Regulasi pemerintah terkait relaksasi pajak pembelian mobil baru memang jadi angin segar untuk industri otomotif. Hanya saja di sisi lain, bagaimana dampak diskon PPnBM untuk mobil bekas?
Sebenarnya pemerintah hanya mengatur insentif ini buat mobil baru. Hanya saja banyak orang memperkirakan kalau industri mobil bekas bakal terkena efek buruknya, lantaran kebanyakan masyarakat akan memilih kendaraan baru.
Benarkah demikian? Business Development Head PT Suzuki Indomobil Sales, Hendro Kaligis yang juga menangani jual beli mobil bekas di Suzuki Autovalue, yakin industri kendaraan tangan kedua tersebut tidak bakal terimbas.
“Kalau dari pengusaha mobil bekas secara umum itu sebeneranya happy ada insentif PPnBM untuk mobil baru. Karena kan kalau orang beli mobil baru, sebagian di antaranya pakai sistem tukar tambah, terlebih di kota metropolitan kaya di Jakarta dan Surabaya itu pembeli mobil baru pakai cara tukar tambah itu banyak sekali,” buka Hendro ketika dihubungi Moladin.com
Seiring dengan bertambahnya pembeli mobil baru, pria yang akrab disapa Edo ini juga merasa nantinya ada peningkatan terhadap industri mobil bekas. Alhasil dampak diskon PPnBM untuk mobil bekas bakal positif, bukan negatif.
“Kalau pembeli mobil baru itu meningkat, maka orang yang akan melakukan tukar tambah juga akan bertambah. Nah itu kan supply untuk pedagang mobil bekas, menurut saya mereka pedagang di mobil bekas senang, seperti di Autovalue,” tambah Edo.
Harga Setelah Diskon PPnBM untuk Mobil Bekas
Menurut Edo, dampak PPnBM untuk mobil bekas juga bakal terasa ke harganya. Walau demikain, Autovalue sendiri belum bisa mengatakan berapa besaran harga yang akan terkoreksi akibat adanya relaksasi PPnBM.
“Karena mobil baru ini harganya turun, pasti di mobil bekas ada keseimbangan baru. Harga mobil bekas yang mendapat adjust itu tidak semua mobil, tipe dan tidak semua tahun,” bebernya.
Edo menambahkan, sekarang beberapa pedagang mobil bekas mulai melakukan penyesuaian untuk pembelian terkait relaksasi PPnBM yang bakal berlaku pada Maret 2021. Autovalue sendiri sampai saat ini belum ada perubahan.
“Kalau per Februari 2021 ini, teman-teman pedagang ada yang stop beli, seperti wait and see. Tapi kalau Autovalue, kita tetap beli dengan harga normal di bulan Februari ini. Di bulan Maret, sebagian besar dari mobil-mobil yang kita biasa beli, juga tidak akan ada koreksi harga.
Hanya saja memang Edo mengatakan ada beberapa mobil di tahun-tahun tertentu yang supply and demand belum terlalu pasti, bakal ada penyesuaian. Meski demikian, bukan berarti penurunan harganya bakal seperti mobil baru yang kena relaksasi PPnBM pada Maret 2021.
“Sistemnya kan bukan mobil baru turun Rp 10 juta, terus mobil bekas turun Rp 10 juta juga, kan tidak seperti itu,” tandasnya.
Untuk informasi lebih lengkap tentang dunia otomotif, pantau terus Moladin!