5 Cara Pasang Roof Box Mobil Yang Aman

Ilustrasi pemasangan roof box.

Pergi berlibur bersama keluarga tentunya akan membawa barang bawaan yang cukup banyak. Nah, jika kapasitas bagasi sudah tidak muat sebagian pemilik mobil akan menggunakan roof box sebagai solusinya.

Cara pasang roof box tidak boleh sembarangan, harus memperhatikan beberapa hal agar tidak membahayakan saat mobil melaju di jalan raya.

Sebab fungsi dari roof box sendiri adalah tempat menyimpan barang bawaan yang notabennya mempunyai bobot yang lumayan berat. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan keselamatan berkendara.

Untuk itu, sebelum mengulas lebih jauh mengenai pemasangan roof box, ada baiknya kita mengetahui aturan atau regulasinya.

Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 pasal 131 huruf e dijelaskan bahwa kendaraan yang dimodifikasi sehingga menyebabkan perubahan tipe berupa dimensi, mesin, dan kemampuan, daya angkut, wajib dilakukan uji tipe untuk memperoleh sertifikasi.

Namun aturan tersebut tentunya tidak berlaku untuk mobil yang sudah menyematkan roof rail yang notabennya sudah disediakan oleh pabrikan dan tentunya sudah mendapat sertifikasi dari pemangku kebijakan.

Hanya saja, kamu tetap perlu perhatikan cara pasang roof box. Terlebih ketahui dari sisi bobotnya, karena daya tahan beban atap mobil tentu berbeda-beda.

“Memasang roof box tidak boleh sembarangan karena berkaitan dengan keselamatan berkendara. Mobil yang layak untuk dipasang roof box atau roof rack adalah seperti Toyota Fortuner atau Daihatus Terios yang memang sudah disediakan roof rail dari pabrikannya,” ungkap Billy, salah satu pemilik toko aksesoris mobil dibilangan Pamulang. (9/11/2021).

Meski demikian, Billy juga menuturkan banyak pemilik mobil yang tidak ada roof rail tetap ingin memasang roof box di mobilnya.

“Namun banyak juga mobil yang dari pabrikannya memang tidak disediakan roof rail namun pemiliknya tetap ingin memasang roof box dengan cara memasang cross bar yang dijepitkan pada tulang mobil. Hal tersebut sebenarnya tidak direkomendasikan karena dikhawatirkan pemasangan roof box tidak optimal. Memang ada beberapa pemilik mobil yang rela memasang roof rail dengan cara dibor bagian atap mobilnya, namun hal tersebut bisa berpotensi merusak atap mobil jika pengeboran tidak dilakukan dengan benar,” imbuh Billy.

Cara pasang roof box yang benar

1. Ketahui beban maksimal atap mobil

Cara pasang roof box yang pertama adalah dengan mengetahui beban maksimal atap mobil. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kemampuan menahan bobot atap mobil tentu berbeda-beda.

Untuk itu pemilik mobil harus memastikan bobot roof box beserta kapasitasnya tidak melebihi batas maksimal yang sudah ditentukan oleh pabrikan mobil tersebut.

“Rata-rata kapasitas atau kemampuan atap mobil dalam menyangga beban 70-90 kilogram. Oleh karena itu, harus dihitung dengan cermat berapa kapasitas atau daya volume isi roof box tersebut,” jelas Billy.

“Bobot crossbar (logam penyangga roof box yang dipasang melintang di atas roof rail mobil) bobotnya bisa mencapai 5 kilogram. Sedangkan rata-rata roof box bobotnya 15 kilogram. Jadi total croosbar dan roof box, beratnya sudah 20 kilogram. Artinya, kalau kemampuan atap mobil mampu menyangga hingga 90 kilogram, maka maksimal barang yang dibawa di roof box adalah 70 kilogram,” tambah Billy.

2. Pilih desain dan ukuran yang sesuai

Berbagai ukuran dan model roof box.

Cara pasang roof box selanjutnya adalah dengan memilih ukuran dan desain yang sesuai dengan dimensi atap mobil.

Sebab dimensi yang tidak sesuai seperti terlalu besar bisa mengganggu aerodinamika saat berkendara.

“Roof box posisinya di atas, untuk itu pilihlah desain dan ukuran yang sesuai dengan dimensi atap mobil. Sebab ukuran roof box yang terlalu besar bisa mengganggu aerodinamika mobil saat mobil melaju kencang,” imbuh Billy.

3. Ukur posisi pemasangan cross bar dengan tepat

Setelah mengetahui bobot maksimal atap mobil dan memilih bentuk dan ukuran roof box, Langkah selanjutnya cara pasang roof box adalah mengukur jarak atau posisi untuk pemasangan cross bar.

Posisikan corss bar seimbang, tidak terlalu ke depan atau terlalu ke belakang serta posisi kanan kirinya juga seimbang.

“Bebebrapa mobil memang sudah memberikan tanda pada roof rail untuk posisi pemasangan cross bar agar posisinya ideal, namun jika tidak ada tandanya harus diukur secara manual agar pemasangan roof box center,” jelas Billy.

Selain itu perhatikan juga baut-bautnya, pastikan sudah dalam keadaan kencang alias tidak kendor dan terpasang sesuai dengan posisinya agar roof bar tidak bergeser.

4. Pasang roof box dengan posisi yang benar

Selanjutnya, setelah cross bar dipastikan sudah terpasang dengan sempurna dilanjutkan dengan pemasaangan roof box.

Pastikan posisi roof box sudah sesuai dengan dudukan pada roof bar. Setelah itu pasang baut-bautnya dan kencangkan dengan sempurna.

5. Barang harus penuh saat diletakkan di roof box

Ada hal yang harus diperhatikan saat menggunakan roof box, utamanya barang yang ada di dalamnya.

Pastikan barang yang ada di dalam roof box disusun yang rapi dan penuh (sesuai kapasitas). Sebab jika barang yang ada di dalamnya hanya setengah dari kapasitas roof box, bisa berpotensi barang tersebut akan terpontang-panting saat mobil sedang melaju.

Hal tersebut tentunya bisa menganggu kenyamanan berkendara karena akan menimbulkan bunyi gluduk-gluduk. Bahkan bisa membahayakan karena barang yang ada di dalamnya bisa terdorong dengan kencang saat mobil mengerem mendadak.

Moladiners, itulah ulasan mengenai cara pasang roof box di mobil. Untuk informasi otomotif menarik lainnya pantau terus Moladin.com.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa