Daihatsu Ekspor Gran Max Hingga 400 Unit Untuk Mazda Jepang

Daihatsu Ekspor Gran Max berlogo Mazda untuk Jepang

Daihatsu ekspor Gran Max ke Negeri Sakura, namun dengan nama dan logo yang berbeda. Untuk pasar Jepang, Daihatsu Gran Max berubah nama jadi Mazda Bongo, dengan spesifikasi yang tentunya berbeda dengan yang dipasarkan Indonesia.

Bagi PT Astra Daihatsu Motor (ADM), ekspor Gran Max sudah dilakukan sejak tahun 2007 untuk pasar Jepang. Tentunya perluasan pasar ekspor untuk Gran Max menjadi prestasi tersendiri bagi pabrikan.

Seperti dijelaskan Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, bahwa menjadi prestasi produk-produk buatan Indonesia bisa tembus di negeri berjuluk matahari terbit tersebut.

“Kita tahu Jepang itu adalah mbahnya kualitas, masuk ke pasar ekspor itu tidak main-main dan tidak sembarangan brand bisa sembarangan ekspor ke Jepang secara berkelanjutan. Karena sangat strict kualitasnya,” ungkap Amelia di sela-sela workshop virtual yang digelar PT Astra International Tbk.

Lebih lanjut Amel pun memaparkan, Daihatsu sudah membuktikan mimpi mengekspor secara rutin ke Jepang berupa brand Toyota, dan juga yang terbaru Mazda, serta Daihatsu sendiri.

Sementara untuk Mazda Bongo, pihak pabrikan mengklaim telah diproduksi ratusan unit pada bulan September lalu.

“Di bulan September itu, kapasitas produksi kita sudah 430 unit untuk Mazda Bongo. Tetapi pada bulan-bulan ke depan mesti kita coba untuk collect datanya lagi,” imbuh Amelia.

Perjalanan Daihatsu Ekspor Gran Max

Daihatsu Ekspor Gran Max dengan nama Mazda Bongo

Untuk dapat mengekspor produk ke Jepang, Amelia menjelaskan bukanlah perkara yang mudah. Mengingat Jepang memiliki standar yang sangat tinggi untuk urusan produk otomotif.

Jadi Daihatsu ekspor Gran Max pun harus melalui proses yang ketat dan juga panjang. Hingga akhirnya produk dari Daihatsu Indonesia bisa diterima di Jepang.

Amel sempat membeberkan proses untuk dapat mengekspor produk ke Negeri Sakura. Ia menceritakan bahwa produk buatan Indonesia sempat diremehkan, sebelum diekspor ke pasar Jepang.

Di mana banyak dealer di sana, sempat meragukan mengenai kualitas mobil yang diproduksi oleh pabrik Daihatsu yang berlokasi di Sunter, Jakarta dan Karawang, Jawa Barat itu.

“Melalui ekspor ini, menjadi suatu kebanggaan karena mencerminkan kemampuan masyarakat Indonesia,” jelas Amelia.

Pasalnya pada waktu awal kita mau ekspor, tambah Amel, banyak sekali dealer-dealer Toyota yang meragukan. Apakah mungkin mobil-mobil yang diproduksi Indonesia yang mereka kenal sebagai negara dengan kemampuan minim.

Seiring proses dan berjalannya waktu akhirnya akhirnya Daihatsu bisa ekspor produk ke Jepang. Daihatsu ekspor Gran Max yang dikenal sebagai salah satu kendaraan komersial ringan, namun dengan sejumlah nama seperti Toyota Town Ace, Lite Ace, hingga yang terbaru Mazda Bongo.

“Kita sudah buktikan sejak 2007, kita sudah ekspor sampai hari ini, dan yang terbaru Juli 2020. Bahkan kita memperluas ekspor kita ke Mazda,” tutup Amel.

Sekadar informasi tambahan, Mazda Bongo merupakan kendaraan niaga ringan untuk memenuhi pasar otomotif Jepang. Mobil buatan Indonesia itu merupakan kembaran Gran Max yang dijajakan di Indonesia.

Pembedanya ada sejumlah penyesuaian dari segi fitur yang tentunya harus menyesuaikan standar di Jepang. Hanya jantung mekanisnya yang masih sama dengan pasar Indonesia, yakni mengandalkan mesin berkubikasi 1.5 liter. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kalian.

Baca juga:

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa