Gaikindo sebagai payung industri otomotif di Indonesia mengungkapkan bahwasanya pertumbuhan mobil listrik di Indonesia bertahap. Dengan kata lain, tidak bisa langsung melesat melainkan perlu ada langkah-langkahnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kukuh Kumara selaku Sekertaris Umum Gaikindo. Pernyataan Kukuh tersebut senada dengan keinginan pemerintah memang sedang berupaya terus mendorong industri otomotif untuk memproduksi mobil ramah lingkungan.
“Ini semua mengarah pada upaya mencapai net zero carbon yang sudah menjadi target dari pemerintah. Untuk mencapai cita-cita tersebut, memang tiak mudah. Terlebih lagi, mayoritas mobil di Indonesia masih didominasi oleh mobil berbahan bakar fosil. Tapi, seiring kemajuan teknologi otomotif dan teknologi bahan bakar, kini sudah mulai banyak mobil yang menggunakan bensin dengan kualitas Standar Emisi EURO 4 yang lebih ramah lingkungan.” Ungkap Kukuh seperti dikutip dari laman resmi Gaikindo. (8/12/2021).
Saat ini beberapa agen pemegang merek (APM) memang sudah mulai menjual mobil berbasis hybrid dan mobil listrik. Meski penjualannya belum ada yang meraih angka 1.000 unit dalam satu tahun.
“Volumenya belum banyak. Jarang ada yang mencapai 1.000 unit per tahun. ini dipengaruhi oleh teknologi mobil hybrid dan listrik yang tergolong lebih canggih ketimbang mobil konvensional. Semakin canggih teknologinya, otomatis harga jual mobil yang bersangkutan akan lebih mahal sehingga belum tentu terjangkau oleh sebagian konsumen.” imbuh Kukuh.
Sebagai informasi, saat ini Indonesia masih dalam tahap awal pengembangan infrastruktur kendaraan berbasis listrik seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Jumlah SPKLU yang beredar pun saat ini belum banyak atau merata di berbagai kota. Karenanya pertumbuhan mobil listrik di Indonesia belum bisa langsung melesat alias masih bertahap.
Deretan mobil hybrid dan mobil listrik di Indonesia
Saat ini beberapa merek mobil sudah menjual mobil berbasis hybrid dan mobil listrik. Bahkan salah satu mobil listrik tersebut juga digunakan untuk operasional salah satu instansi pemerintah.
Berikut deretan mobil listrik dan hybrid yang sudah dijual di Indonesia
- Hyundai Ioniq (Rp 637 jutaan)
- Hyundai Kona (Rp 697 jutaan)
- Nissan Leaf (Rp 679 jutaan)
- Nissan Kicks e-Power (Rp 470 jutaan)
- Lexus UX300e (Rp 1,38 miliar)
- Lexus UX250h (Rp 966 jutaan)
- DFSK Gelora E (Rp 480 jutaan)
- Toyota All New Camry Hybrid (Rp 767 jutaan)
- Toyota All New Corolla Cross Hybrid (Rp 506,1 jutaan)
- Toyota All New Corolla Altis Hybrid (Rp 506,3 jutaan)
- Toyota All New CH-R Hybrid (Rp 560,04 jutaan)
Moladiners, itulah ulasan mengenai pertumbuhan mobil listrik di Indonesia bertahap. Hal tersebut tentunya disebabkan karena infrastruktur yang belum memadahi secara menyeluruh serta mayoritas konsumen belum terbiasa menggunakan mobil listrik atau hybrid.
Meski demikian, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Perindustrian, Kementrian Perdaganangan, PLN dan Pertamina serta para pelaku industri otomotif untuk bisa segera merealisasikan secara massive kendaraan berbasis listrik dan hybrid.
Untuk informasi otomotif menarik lainnya, simak terus Moladin.com.