7 Ciri-ciri Shockbreaker Mobil Rusak, Waspadalah!

Shockbreaker mobil rusak

Ciri-ciri shockbreaker mobil rusak jarang diketahui pengguna mobil. Padahal pengetahuan ini sangat penting, terutama untuk selalu membuat berkendara menjadi selamat dan nyaman. Pun berguna, bila kamu sedang mengincar mobil bekas.

Shockbreaker sendiri merupakan komponen penting kendaraan yang mendukung sistem kenyamanan dan keselamatan. Maka komponen yang biasa disebut kaki-kaki mobil tersebut, harus selalu dalam kondisi maksimal maksimal.

Jika ada masalah pada shockbreaker, efeknya bisa membuat berkendara tidak nyaman. Lebih parahnya lagi, dapat menyebabkan kecelakaan.

Secara mendasar, untuk mengetahui ciri-ciri shockbreaker mobil rusak bisa dengan merasakan perbedaannya ketika berkendara. Dapat pula dilakukan dengan melihat fisiknya langsung. Tentu saja untuk cara kedua, kamu harus sedikit menunduk ke kolong mobil.

Inilah Tanda Shockbreaker Mobil Kamu Rusak

1. Oli Rembes

Oli shockbreaker rembes

Kata Putra, mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur mengatakan jika komponen shockbreaker rusak terlihat ada oli yang rembes.

“Cara mengecek termudahnya seperti itu, untuk mula-mula. Karena jika itu terjadi berarti kondisi sealnya berarti sudah rusak,” tambah Putra.

Jika kondisi seal sudah dipasatikan rusak dan menjadi sumber penyebab kebocoran shockbreaker, sebaiknya harus diganti seal tersebut. Umumnya harga seal shockbreaker mobil seharga Rp 10 – 100 ribuan di pasaran.

2. Bantingan Shockbreaker Terasa Lebih Keras

Waspada kalau bantingan suspensi terasa keras, itu salah satu ciri-ciri shockbreaker rusak

Ciri-ciri shockbreaker mobil rusak lainnya adalah terasa lebih keras. Dikatakan laman Suzuki Indonesia, hal ini terjadi karena shockbreaker tersebut sudah mengalami kebocoran.

Kebocoran oli akan tampak di batang as, menjadi lebih lembab dan bagian seal shockbreaker juga akan terlihat basah. Saat oli shock bocor dan akhirnya habis, maka dumping shockbreaker akan lambat, bahkan macet.

Jika pergerakan shockbreaker macet, maka otomatis bantingan akan menjadi keras, karena shock gagal merespon guncangan akibat jalan berlubang.

Macet pada shockbreaker terjadi karena oli habis dan tidak bisa berfungsi sebagai fluida hidrolik dan pelumas. Jiksa sudah begini salah satu caranya bisa dengan menambahkan oli shock ke volume semula.

Tentunya hal ini dilakukan setelah mengecek kondisi seal terlebih dahulu.

3. Mobil Terlihat Amblas

Saat posisi amblas, shockbreaker tidak mau balik lagi ke posisi awal. Jika hal ini terjadi maka sebaiknya shockbreaker diganti dengan yang baru.

Ciri-ciri shockbreaker mobil rusak lainnya adalah terlihat amblas. Mobil terlihat amblas akibat oli shock yang sudah berkurang dan tersisa pernya saja.

Shock amblas umumnya terjadi pada mobil-mobil yang sering membawa muatan lebih. Jika terlalu sering menopang banyak muatan, gesekan-gesekan shockbreaker lama-lama akan panas, sehingga bisa melelehkan plastik, merusak klep-klep di dalam, dan menghambat redam kejut.

Saat posisi amblas, shockbreaker tidak mau balik lagi ke posisi awal. Jika hal ini terjadi, maka sebaiknya shockbreaker diganti dengan yang baru.

Sebagai gambaran, di pasaran untuk harga shockbreaker baru misalkan untuk Avanza berkisar antara Rp 700 ribu – 1.5 juta, unutk mereka Kayaba. Harga tersebut belum termasuk ongkos pasang.

4. Mobil Limbung Saat Dikendarai

Kalau shockbreaker rusak, rasa berkendara juga jadi tidak menyenangkan

Ciri-ciri shockbreaker mobil rusak lainnya adalah mobil limbung saat dikendarai pada kecepatan tertentu. Hal ini lantaran shockbreaker sudah tidak bisa meredam kejutan dengan maksimal.

Atau bisa dikatakan suspensinya sudah mati. Salah satu penyebab suspensi mati bisa juga karena kondisi as shockbreker rusak akibat goresan yang parah.

Goresan ini umumnya terjadi karena kotoran yang mengendap kemudian bergesekan dengan badan shock. Nah goresan inilah yang juga jadi salah satu penyebab bocornya oli shockbreaker.

5. Mobil Mengayun Berlebihan

Salah satu penyebab mobil mengayun berlebihan karena oli sudah encer.

Ciri-ciri shockbreaker mobil rusak atau sudah tidak bagus berdampak pada mobil yang mengayun berlebihan. Jadi bukan cuma bantingan keras, tapi jika membuat mobil mengayun, ini juga merupakan tandanya. Parahnya, jika dibiarkan, bisa merembet ke bagian lain.

Misalnya tapak ban habisnya jadi tidak merata. Selain itu ball-joint, boss arm, tie rod serta long tie rod beresiko  rusak jika didiamkan.

“Hal ini umumnya karena oli di dalam shock sudah encer atau gas sudah habis,” tambah Putra.

Putra mengatakan tanda-tanda shockbreaker suadh encer atau sudah habis gasnya adalah keluar oli dari tabung shock atau ketika tabung ditekan atau ditarik terasa enteng.

Sedangkan penyebab oli shockbreaker encer adalah karena proses pemakaian. Proses pemakaian ini yang membuat oli lama kelamaan oli menjadi panas lalu encer.

Untuk biaya kuras oli shock dan mengisinya dengan yang baru berkisar Rp 200 – 300 ribu.

Sedangkan shockbreaker gas umumnya oli akan naik alias bocor jika gas habis. Jika sudah begini satu-satunya solusi adalah dengan menyuntikkan gas nitrogen.

6. Timbul Suara Berisik

Adanya suara berisik dari suspensi belakang juga bisa menjadi tanda shock absorber sudah tidak berfungsi baik lagi.

Penyebab suara berisik pada mobil bisa terjadi kerena kerusakan bushing arm. Selain menimbulkan suara berisik, kerusakan pada bagian ini akan berakibat pada kenyamanan berkendara.

Jika kamu mendengar suara berisik dan laju mobil melenceng ke kiri atau ke kanan, maka bisa dipastikan penyebabnya berasal dari bushing arm.

Bunyi lainnya juga bisa berasal dari bushing stabilizer yang bekerja sebagai penyeimbang suspensi kanan dan kiri. Jika kamu merasa mobil  mengeluarkan bunyi saat melakukan pengereman, bisa jadi ada masalah pada bushing stabilizer.

7. Ban Aus Tidak Merata

Ban aus tidak merata adalah hasil dari akumulasi shockbreaker mobil yang rusak lalu didiamkan.

Jika ada salah satu ban mobil yang kembangannya habis, sementara ban lain tidak. Itu menjadi pertanda bahwa shockbreaker-nya telah rusak dalam waktu lama.

Ban aus tidak merata adalah hasil dari akumulasi shockbreaker mobil yang rusak lalu didiamkan. “Maka dari itu ketika shockbreaker sudah bergejala yang aneh-aneh sebaikanya dilakukan pemerikasaan lebih lanjut dan lakukan pergantian atau perbaikan pada komponennya,” kata Putra.

Jika didiamkan, kerusakannya bisa merembet kemana-mana. Hal ini dikarenakan, selama shockbreaker dalam keadaan rusak atau bermasalah, selama itu pula mobil berjalan dalam keadaan tidak seimbang.

Demikian ulasan terkait ciri-ciri shockbreaker mobil rusak. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru otomotif.

Related posts

Pajang 13 Unit Mobil, Wuling Menyuguhkan Promo Menarik di GJAW 2024

Spesifikasi Citroen Basalt Resmi Diperkenalkan di Panggung GJAW 2024

Spesifikasi Lexus LM 500h 4 Seater, Hybrid Mewah Fitur Kelas Atas