PT Sokonindo Automobile selaku agen pemegang merek (APM) DFSK di Indonesia berencana untuk memperluas pasar mereka, khususnya di segmen kendaraan komersial di Indonesia. Pihak pabrikan mengklaim bahwa masih ada sejumlah segmen yang belum dimaksimalkan, untuk dapat mendorong pertumbuhan bisnis DFSK di Tanah Air.
Melalui produk baru, DFSK berharap mampu berkontribusi besar dalam peningkatan bisnis mereka dari tahun ke tahun. Dari sejumlah segmen yang dilirik, nampaknya pabrikan asal Tiongkok itu dalam waktu dekat bakal merilis kendaraan komersial mereka untuk pasar domestik.
Peluncuran produk terbaru DFSK rencananya bakal berlangsung bersamaan dengan digelarnya pameran bertajuk Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) yang berlangsung mulai Kamis (5/3/2020) mendatang di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
“Memanfaatkan salah satu ajang otomotif komersial terbesar di Indonesia, DFSK juga bermaksud untuk memperkenalkan produk komersial terbarunya pada ajang GIICOMVEC,” tulis DFSK dalam undangan yang diterima Moladin.
Dalam undangan dijelaskan bahwa kendaraan terbaru itu tampaknya bakal menemani DFSK Super Cab yang bermain di segmen kendaraan komersial Tanah Air.
DFSK bakal bermain di segmen Minibus dan Blind Van
DFSK melihat adanya sebuah pertumbuhan yang cukup konsisten dan ceruk pasar yang cukup cerah untuk kendaraan Minibus & Blind Van. Bahkan bila melihat data yang dikeluarkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kedua segmen ini tetap mengalami pertumbuhan meski secara keseluruhan pasar otomotif nasional mengalami kelesuan hampir 11%.
Segmen itu diisi oleh Daihatsu Gran Max yang hadir dalam wujud Blind Van dan juga Pikap yang cukup meraih penjualan positif di tahun 2019 lalu.
Berdasarkan data Gaikindo, tercatat bahwa penjualan minibus di tahun 2019 mencapai 18.300 unit dan mengalami pertumbuhan 2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kemudian penjualan di segmen blind van mencapai 9.600 unit dan mengalami pertumbuhan signifikan mencapai 15%.
Pertumbuhan ini yang kemudian memotivasi DFSK untuk melakukan ekspansi bisnis di segmen kendaraan komersial yang sebelumnya baru mencakup di ceruk pikap ringan.
“Peluang DFSK untuk masuk dan mengembangkan bisnis di segmen Minibus dan Blind Van semakin terbuka lebar, karena tidak banyaknya pemain di kedua segmen ini,” ujar Arvianne D Bahar selaku Public Relations & Digital Manager PT Sokonindo Automobile kepada Moladin.
Wanita yang akrab di sapa Anne itu pun menegaskan, “Dengan masuknya DFSK ke segmen tersebut akan membuat konsumen semakin banyak pilihan untuk membeli kendaraan yang sesuai dengan kebutuhannya dan daya belinya”.
Survey Internal DFSK
Berdasarkan survey yang dilakukan internal DFSK, pengguna model Minibus oleh konsumen di Tanah Air bisa menjadi dual purpose. Konsumen perseorangan cenderung menggunakan kendaraan minibus sebagai kendaraan penumpang sebanyak 60% dan sisanya 40% digunakan untuk keperluan angkut barang.
Lain halnya dengan konsumen corporate atau perusahaan, sebanyak 60% minibus digunakan untuk keperluan mengangkut barang dan 40% nya sebagai kendaraan penumpang.
Berbeda dengan model Blind Van yang memang ditujukan untuk mendukung kelancaran berbagai bisnis konsumen di Indonesia. Penggunaan model Blind Van bisa digunakan untuk mendukung bisnis logistik, food & beverage, ambulance, ekspedisi, sosial car, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Dari sejumlah produk yang dimiliki Dongfeng, kuat dugaan bahwa produk yang bakal dibawa ke Indonesia adalah model C35, yang sudah dipasarkan secara resmi di Negeri Tirai Bambu itu.
Dari penelusuran melalui website resmi DFSK Motors, di bagian produk CV (commercial vehicle) atau kendaraan komersial, tersedia model blind van berinisial C35 dengan pilihan mesin bensin 1,5 liter (DK15-06VVT) dan mesin diesel 1,3 liter (SFD12B). Benarkah? Kita tunggu bersama kelanjutannya.
Baca juga: