Chevrolet Blazer EV siap hadir untuk pertama kalinya pada 18 Juli 2022 mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh Chevrolet melalui keterangan resminya, sekaligus memamerkan gambar tampak depan mobil listrik tersebut tanpa kamuflase.
Walau demikian, kemunculan mobil yang cukup terkenal di Indonesia ini bukanlah untuk pasar Tanah Air. Blazer versi listrik sesungguhnya bakal mengaspal di Amerika Serikat.
Chevrolet memang siap memasarkan Blazer EV sejak Juli 2022, walau demikian unitnya tidak serta merta langsung diterima konsumen. Butuh waktu sampai musim semi 2023 agar masyarakat Amerika Serikat dapat menjajalnya, maklum mobil listrik tersebut adalah produk model 2024.
“Chevrolet Blazer EV 2024 yang serba baru akan diluncurkan pada 18 Juli. Dikembangkan dari bagian dek ke atap, Blazer EV menawarkan perpaduan gaya, kinerja, dan teknologi yang inovatif,” tulis Chevrolet.
Blazer dengan sumber tenaga baterai ini tampil sangar dengan balutan warna merah candy dengan penggunaan logo menyala, menyatu dengan lampu penerangan DRL LED. Colokan pengisian daya listriknya besar, kemungkinan terletak di sisi kiri bagian depan mobil, atau dekat dengan posisi pengemudi setir kiri.
Chevrolet juga membocorkan, jika salah satu pabrikan mobil terbesar di Amerika Serita tersebut akan memiliki varian SS. Di mana Blazer EV SS menjadi varian tertinggi dan terkencang, sekaligus termahal.
Dibandingkan Blazer dengan mesin konvensional sebelumnya, Blazer EV sudah mendapatkan desain gril dan bumper baru, serta bodi yang sedikit lebih rendah. Terlihat dari jendela baris ketiga yang lebih besar, ada potensi juga Blazer EV lebih panjang dari mobil Blazer biasa.
Bocoran Performa Chevrolet Blazer EV
Untuk spesifikasinya, Chevrolet belum mengungkapnya secara jelas. Tapi Chevrolet mengungkap bahwa Blazer EV dikembangkan secara menyeluruh sebagai mobil listrik baru.
Meski begitu, beberapa sumber menyebut Chevrolet Blazer EV besar kemungkinan akan dikembangkan menggunakan basis platform dan baterai GM Ultium yang serupa dengan punya Cadillac Lyriq.
Melihat lagi spesifikasi Cadillac Lyriq, ia mendapatkan motor listrik penggerak roda belakang bertenaga 340 hp dan bertorsi 440 Nm. Baterainya memiliki kapasitas 100 kWh dan diklaim bisa menempuh jarak lebih dari 482 kilometer dalam sekali pengecasan.
Tidak menutup kemungkinan Blazer EV mendapatkan motor listrik yang lebih bertenaga dan penggerak semua roda. Bisa juga justru, Blazer versi elektrik akan memiliki performa yang lebih lemah. Kita tunggu saja sama-sama peluncurannya.
Apakah Chevrolet Blazer EV bakal masuk Indonesia? Sepertinya kemungkinan kecil, karena merek Chevrolet saat ini sudah hengkang dari Tanah Air. Mereka tidak lagi menjual mobil baru, cuma beroperasi untuk menyediakan suku cadang dan servis bagi pelanggan Chevrolet.
Chevrolet Blazer Indonesia
Di Indonesia sendiri nama Chverolet Blazer sangat kesohor. Terutama di kalangan pecinta SUV di tahun 90an sampai tahun 2000an.
Chevrolet Blazer sendiri di Indonesia direbadge menjadi Opel Blazer yang lahir pada tahun 1996. Saat itu Blazer mulai dijual di dalam negeri menggunakan merek anak perusahaan GM di Jerman, Opel.
Enam tahun sejak penjualannya, GM membuat Blazer menyandang nama depan Chevrolet pada 12 September 2002. Sejak saat itu, logo di gril depan Blazer berganti dari “petir” menjadi dasi kupu-kupu.
Di Tanah Air, Blazer dijual tiga generasi sampai berakhir pada 2005. Blazer adalah model campur aduk yang melibatkan tiga negara, Jerman sebagai negara asal Opel, mesin 2.200cc dibuat Holden di Australia, dan kemasan akhir dibalut “american style”.
Demikian ulasan terkait Chverolet Blazer EV yang akan segera mengaspal. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.