan matikan mobil.

Setelah itu barulah tekan tombol shift lock yang terletak di area tuas transmisi. Cara terakhir adalah pindahkan transmisi ke posisi N. Dengan begitu, mobil kamu bisa mati secara keseluruhan, sekaligus bisa digeser-geser oleh tukang parkir.

Di beberapa mobil, shift lock tidak cukup ditekan tombolnya. Ada pula yang harus cabut kunci dari remote, kemudian dimasukkan ke dalam lubang dekat transmisi untuk bisa menggeser tuas transmisi matic saat kondisi mobil mati.

6. Di jalan berbukit, Hindari Penggunaan Posisi Transmisi N

Posisi persneling N di jalan perbukitan dapat membahayakan

Ketika menghadapi jalanan perbukitan, cara bawa mobil matic ada perlakukan khusus. Hindari memindahkan persneling ke posisi N atau netral secara berlebihan. Sebagian orang menggunakan posisi N, karena ingin menghemat bahan bakar. Namun, keselamatan mereka justru terancam, kalau mobil sampai tidak kuat naik dan akhirnya mundur ke belakang.

Alternatif persneling yang bisa dipakai adalah kombinasi L dan D. Mengapa harus mengombinasikan dua hal ini? Karena kalau terus menggunakan L, kemungkinan akan ada masalah juga karena laju akan lambat. Untuk itu harus ada dorongan dari posisi D, agar berjalan lebih baik.

7. Paham Cara Bawa Mobil Matic Memang Diperlukan, tapi Perawatan Kendaraan Tidak Kalah Penting

Lakukan pergantian oli transmisi secara rutin

Poin kelima ini jadi hal yang paling penting untuk diketahui pemilik mobil matik. Karena sejatinya oli transmisi tak ubahnya dengan oli mesin. Penggantian harus dilakukan secara rutin untuk menghindari masalah saat berkendara.

Dampaknya persneling tidak bisa digerakkan dengan baik sehingga transmisi tidak bisa berganti. Hal-hal seperti ini tentunya bisa mengancam nyawa, apalagi dilakukan di jalanan ramai.

Selalu cek atau jadwalkan penggantian oli transmisi secara rutin. Misal sebulan sekali saat melakukan perawatan kendaraan secara rutin. Harga oli tidak terlalu mahal, bahkan di bawah Rp50 ribu. Daripada nyawa yang jadi taruhan atau malah mobil jadi rusak, tidak ada salahnya kalau mengganti oli transmisi.

8. Cara Menanjak dengan Mobil Matic

Menanjak dengan mobil matic memerlukan teknik dan strategi tertentu.

Pont berikutnya adalah cara menanjak dengan mobil matic. Karena menanjak dengan mobil matic memerlukan teknik dan strategi tertentu, yang sangat berbeda dengan transmisi manual, tetapi lebih mudah. 

Langkah yang pertama adalah memastikan mobil dalam kondisi baik, termasuk sistem rem, transmisi, dan mesin. Periksa rem, cairan transmisi, dan pastikan tidak ada tanda-tanda masalah. Jika dalam kondisi lalu lintas macet,  pastikan kamu mengaktifkan rem tangan untuk mencegah mobil bergerak mundur saat melepas rem.

Lalu tempatkan kaki di pedal rem dan pastikan mobil berada di posisi yang tepat di tanjakan sebelum kamu melepaskan rem. Tekan rem dengan kaki kiri dan lepaskan rem tangan. Gunakan rem dengan lembut dan bertahap untuk mengontrol kecepatan dan mencegah mobil bergerak mundur.

Saat mengontrol rem dengan kaki kiri, gunakan kaki kanan untuk memberikan gas secara perlahan. Dorong pedal gas dengan lembut untuk meningkatkan kecepatan dan menjaga kendaraan tetap stabil.

Perhatikan RPM pada panel instrumen. Jangan biarkan RPM terlalu tinggi atau terlalu rendah. Upayakan untuk menjaga RPM pada level yang sesuai dengan karakteristik mesin mobil. Perhatikan pergerakan kendaraan secara cermat. Jika kendaraan mulai bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat, sesuaikan tekanan gas dan rem secara tepat.

Selanjutnya biarkan transmisi otomatis mengubah gigi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan tanjakan. Hindari memindahkan gigi secara manual ke gigi yang tidak sesuai, karena hal ini dapat mempengaruhi kinerja dan keamanan.

9. Melewati Jalan Turunan dengan Mobil AT

Hindari gerakan yang tajam atau berlebihan yang dapat mempengaruhi kontrol kendaraan.

Melewati jalan turunan dengan mobil otomatis (AT – Automatic Transmission) membutuhkan perhatian khusus dan teknik yang benar untuk menjaga kendaraan tetap terkendali dan aman. Langkah pertama kurangi kecepatan kendaraan sebelum mencapai jalan turunan.

Gunakan rem untuk mengurangi kecepatan secara bertahap ntuk menjaga kecepatan yang aman, serta hindari menekan rem secara tiba-tiba yang dapat menyebabkan mobil terkunci atau tergelincir. Lau biarkan transmisi turun gigi secara otomatis untuk membantu mengendalikan kecepatan turunan.

Jika diperlukan, gunakan mode pengurangan gigi manual untuk menambahkan efek pengereman mesin (kalau ada shiftronic). Bila tidak ada, pilih gigi rendah (L atau D2 dan D3), tergantung kecuraman turunannya.

Selanjutnya perhatikan lalu lintas dan kendaraan di sekitar, serta pastikan jarak aman dengan kendaraan di depan. Berikutnya tahan kemudi dengan lembut dan tetap stabil saat menuruni. Hindari gerakan yang tajam atau berlebihan yang dapat mempengaruhi kontrol kendaraan.

10. Teknik Menyalip pakai Mobil Transmisi Otomatis

Salip mobil dengan transmisi otomatis agak berbeda dengan manual

Menyalip dengan mobil transmisi otomatis membutuhkan perhatian ekstra dan perencanaan yang baik untuk memastikan keselamatan dan keamanan selama manuver ini. Apa lagi saat menggunakan mobil dengan transmisi otomatis, pastilah terasa kurangnya respons mesin ketika ingin menyalip kendaraan lain.

Maka dari itu ketika ingin menyalip, disarankan untuk memindahkan tuas transmisi otomatis dari posisi D ke posisi D-3. Setelah melakukan manuver, kembalikan tuas ke posisi D. Hal ini untuk memberikan respons mesin yang lebih optimal. Tetapi pastikan untuk mempertimbangkan keamanan jarak yang akan diambil.

Selain itu, teknik kickdown juga dapat digunakan. Kickdown pada mobil otomatis mengacu pada menekan pedal gas lebih dalam, sehingga mesin akan mengurangi satu gigi transmisi dan memberikan tenaga ekstra untuk menyalip. Ini bisa terjadi, karena pada mobil modern ketika pedal gas ditekan dengan dalam, komputer kendaraan akan mendeteksi keinginan untuk mendapatkan tenaga dan torsi lebih, sehingga secara otomatis mengurangi gigi. Gigi akan otomatis turun satu tingkat ke gigi yang lebih rendah untuk mendapatkan akselerasi yang lebih cepat, terutama saat melewati tanjakan.

Lalu unit Kontrol Elektronik (ECU) transmisi otomatis akan mendeteksi hal ini melalui perbandingan antara putaran per menit mesin dan kecepatan kendaraan.

11. Menggunakan Paddle Shift dan Shiftronic

Kehadiran Paddle Shift tentunya meningkatkan kenyamanan di Toyota Yaris

Paddle shift dan shiftronic adalah teknologi yang memungkinkan pengemudi untuk secara manual mengontrol perubahan gigi pada mobil dengan transmisi otomatis. Ini memberikan lebih banyak kontrol atas gigi mobil matic, mirip dengan penggunaan transmisi manual.

Untuk mengaktifkannya pastikan mobil dalam posisi yang aman untuk mengaktifkan paddle shift. Lalu tekan pedal rem dan nyalakan mesin mobil. Temukan paddle shift di belakang setir, biasanya terdapat dua atau empat tombol atau tuas. 

Paddle dengan tanda (+) atau panah ke atas digunakan untuk naik ke gigi lebih tinggi. Paddle dengan tanda (-) atau panah ke bawah digunakan untuk turun ke gigi lebih rendah.

Saat mengemudi mobil matik, jika ingin mengganti gigi, tekan paddle dengan tanda (+) untuk naik ke gigi lebih tinggi atau paddle dengan tanda (-) untuk turun ke gigi lebih rendah. Pilih gigi sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan mobil.

Selanjutnya perhatikan RPM pada panel instrumen. Sesuaikan perubahan gigi berdasarkan kisaran RPM yang diinginkan untuk performa optimal.

Sedangkan Shiftronic adalah mode pada mobil otomatis yang memungkinkan pengemudi untuk memilih gigi secara manual dengan tuas transmisi. Untuk mengoprasikannya pastikan mobil dalam posisi yang aman untuk mengaktifkan mode shiftronic. Tekan pedal rem dan nyalakan mesin mobil.

Selanjutnya temukan tuas transmisi pada konsol tengah mobil. Posisikan tuas transmisi pada mode “S” (Shiftronic) atau “M” (Manual). Saat berada dalam mode Shiftronic, geser tuas transmisi ke depan atau belakang untuk memilih gigi sesuai dengan kebutuhan. – Geser tuas ke depan untuk naik ke gigi lebih tinggi dan geser ke belakang untuk turun ke gigi lebih rendah. Selanjutnya perhatikan RPM pada panel instrumen dan sesuaikan perubahan gigi sesuai dengan kebutuhan.

Penting untuk diingat bahwa saat menggunakan paddle shift atau shiftronic, perhatikan kondisi jalan, lalu lintas, dan kecepatan kendaraan untuk memilih gigi yang sesuai demi keselamatan dan performa optimal.

Dengan sejumlah ulasan tentang kesalahan dan cara menyetir mobil matic. Semoga dapat bermanfaat untuk kamu sehingga lebih aman saat berkendara. Selain itu mobil juga lebih awet dan tidak mudah mengalami kerusakan. Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin.

 

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa