Chery Menerapkan Budaya 896 di Cina, Karyawan Berontak!

Chery menerapkan budaya 896 di Cina

Riak kecil yang berpotensi membesar, tengah menerpa Chery. Pabrikan otomotif asal Wuhu, Anhui, Cina tersebut dikabarkan sedang diprotes karyawannnya lantaran Chery menerapkan budaya 896.

Budaya 896 yang dimaksud ialah terkait lama waktu kerja. Di Cina, kebijakan terkait jam kerja karyawan memang hak prerogatif perusahan. Beberapa karyawan perusahaan teknologi Cina menjadi terkenal karena budaya kerja 996, seperti diagung-agungkan oleh pimpinan Alibaba Jack Ma.

Angka 996 berarti bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam setiap hari selama enam hari dalam seminggu. Namun, beberapa perusahaan mobil Cina termasuk Chery dikabarkan malah menjalankan budaya 896 bagi karyawan lulusan baru yang memperoleh gaji hanya 16 yuan atau Rp 32,6 ribu per jam.

Budaya 896 yang diterapkan Chery bikin karyawan masuk jam 8 pagi pulang jam 9 malam dalam 6 hari seminggu

Situs terkemuka di Cina, Yiche melaporkan bahwa beberapa karyawan baru-baru ini mengeluh tentang kerja lembur yang dipaksakan di Chery tanpa gaji tambahan. Sebagian besar tudingan dilontarkan para lulusan baru yang bergabung dengan Chery tahun 2023 lalu.

Yiche mengungkap ada salah satu karyawan Chery yang baru bergabung pada bulan Mei, dia bekerja lembur selama 120 jam di samping jam kerja normalnya yang 174 jam. Namun, gajinya untuk bulan Mei hanya 4.800 yuan atau setara Rp 14,8 juta.

Karyawan Chery lainnya mengatakan bahwa untuk memaksakan lembur, perusahaan secara rutin menjadwalkan rapat setelah pukul 6 sore dan terkadang bahkan hingga pukul 10 malam. Termasuk rapat tingkat divisi diadakan pada hari Sabtu.

Chery Menerapkan Budaya 896, Ada Fakta Yang Ditutupi?

Headquarter Chery di Wuhu, Anhui

Lebih jauh Yiche melaporkan jika Chery telah berusaha menutupi fakta tersebut dengan hanya mengubah riwayat jam masuk karyawan agar menunjukkan jam kerja mereka dari pukul 8.30 hingga 17.00, meski yang sebenarnya ialah sebaliknya.

Hal ini telah menyebabkan kekesalan di antara banyak pekerja. Namun, beberapa orang di Chery tidak merahasiakan pandangan perusahaan tentang lembur. Tahun lalu kepala departemen R&D Teknologi Rekayasa Otomotif Chery secara gamblang mengatakan “Sabtu adalah hari kerja bagi para pekerja keras” dalam email internal.

Email tersebut menciptakan banyak perbincangan internal dan Chery menanggapi bahwa niat awalnya ialah untuk belajar dari semangat Huawei dan membiarkan mereka yang ingin bekerja keras. Namun, mayoritas karyawan Chery merasa bahwa itu berarti mereka diharapkan bekerja juga pada hari Sabtu.

Perkenalkan Chery Tiggo9 PHEV disaksikan ratusan undangan dari 80 negara

Tindakan perusahaan mendukung interpretasi ini. Jam lembur digunakan sebagai cara untuk menentukan peringkat antar departemen dan dapat menyebabkan pemecatan bagi pekerja yang tidak melakukan lembur.

Perlu dicatat bahwa satu-satunya kompensasi yang ditawarkan untuk lembur adalah 10 yuan (Rp 22,5 ribu) untuk makan. Lebih jauh, karyawan melaporkan bahwa sangat sulit untuk meminta cuti dan beberapa departemen melarang cuti berbayar.

Kesan Moladin Saat Mengunjungi Langsung Pabrik dan Kantor Pusat Chery

Pabrik Chery umumnya juga dibantu tenaga robot

Tim Moladin pada bulan April 2024 lalu juga sempat mengunjungi langsung fasilitas pabrik dan kantor pusat Chery di Wuhu, Anhui, Cina. Harus kami akui Chery merupakan pabrikan otomotif berskala besar dan didukung teknologi modern.

Kantor pusat mereka yakni Chery International menjadi wadah bagi 3 brand otomotif yang disingkat CEO House (Chery, Exeed, Omoda) dan juga subbrand Jaecoo. Selain megah, area lobi utama kantor pusat Chery dijejali LCD screen jumbo yang terus memaparkan pencapaian dan grafik penjualan Chery secara real-time di seluruh dunia.

Bahkan saat Chery Global Conference 2024 lalu yang berlangsung hingga pukul 20.00 waktu setempat. Kami masih menyaksikan langsung aktivitas beberapa karyawan Chery termasuk di akhir pekan, Sabtu dan Minggu.

Chery bakal dirikan pabrik di Thailand

Lebih seru lagi saat rangkaian kunjungan membawa kami ke pusat R&D serta fasilitas pabrik mereka. Pabrik pertama Chery diklaim memiliki kapasitas produksi hingga 500.000 unit per tahun.

Tidak hanya megah, fasilitas perakitan ini dilengkapi dengan peralatan robotik cerdas yang berpadu mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk efisiensi, transparansi, automasi, juga sudah berbasis digital.

Meski pada saat kunjungan pabrik tersebut tetap ada support tenaga manusia, pabrik Chery terbukti bisa memproduksi mobil dengan kualitas yang baik. Lantas bagaimana korelasi dengan etos kerja 896 yang dikeluhkan karyawan? Menurut kami tetap kembali kepada hak perusahaan.

Tim Moladin (Ivan Momot) saat berada di Headquarter Chery International

Tenaga kerja di Cina memang dikenal dengan keuletan dan etos kerja yang tinggi. Dan masalah ini tidak hanya terjadi di Chery tetapi juga industri mobil Cina lainnya. Bahkan peran WeChat sebagai sarana komunikasi utama di negeri Tirai Bambu juga dituding menjadi biang kerok karena seseorang bisa selalu standby dihubungi bahkan hingga larut malam untuk membicarakan pekerjaan.

Namun goal untuk bisa memberikan porsi kerja dan upah yang sesuai, tentu menjadi hak semua karyawan! Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

Antusias Pengguna Royal Enfield Tetapkan Presiden Royal Riders Indonesia Periode 2024-2026

Toyota Memperluas Jaringan Charging Station Kini Masuk Mal Gandaria City

Gebyar Promo Wuling di HUT Ke-7, Ini Dia Yang Paling Menarik!