3 Cara Menghitung Cc Motor Bore Up dan Stroke Up

Cara menghitung Cc Motor – Ketika membeli sepeda motor, tentunya Anda pasti memilih kendaraan dengan cc yang sesuai kebutuhan. Jika mau irit, cari motor cc kecil. Sementara untuk performa mantap cari cc besar.

Menariknya di dalam dunia modifikasi, motor cc kecil bisa disulap jadi cc besar. Hal ini dilakukan karena banyak hal. Mulai dari rasa penasan, hingga tidak mampu membeli motor dengan cc lebih besar. Bisa juga, Anda ingin menjadikan kuda besi beda dari yang lain.

Apapun alasannya, mengingkatkan kapasitas mesin motor, tidak boleh dilakukan sembarangan. Setidaknya harus ada teknisi yang ahli untuk membuat hal tersebut terwujud.

Cara naik cc dapat dilakukan dengan dua: bore up dan stroke up. Lantas kalau hal tersebut sudah dilakukan, jadi berapakah cc motor Anda?

Bila ada yang menanyakan hal tersebut, jangan bingung. Ada rumusnya kok. Untuk menjelaskan secara detail, kami buatkan artikel cara menghitung cc motor dengan mudah. Semoga Anda terbantu:

1. Cara Menghitung cc Motor dengan Tepat

Cara menghitung cc sepeda motor dapat dilakukan jika Anda mengetahui rumusnya

Sebelum mengetahui cara menghitung cc motor, ada baiknya untuk mengenal kapasitas mesin terlebih dahulu. Apa itu? Kapasitas mesin adalah kemampuan mesin untuk menampung bahan bakar dalam sekali waktu.

Kalau bahan bakar yang ditampung besar, energi yang dihasilkan dari kendaraan pasti semakin besar pula. Jadi jangan pernah membandingkan performa motor yang kapasitasnya 150 cc dengan 300 cc. Tentu 150 cc kalah.

Supaya Anda tidak bingung soal kapasitas mesin, kami sajikan contoh All New Nmax 2020. Skutik Maxi Yamaha ini memiliki kapasitas mesin sebesar 155 cc.  Hal tersebut merupakan klaim dari pabrikan garpu tala. Pertanyaannya, apakah benar kendaraan ini memiliki kapasitas mesin sebesar itu?

Jangan-jangan Yamaha cuma melakukan klaim. Supaya tidak salah duga, ada baiknya kita lakukan perhitungan mandiri. Caranya dengan menggunakan rumus.

Sebelum masuk ke rumus, Anda perlu tahu bahwa bentuk silinder dari mesin adalah tabung. Oleh karena itulah, cara menghitung kapasitas mesin bisa dilakukan menggunakan rumus volume dari tabung, seperti di bawah ini:

Rumus Menghitung cc Motor (Rumus Volume Tabung)

Mesin 155cc Yamaha dengan teknologi VVA

Volume tabung = π x r x r x t

  • π atau phi memiliki nilai 22/7 atau 3.14.
  • r merupakan jari-jari silinder (setengah dari diameter).
  • t merupakan tinggi langkah atau stroke.

Kembali ke Yamaha Nmax, kalau contoh kasusnya motor tersebut maka ada baiknya Anda buka laman resmi Yamaha terlebih dulu. Pasalnya di sana tersedia spesifikasi mesin Nmax secara detail.

Maka menurut situs resmi pabrikan garpu tala, All New NMax 2020 memiliki ukuran piston motor dengan bore 58 mm x stroke 58.7 mm. 

Dari sini kita bisa menghitung jari-jari atau r menjadi 29 mm (setengah diameter). Lalu langkah atau t yaitu 58.7 mm. Hasil akhir akan dibagi dengan 1.000. Maka ditemukanlah cc.

Jadi volume atau kapasitas mesin All New NMax 2020 adalah π x 29 x 29 x 58.7 = 155090 atau 155 cc. Maka terlihat dengan jelas kalau kapasitas mesin yang ditawarkan sesuai.

Dengan mengetahui hal ini, Anda bisa mengaplikasikannya ke motor yang mesinnya sudah dimodifikasi. Ingatlah selalu rumus volume tabung. Ketahui pula ukuran bore x stroke dari silinder yang digunakan. Maka Anda dipastikan dapat menghitung cc motor dengan benar.

Bagaimana dengan Mesin Dua Silinder atau Lebih?

Cara menghitung cc motor yang memiliki mesin dua silinder atau lebih seperti R25, tidak sulit!

Contoh di atas menggunakan Yamaha Nmax, artinya mesin cuma pakai konfigurasi satu silinder. Bagaimana dengan dua silinder? Apakah cara menghitung cc motor dua silinder sama?

Jawabannya sama, tapi Anda perlu menambahkan satu komponen lagi. Bila dua silinder, maka hasilnya harus dikali dua. Kemudian kalau tiga silinder, maka dikalikan tiga,. Begitu pula, kalau pakai mesin empat silinder.

Hal ini dikarenakan, masing-masing silinder dari mesin punya ukuran yang sama. Jadi cara menghitungnya, cukup dengan dikalikan saja. Ambil contoh supaya Anda tidak bingung, coba hitung kapasitas mesin Yamaha R25.

Konfigurasi mesin R25 pakai mesin dua silinder. Berdasarkan laman resmi Yamaha, ukuran piston motor ini: bore 60,0 x  stroke 44,1 mm. Selanjutnya masukkan rumus volume tabung π x r x r x t. Dengan kata lain, 3,14 x 30 x 30 x 44,1 x (2) = 249253 atau 249 cc.

Jadi benar, bahwa R25 masuk dalam kelas motor sport full fairing 250 cc. Anda juga dapat mencoba perhitungan ini di motor empat silinder atau lebih. Selamat mencoba!

Baca juga:

2. Teknik Menghitung CC Motor Bore Up

Tujuan Bore up untuk menaikkan kapasitas dan tenaga mesin terutama di putaran atas

Bore up adalah menaikkan kapasitas mesin dengan menambah ukuran dari diameter. Kalau diameter dari kendaraan pada contoh sebelumnya yaitu Nmax adalah 58 mm, Anda ingin meningkatkannya jadi 60 mm.

Pertanyaannya, berapa cc baru yang akan di dapat oleh Nmax Bore up 60 mm ini? Bagaimana cara menghitung cc motor bore up? Kita bisa hitung pakai rumus volume tabung lagi. Maka π x 30 x 30 x 58.7 = 165970, kalau dibulatkan ke cc menjadi 166 cc.

Semakin tinggi kapasitas mesin, semakin besar pula daya yang akan didapatkan. Kendaraan yang mendapatkan bore up, umumnya digunakan untuk balapan. Terlebih untuk ajang adu pacu dengan kebutuhan putaran mesin tinggi.

Secara sederhana, bore up mampu meningkatkan tenaga mesin. Lalu untuk menaikkan torsi mesin, bisa dipakai cara stroke up!

Beda Bore Up dan Oversize

Contoh ring piston yang sudah aus, bisa di oversize agar performanya kembali mantap

Istilah bore up merujuk pada membesarkan diameter piston motor sekaligus mengganti boring asli. Kemudian untuk ukurannya juga bisa melompat jauh. 

Sementara oversize hanya terbatas pada memperbesar ukuran piston motor saja. Kamu sama sekali tidak melakukan penggantian boring. Ukuran oversize juga terbatas, biasanya cuma 1 mm saja. Alhasil peningkatan performa juga tidak bakal signifikan seperti bore up.

Tujuan utama dari oversize biasanya mengembalikan performa mesin motor tua agar prima.

Cara Hitung Ukuran Piston Motor Oversize

Motor tua seperti Honda Tiger 2000 bisa oversize mesin bila ingin performanya kembali optimal

Peningkatan ukuran piston motor oversize bisanya dihitung berdasar kelipatan 25. Khusus ukuran awal atau bawaan pabrik, penyebutannya adalah oversize 0. Jika mau ditingkatkan maka bisa oversize 25, 50, 75, dan 100.

Arti dari oversize 25, berarti ukuran piston motor meningkat 0,25 mm. Begitu pula seterusnya. Kenapa oversize mesin tidak disarankan lebih dari 100? Takutnya nanti berefek ke boringan yang juga perlu diganti. Perlu diingatkan kembali bahwa oversize cuma mengganti ukuran piston motor jadi lebih besar.

  • Oversize 25 = penambahan ukuran piston dengan diameter 0,25 mm
  • Oversize 50 = 0,5 mm
  • Oversize 75 = 0,75 mm
  • Oversize 100 = 1 mm 

3. Menghitung CC Motor yang Sudah di Stroke Up 

Stroke up dapat menaikan cc sepeda motor dari versi standarnya

Modifikasi mesin jenis Stroke up dilakukan dengan memanjangkan bagian stroke atau langkah dari silinder. Konsep dari pemanjangan ini sama dengan bore up, membuat kapasitas mesin jadi naik.

Lalu bagaimana cara menghitung cc motor stroke up? Sebenarnya sama saja. Ambil contoh All New NMax yang diubah langkah atau stroke-nya jadi 60 mm. Hitungan kapasitas mesin jadi π x 29 x 29 x 60 = 158524 atau dibulatkan 159 cc.

Mesin yang diubah dengan cara Stroke Up, lebih ditujukan buat naik torsi. Kendaraan punya akselerasi yang lebih menjambak di awal selongsong gas diputar.

Oleh karena itu, perutukannya lebih cocok untuk balapan jarak dekat atau drag race. Kalau mau balapan jarak jauh, maka bore up lebih pas.

Perawatan Motor yang sudah di Bore Up dan Stroke Up

Merawat motor yang sudah naik cc tentu harus ekstra, tidak bisa seperti biasa

Demikianlah ulasan mengenai cara menghitung cc motor yang benar pada kendaraan yang masih orisinil atau yang sudah di modifikasi. 

Lewat ulasan di atas mungkin Anda akan bertanya, sebenarnya perlukah bore up atau stroke up untuk kendaraan Anda?

Jawabannya tergantung dengan fungsi dari kendaraan. Kalau kendaraan hanya dipakai untuk pergi dan pulang kerja, penambahan kapasitas mesin tidak perlu dilakukan.  Pasalnya Anda tidak membutuhkan kecepatan sama sekali.

Motor yang digunakan harian, tentu lebih mengutamakan kondisi prima, bandel, dan irit. Hal tersebut sudah bisa didapat dari mesin bawaan pabrik. Terutama dengan kapasitas mesin kecil, seperti 110 cc dan 125 cc.

Hanya saja jika digunakan untuk kontes modifikasi motor, mungkin bisa dilakukan bore up dan stroke up. Hanya saja tidak boleh berlebihan, supaya motor tetap nyaman untuk diajak berkendara. Proses peningkatan cc mesin motor juga harus diawasi oleh teknisi andal.

Namun yang terpenting dari itu semua, setelah bore up dan stroke up, Anda harus rajin untuk melakukan pengecekan secara berkala kondisi mesin. Lakukan servis rutin, supaya mesin selalu dalam kondisi prima.

Waspada Komponen Mesin Jadi Cepat Aus

Lakukan perawatan berkala dan pastikan motor selalu menggunakan komponen berkualitas, jangan asal murah

Pasalnya mesin spesifikasi pabrikan sudah punya standar baik. Kalau kamu melakukan bore up dan stroke up pada mesin, tentu standarnya akan timpang. Terlebih bila kamu tidak melakukan penggantian komponen lain.

Misal setelah melakukan modifikasi, motor kamu jadi bisa berlari lebih cepat dari sebelumnya. Hanya saja, kamu tidak mengimbanginya dengan mengganti sistem transmisi atau di motor matik berarti CVT. Bisa jadi, nanti sistem transmisi tidak bakal kuat untuk menerima beban performa hebat tersebut.

Alhasil bisa jadi usia belt CVT jadi lebih cepat aus. Kalau ternyata sistem penggerak masih didistribusikan pakai rantai, bukan tidak mungkin rantainya cepat putus.

Oleh karena itulah, dari awal sudah disebutkan bahwa setiap melakukan bore up dan stroke up, perlu diawasi oleh teknisi yang ahli. Jangan sampai melakukannya sembarangan. Apalagi di bengkel-bengkel pinggir jalan yang tidak punya pengalaman.

Kemudian yang juga perlu diperhatikan, selalu pakai komponen dengan kualitas terbaik untuk modifikasi. Jangan sampai menggunakan barang kualitas jelek, namun dibeli lantaran murah. Pasalnya, kalau hal itu terjadi, Anda sendiri yang bakal rugi, karena komponen mesin motor jadi cepat rusak.

Jadi, apakah Anda masih tertarik untuk melakukan bore up dan stroke up? Semua kami kembalikan ke kebutuhan Anda. Sarannya adalah kalau untuk harian sebaiknya tidak perlu, lantaran mesin bawaan pabrik sudah punya standar terbaik. Percayalah!

Untuk informasi tentang dunia otomotif yang lebih lengkap, kamu bisa pantau terus Moladin.

Baca juga:

Related posts

Tips Pasang Ban Tubeless di Velg Jari-Jari, Praktis dan Mudah Dilakukan

3 Rekomendasi Harga Aki Motor NMAX Terbaru 2024, Jangan Asal Murah!

Harga Mobil di 2025 Bakal Naik Imbas PPN Jadi 12%, Mending Beli Sekarang?