5 Cara Merawat Transmisi Mobil Otomatis yang Benar!

Cara merawat transmisi mobil otomatis atau mobil matik, tidaklah susah. Paling penting, kamu harus melakukannya secara konsisten dan berkala.

Sebab, jika minim perawatan maka umumnya akan timbul berbagai masalah yang mengganggu kenyamanan berkendara. Bahkan bisa menimbulkan bahaya saat mobil dikendarai di jalan raya.

Beberapa tahun terakhir ketertarikan masyarakat terhadap mobil bertransmisi matik mulai melonjak. Utamanya di kota-kota besar seperti Jakarta.

Sebab penggunaan mobil bertransmisi otomatis dirasa lebih tepat, karena kondisi lalu lintas yang padat. Beberapa pengguna bahkan mengatakan, berkendara dengan mobil matik lebih nyaman dibandingkan dengan mobil manual.

Tentu saja tren yang bergeser ini juga ditunjang dengan respon para produsen mobil yang berlomba menghadirkan mobil matik terbaru, dengan berbagai model dan fitur canggihnya.

Namun tentu saja perbedaan transmisi matik dan manual juga akan berpengaruh pada cara perawatannya. Oleh karena itu, kamu harus tahu cara merawat mobil otomatis, karena ada perbedaan dengan mobil manual. Berikut bahasannya:

Lakukan Ini Untuk Perawatan Mobil Matik

1. Ganti oli transmisi secara berkala

Transmisi CVT pakai oli khusus yang berbeda dengan matik konvensional

Cara merawat transmisi mobil otomatis berbagai tipe seperti konvensional, CVT, dan dual clutch umumnya sama. Adalah memastikan untuk mengganti oli secara berkala agar komponen pada rangkaian transmisinya aman dan awet.

Oh ya, khusus untuk mobil yang mengusung transmisi CVT, penggunaan olinya berbeda dengan oli transmisi matik biasa. Gunakan oli khusus CVT yang biasanya akan tertera di kemasan oli tersebut.

Pada mobil bermesin matik, perawatan mesin tergantung pada kualitas oli mobil dan oli transmisi. Perhatikan jadwal penggantian oli transmisi secara berkala yang ditentukan oleh jarak tempuh mobil.

“Idealnya, mobil matik harus ganti oli transmisi jika telah menempuh jarak 50 ribu km. Pilih oli berkualitas baik agar performa transmisi selalu bekerja dengan optimal,” jelas Aris Triyono selaku Servis Advisor (20/9/2021).

Hanya saja kalau kondisi mobil sering bekerja keras atau digunakan sebagai taksi online atau kendaraan operasional harian. Maka lebih baik ganti oli transmisi mobil matic harus lebih cepat. Boleh tiap 30 ribu Km.

2. Panaskan mobil secara berkala

Kemudian cara merawat transmisi mobil otomatis selanjutnya adalah dengan memanaskan mobil setiap hari. Dengan begitu maka pelumas atau oli mesin dan oli transmisi akan menyebar rata ke seluruh bagian komponen-komponen di dalamnya. Lalu ketika memanaskan mesin, jangan langsung menghidupkan AC supaya kelistrikan lebih stabil.

Akan lebih baik, perawatan mobil matic bukan cuma dengan mengaktifkan mesin. Tapi juga semakin mantap kalau mobil ikut diajak maju dan mundur. Bahkan kalau sampai berkendara keliling komplek, akan lebih baik.

3. Gunakan persneling dengan tepat

Ketika berhenti di kemacetan jalan, baiknya taruh persneling transmisi otomatis di gigi N atau Netral

Cara merawat transmisi mobil otomatis berikutnya adalah operasikan dengan benar, lantaran berbeda dengan transmisi manual. Contohnya saat di lampu merah, baiknya posisi gigi ada di netral atau N agar kinerja mesin ada istirahatnya.

Selain itu, jika saat menghadapi jalanan menanjak yang cukup curam, pindahkan posisi gigi ke ‘3’ atau ‘2’ atau ‘L’. Ini dilakukan, supaya tenaga mesin mendapat bantuan dorongan dari transmisi secara optimal.

Hal penting lain, selalu pastikan mobil berhenti terlebih dulu sebelum melakukan pindah gigi yang berlawanan. Misal dari D ke R dan sebaliknya.

4. Jangan menginjak gas terlalu dalam saat mobil baru berjalan

Banyak pemilik mobil matik yang langsung menginjak gas dalam-dalam saat mobil baru berjalan, sebaiknya hindari hal tersebut. Sebab jika  dilakukan secara terus menerus bisa mengakibatkan komponen di mesin rusak. Hal tersebut merupakan bagian dari cara merawat transmisi mobil otomatis.

“Mobil matik sebenarnya didesain untuk berkendara santai, tentunya dengan model berkendara yang tidak terlalu agresif. Injak gas secara perlahan agar mobil berjalan dan perpindahan transmisi terasa halus,” imbuh Aris.

“Jika mengendarai mobil matik namun cara berkendaranya agresif bukan tidak mungkin akan menyebabkan beberapa komponen seperti valve dan katup solenoid akan mengalami masalah,” jelas Aris.

5. Cek kondisi aki mobil

transmisi otomatis membutuhkan asupan listrik yang stabil untuk berkeja

Aki merupakan komponen yang sangat penting bagi mobil matik, sebab mobil matik membutuhkan asupan listrik yang stabil untuk mendukung kinerja transmisinya. Jika aki kurang optimal, maka bakal ada masalah dengan transmisi.

“Aki merupakan komponen vital bagi mobil, utamanya yang menggunakan transmisi matik. Jadi pastikan kondisinya bagus agar tidak menjadi masalah,” tutup Aris.

Pengertian Transmisi Mobil Otomatis

Mobil transmisi  otomatis atau matik merupakan kendaraan dengan sistem perpindahan transmisi yang diatur tanpa harus menginjak pedal kopling oleh pengendaranya. Di pasaran saat ini, umunya ada tiga jenis: konvensional, CVT, dan dual clutch.

Sederhananya, pada transmisi otomatis konvensional, perpindahan gigi transmisi pada mobil matik dilakukan oleh gearbox yang akan merespon perpindahan transmisi berdasarkan kecepatan dan pola laju kendaraan. Pada kendaraan matik, tuas transmisi berisi susunan fitur seperti P-R-N-D-D3-D2-L.

Mengendarai mobil matik tentunya akan lebih menyenangkan. Beberapa kelebihannya adalah tidak perlu menginjak kopling, kaki lebih relaks, menghadapi kemacetan lebih santai, serta saat melewati jalan yang menanjak dan macet tidak perlu repot menahan setengah kopling layaknya mobil manual.

Mobil matik memang lebih menyenangkan untuk dikendarai. Namun harus diingat bahwa mobil matik diciptakan untuk berkendara santai, bukan untuk berkendara over agresif. Meski demikian perawatannya harus diperhatikan agar semua komponen transmisinya bekerja secara optimal,” tutup Aris.

Itulah tadi cara mudah perawatan mobil matic yang bisa kamu lakukan. Penting untuk diketahui, merawat transmisi penting jika kamu mau usianya lebih panjang. Merawat juga bisa menjadikan transmisi performanya optimal terus, sehingga berkendara terasa menyenangkan.

Kalau transmisi tidak dirawat, rasa berkendara pun jadi tidak enak. Misalnya terasa efek kehilangan tenaga, alias gas sudah diinjak tapi mobil berakselerasi lambat. Masalah lain, timbul suara bising hingga entakan terasa kuat saat perpindahan gigi.

Gejala-gejala transmisi otomatis rusak itulah yang perlu kamu waspadai. Semoga tidak sampai mengalami, tapi kalau iya, segeralah datang ke bengkel transmisi matic terpercaya untuk dicek dan diperbaiki.

Moladiners, itulah ulasan mengenai cara merawat transmisi mobil otomatis. Untuk informasi otomotif menarik lainnya, pantau terus Moladin.com.

Related posts

Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara Generasi Muda, Jasa Marga Selenggarakan Road Safety Rangers 2024

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali