Apakah kamu seorang pengemudi pemula? Kalau iya, biasanya parkir mobil bisa menjadi hal yang menakutkan. Nah jangan sampai perasaan was-was dan takut memarkirkan mobil di pusat keramaian ini terjadi saat kamu sedang berada di balik kemudi.
Ditambah lagi, kalau harus parkir di area yang sempit dan gelap, seperti parkiran pusat perbelanjaan atau gedung perkantoran. Lalu ada banyak kendaraan lain mengantri di belakang dan tidak ada tukang parkir yang membantu mengarahkan. Pasti repot kan?
Jangan khawatir, Moladin bakal kasih tahu kamu tips cara parkir mobil manual dan matic yang benar. Dengan begitu, resiko menyenggol mobil orang lain yang sedang parkir, menabrak tiang atau parkir di luar garis yang sudah disediakan, bisa dihindari.
Tapi sebelum lanjut, tidak ada salahnya kalau kita mengenal terlebih dahulu jenis-jenis parkir mobil yang bisa ditemukan di seluruh dunia. Ada empat jenis parkir mobil, yakni parkir paralel, parkir tegak lurus (perpendicular parking), parkir serong (angle parking), dan parkir serong terbalik (back-in angle parking).
Cara Parkir Mobil Paralel
Parkir paralel membentuk satu garis lurus. Parkir jenis ini biasanya ada di ruang yang sempit dan tempat yang disediakan di bahu jalan searah dengan arah laju kendaraan lain di jalan utama. Parkir jenis ini disediakan untuk memberikan ruang yang cukup untuk kendaraan lain melintas di jalan utama.
Biasa ditemui di daerah perkotaan. Lokasinya di jalanan utama yang tidak memiliki lahan parkir memadai. Walau sering dijumpai, masih banyak orang yang belum mahir melakukan parkir jenis ini. Ruang yang sempit dan jarak antar kendaraan yang terkadang terlalu mepet, menjadi kesulitan tersendiri bagi pengemudi untuk memperkirakan ruang yang dibutuhkan untuk parkir.
Walaupun rumit, tetapi kalau kamu terus melatihnya maka akan mahir. Pertama yang harus diperhatikan, ruang parkir. Pastikan mobil kamu muat di sela ruang yang tersedia antara mobil lain yang parkir di depan dan belakang. Pastikan juga ada ruang yang cukup untuk melakukan manuver keluar-masuk tempat yang dituju.
Bila dirasa cukup. Hentikan mobil sedikit di depan tempat parkir yang tersedia itu. Masukkan gigi mundur dan putar setir ke arah tempat parkir. Misalnya tempat parkir ada di sisi kiri, putar kemudi ke kiri. Mundurkan mobil perlahan dan sesuaikan arah kemudi.
Kalau bagian belakang mobil sudah masuk ke tempat parkir yang dituju, putar setir ke arah yang berlawanan. Mundurkan perlahan sambil perhatikan bagian depan mobil agar tidak menyenggol mobil yang parkir di depan. Selanjutnya kamu boleh meluruskan barisan dengan menyesuaikan arah kemudi. Perhatikan juga bagian belakang kendaraan agar tidak menyenggol kendaraan yang parkir di belakang.
Parkir paralel juga biasanya bisa dilakukan dalam keadaan tertentu. Misalnya bila lahan parkir lurus sudah penuh terisi. Dalam keadaan darurat, parkir paralel sering diadakan untuk mengisi lahan di depan tempat parkir lurus. Tetapi biasanya ini dilakukan dengan syarat tertentu, misalnya tidak mengaktifkan rem parkir agar kendaraan bisa didorong untuk memberi ruang bagi kendaraan yang parkir di tempat parkir lurus untuk keluar.
Parkir Lurus (Perpendicular Parking)
Ini jenis parkir yang paling umum ditemui di area parkir resmi. Parkir lurus disediakan di area yang memiliki lahan yang memadai. Mobil parkir membentuk barisan sejajar. Parkir tegak lurus biasanya dilakukan dengan memasukkan mobil ke tempat parkir dengan berjalan mundur. Kalau kesulitan mengamati bagian belakang kendaraan, kamu bisa menyamakan posisi kaca spion samping mobil kamu dengan mobil yang parkir di sebelah.
Selain mengamati bagian belakang kendaraan saat berjalan mundur masuk ke area parkir, kendala lain yang ditemui saat melakukan parkir lurus biasanya memperkirakan jarak yang pas dengan mobil lain yang parkir di sebelah. Usahakan beri ruang yang cukup agar saat pintu mobil dibuka tak menyenggol mobil lain.
Parkir Serong (Angle Parking)
Parkir serong mirip dengan parkir lurus. Posisi parkir membentuk barisan sejajar. Bedanya tempat yang disediakan posisinya serong, biasanya sudut kemiringannya sekitar 30 – 40 derajat.
Parkir serong lebih mudah dilakukan karena memiliki sudut yang memudahkan kendaraan untuk masuk ke tempat yang disediakan. Mudahnya lagi, parkir jenis ini dilakukan dengan langsung memasukkan mobil ke dalam parkiran tanpa harus berjalan mundur.
Parkir jenis ini banyak ditemukan di sisi jalan yang memiliki lahan cukup luas dan sudah dijadikan sebagai tempat parkir resmi baik secara permanen maupun temporer. Jadi ada garis panduan tempat parkir yang disediakan.
Parkir Serong Terbalik (Back-in Angle Parking)
Parkir jenis ini sama persis dengan parkir serong. Hanya saja cara memasukkan mobil ke tempat parkir yang berbeda. Pengemudi memasukkan kendaraan dengan cara mundur. Tujuannya agar pengemudi lebih mudah saat keluar tempat parkir karena memiliki pandangan yang lebih baik ke jalan.
Cara melakukan parkir serong terbalik mirip dengan parkir tegak lurus. Sedikit lebih mudah karena tersedia ruang yang cukup untuk mempermudah masuk ke parkiran. Saat berjalan mundur, sejajarkan arah mobil dengan garis parkiran. Mundur perlahan sambil perhatikan bagian belakang kendaraan.
Tips Parkir Mobil Manual dan Matic
Mobil kamu pakai transmisi manual? Jangan takut ngegas! Gunakan gigi ke-1 untuk masuk ke area parkir yang disediakan. Pastikan kendaraan dalam keadaan berhenti total saat ingin mengganti posisi ke gigi mundur.
Kesulitan terbesar pengemudi pemula yang mengendarai mobil bertransmisi manual adalah saat menemukan parkir mobil paralel di tanjakan atau turunan. Selain harus bolak-baik putar arah kemudi, butuh konsentrasi saat injakan pedal gas dan kopling harus sesuai agar mobil tidak berjalan mundur di tanjakan atau mesin mati.
Perhatikan pula posisi ban saat selesai parkir mobil paralel di tanjakan. Untuk keselamatan, belokkan ban menghadap ke arah kanan atau kiri tergantung kondisi jalan. Tujuannya mencegah mobil menabrak mobil lain jika tak terduga mobil meluncur sendiri di turunan tanpa kendali. Ban yang diposisikan menghadap trotoar membuat mobil terganjal trotoar.
Saat mesin padam, masukkan tuas transmisi ke gigi ke-1. Untuk mobil bertransmisi otomatis, pastikan kendaraan ditinggal dalam keadaan transmisi di posisi ‘P’. Cara ini dilakukan untuk mencegah mobil meluncur sendiri saat parkir bila transmisi ditaruh ke posisi netral.
Baik mobil manual ataupun matic, pastikan mengaktifkan rem tangan (parkir) saat meninggalkan kendaraan di tempat parkir. Kalau perlu ganjal ban dengan alat pengganjal ataupun batu bila parkir di tanjakan yang curam.
Tentu saja kamu tidak perlu mengganjal ban mobil dengan batu kalau parkir di lahan yang datar. Kamu juga tidak perlu memasukkan transmisi ke gigi ke-1 dan membelokkan setir menghadap trotoar. Posisi ban yang lurus saat parkir memberikan ruang akses yang lebih luas di sisi mobil juga memperlama usia power steering.
Nah Moladiners, sudah paham kan cara parkir mobil yang baik dan benar. Selain melakukan parkir mobil dengan baik dan benar, kamu juga wajib melakukan perawatan berkala agar kamu dan keluarga tak hanya selamat saat parkir, tetapi juga selama berkendara.
Informasi terkait perawatan berkala dan informasi otomotif lainnya bisa kamu simak di Moladin. Kamu juga bisa mencari mobil bekas berkualitas. Karena Moladin menjadi platform jual beli mobil bekas online berkualitas di Indonesia.