Belakangan viral terjadi perselisihan antara pengemudi Fortuner Plat TNI warna hitam dengan pengemudi Suzuki SX4 S-Cross putih di ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek) Km 57.
Akibat kejadian tersebut bikin Mabes TNI turun tangan dan menyelidiki insiden pengendara mobil Fortuner berpelat nomor dinas TNI di Tol Japek karena menyenggol mobil lain dan videonya viral di media sosial karena terlihat juga ada kecenderungan kesengajaan.
Mabes TNI akhirnya memberi sedikit informasi terkait sosok pemilik mobil Fortuner hitam berplat nomor dinas TNI 84337-00 dengan pajak yang ditelusuri telah mati pajaknya pada 02-24.
Bahkan tanpa dengan bergeming pengemudi Fortuner plat TNI ini mengaku mengaku sebagai adik jenderal. “Kakak saya jenderal! Tony Abraham, cari!” kata oknum pria berkacamata yang videonya viral tersebut, dikutip dari akun X @tantekostt.
Tanpa perlu memperpanjang rincian kejadian tersebut. Mari kita simak bagaimana cara mengelola dan mengontrol emosi selama di perjalanan menggunakan mobil.
Apa itu Emosi di jalan?
Kata ‘Emosi’ memiliki pengarah bagaimana seharusnya kita menyadari bagaimana sistem saraf dan psikologis kita bekerja untuk dapat mengendalikan dan membimbingnya ke arah yang kita inginkan.
Terkait emosi saat mengendarai kendaraan di jalan umumnya muncul pada seseorang yang belum memiliki kemampuan memanajemen emosi, dan didukung kemampuan kontrol diri yang rendah. Sederhananya tidak ada mental positif pada diri si pengemudi yang cepat tersulut emosi.
Bagaimana mengendalikan emosi?
Emosi di jalan raya kerap muncul karena berbagai sebab. Mulai dari lalu lintas yang macet, pengendara yang merebut lajur pengendara lain, berbelok tanpa menggunakan sein. Berikut 7 cara meredam emosi di jalan.
1. Biasakan Diri dengan Macet
Macet menjadi pemicu pengendara bertindak secara agresif maupun tersulut emosi ketika di jalan raya, terutama di kota-kota besar. Maka dari itu, Anda bisa membiasakan diri dengan menganggap macet adalah hal yang biasa dan memang harus Anda lalui agar bisa sampai ke tempat tujuan.
2. Ajak Teman Mengobrol
Apabila Anda berkendara bersama teman, maka jadikan waktu menunggu ketika macet sebagai sesi mengobrol agar tidak membosankan. Saling lempar candaan dan membicarakan topik ringan yang tidak sensitif adalah ide yang bisa Anda terapkan.
3. Tidak Mudah Terprovokasi
Untuk menghindari diri dari terpancing dan terprovokasi oleh pengendara lain yang emosional, Anda bisa mengalah dan memberikan jalan bagi pengendara tersebut. Sebab risikonya pun cukup berbahaya, terutama bila jalanan sedang ramai.
4. Gunakan Teknik Defensive Driving
Anda bisa menekan untuk tidak emosi di jalan dengan memakai teknik defensive driving, atau berkendara secara defensif.
Teknik tersebut bisa Anda terapkan dengan berpikiran positif, lalu menaati peraturan lalu lintas, tidak berkendara dengan terburu-buru, dan mau mengalah demi pengguna jalan yang lain.
5. Mendengarkan Musik Bertempo Lembut
Pilih musik yang bertempo pelan dengan suara yang lembut. Musik tipe pelan tersebut akan membantu Anda merasa tenang dan meregulasi diri agar emosi tetap stabil.
6. Manajemen Waktu yang Baik
Sebelum berkendara, sebaiknya Anda menghitung waktu yang Anda butuhkan selama perjalanan beserta rute jalan yang akan Anda ambil. Jadi, Anda tahu medan jalanan yang dilewati dan tidak berkendara secara agresif maupun terburu-buru.
7. Gunakan Sopir Pribadi atau Transportasi Umum
Bila Anda cenderung tidak tahan dengan kemacetan, pilihannya adalah memberikan kemudi kepada pihak lain yang terpercaya. Bila Anda memiliki sopir pribadi, maka sebaiknya gunakan jasanya untuk mengantarkan Anda ke tempat tujuan.
Opsi kedua adalah menggunakan transportasi umum seperti taksi hingga bus, agar Anda bisa menikmati jalanan dan mengurangi kejenuhan.
Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.