Berikut ini akan Moladin sampaikan daftar merek mobil yang hengkang dan bertahan di Rusia. Sebagaimana diketahui perang antara Rusia dan Ukraina terhadap industri otomotif berdampak fatal.
Banyak pabrikan otomotif yang melakukan bisnisnya di Rusia berguguran. Penyebabnya pun beragam, mulai dari terganggunya rantai produksi, gangguan ekspor, hingga menurunya pertumbuhan pasar.
Belum lagi para pemasok menunda atau menghentikan perdagangan dengan Rusia, lantaran negara tersebut terkena sanksi ekspor. Apalagi Rusia adalah salah satu pemain utama pemasok bahan logam dan mineral dunia.
Sedikitnya akibat perang tersebut beberapa merek mobil hengkang dari Rusia. Sebagai informasi, sebelum perang Rusia-Ukraina terdapat sekitar 60 pabrikan otomotif yang beroprasi di negeri yang dipimpin Vladimir Putin tersebut.
Adapun pabrikan yang hengkang salah satunya adalah Ford yang telah menjual 49% sahamnya kepada Sollers Ford Joint Venture. Keputusan Ford meninggalkan Rusia telah bulat. Di Rusia Ford mampu menjual puluhan ribu unit kendaraan. Bahkan di tahun 2021, 20.000 unit mobil ludes di negara ini.
Ford tidak punya pilihan lain. Sanksi yang diterima Rusia usai menggebuk Ukraina mepersulit operasi bisnis pabrikan kendaraan. Sebelumnya, sudah ada penghentian proses manufaktur, pasokan suku cadang, IT dan dukungan teknik.
Selain Ford, Mercedes-Benz juga sudah menjual saham mereka kepada Avtodom, perusahaan yang memainkan bisnis dealer mobil. Begitu juga dengan Lamborghini, Honda dan BMW juga menghentikan operasi bisnis di Rusia sejak awal invasi. Perusahaan berikutnya yang ikut meninggalkan Rusia adalah Toyota. Pabrikan mobil ini menilai belum melihat indikasi untuk kembali ke Rusia. Meski begitu Toyota mengaku bakal tetap membantu karyawan dengan memberi pelatihan dan pekerjaan.
Selain itu, produsen mobil asal Jepang yaitu Nissan Motor Co. juga sudah cabut dari Rusia. “Meskipun kami tidak dapat terus beroperasi di pasar, kami telah menemukan solusi terbaik untuk mendukung karyawan kami,” kata Presiden dan CEO Nissan, Makoto Uchida dalam keterangan resminya dikutip dari Associated Press.
Dan yang menyusul berikutnya adalah Hyundai. Pabrikan asal Korea Selatan ini dikabarkan siap menjual pabriknya di Rusia, dan secara resmi bakal meninggalkan negara tersebut. Keputusan tersebut, dilakukan sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina dan perang yang masih berlangsung.
Mengutip Carscoops, produsen mobil asal Korea Selatan itu telah menghentikan operasionalnya di Rusia sejak tahun lalu. Dan kini tengah mempertimbangkan berbagai cara untuk keluar dari pasar itu.
14 Merek Mobil yang Bertahan di Rusia
Adapun pabrikan mobil yang bertahan di Rusia tidak kalah banyaknya. Dilaporkan ada 14 brand mobil yang masih eksis di Rusia. Pabrikan mobil tersebut sebagian besar dari China. Rinciannya 11 mobil China dan 3 mobil nasional Rusia.
Adapun rinciannya, 11 mobil China tersebut adalah Chery, Geely, Haval, Jac, Faw, Dongfeng, Changan, Exeed, Gac, Foton, dan Omoda. Sisanya tiga mobil buatan Rusia adalah Lada, GAZ, dan UAZ.
Dengan demikian, jelas sekali bahwa perang Rusia memberi dampak besar buat pabrikan mobil di sana. Setidaknya merek Jepang, Korea Selata, Eropa, dan Amerika Serikat kebanyakan kabur dari Negeri Beruang Merah. Sementara merek mobil Cina masih bertahan.
Demikian ulasan daftar mobil yang hengkang dan bertahan di Rusia. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.