3 Gejala CVT Mobil Rusak, Mudah Dideteksi

Sebagai pengguna kendaraan, tidak ada salahnya kamu mengetahui gejala CVT mobil rusak. Hal ini penting, karena kamu bisa mendeteksi lebih dini agar kerusakan bisa segera ditangani.

Pada dasarnya teknologi transmisi CVT mobil harus dijaga dan dirawat sama seperti komponen lainnya agar terhindar dari kerusakan. Pasalnya, kerusakan satu komponen pendukung CVT bisa berimbas pada rusaknya komponen lainnya.

Kerusakan CVT umumnya dipacu oleh perilaku berkendara yang salah. Misalnya mengemudi dengan gaya mengemudi kasar atau agresif.

Handoyo, mekanik spesialis transmisi di bilangan Cempaka Putih, Jakarta Pusat mengatakan mobil yang kerap dibawa dengan gaya mengemudi kasar, agresif atau bahkan dipakai untuk balapan maka sistem transmisi CVT-nya sangat rentan bermasalah.

“Karena CVT di pakasa bekerja di batas kemampuannya. Dan umunya CVT standar pabrikan bukan didesain untuk berkendara agresif,” tambah Handoyo.

Selain itu kerusakan CVT juga bisa disebabkan karena salam memposisikan persneling atau gear ratio. Misalkan ketika mobil sedang melaju tiba-tiba gigi diturunkan secara mendadak mode triptonik. Hal ini akan membuat CVT bekerja ekstra dan mesin akan meraung.

Contoh lainnya adalah hal membiasakan diri berkendara dengan benar. Misalnya, saat ingin melaju di lampu lalu lintas. Pengemudi seharusnya memasukkan gigi D terlebih dulu, kemudian melepas rem tangan.

Tindakan ini harus mulai dibiasakan, karena metode ini bisa membantu mempersiapkan kinerja transmisi sebelum berkendara.

“Lainnya, awet tidaknya CVT juga dipengaruhi oleh oli yang tepat dan berkualitas,” kata Handoyo. 

Jika kamu pengendara mobil CVT, lakukan penggantian oli secara berkala di bengkel resmi. Selalu ingat bahwa oli yang digunakan harus khusus CVT, tidak lagi menggunakan oli untuk mesin matik konvensional. Kesalahan dalam menggunakan jenis oli bisa berakibat kerusakan pada CVT.

Toyota Astra Motor (TAM) dalam laman resminya mengatakan gejala yang timbul akibat CVT rusak berbeda-beda, namun yang paling umum yaitu tidak ada hentakan mobil ke depan atau tidak bergerak sama sekali ketika posisi tuas transmisi berada di posisi D atau menyetir.

Selain itu gejala umum lainnya yang bisa jadi indikasi CVT bermasalah yakni terdengar suara aneh ketika mobil dikendarai.

Adapun gejala-gejala lain yang bisa dideteksi sebagai kerusakan CVT antara lain.

1. Timbul Suara Mengganggu

Selain itu bunyi aneh lainnya bisa terjadi saat mobil berjalan. Biasanya berupa suara dengaungan yang mengganggu sampai dalam kabin.

Seperti yang telah disebutkan singkat di atas, gejala CVT mobil rusak adalah timbulnya suara-suara mengganggu yang bersumber dari transmisi. Misal saat posisi tuas transmisi dipindah dari P ke R atau dari N ke D akan timbul suara-suara yang tidak lazim “gluduk” misalnya.

“CVT merupakan jenis transmisi otomatis yang memiliki perpindahan gigi yang sangat halus, bahkan tidak terasa oleh pengemudi, jika tiba-tiba terjadi hentakan dan bunyi-bunyi mengganggu berarti ada yang bermaslah pada CVT,” tulis Auto2000.

Selain itu bunyi aneh lainnya bisa terjadi saat mobil berjalan. Biasanya berupa suara dengaungan yang mengganggu sampai dalam kabin.

“Bunyi dengung ini biasanya diakibatkan dari bearing pulley atau bearing crankcase yang sudah mulai aus sehingga putarannya sudah tidak seimbang,” kata Handoyo.

2. Respon Mundur Agak Telat

Umumnya, bila mobil dengan transmisi matik di kondisi sehat, saat tuas transmisi matik di posisi R mobil bisa langsung dengan mudah mundur, hanya dengan mengangkat tuas gas.

Gejala CVT mobil rusak lainnya adalah saat mundur. Biasanya kalau untuk mundur agak telat respon dari transmisinya.

Walau tuas transmisi matik sudah di posisi R, namun harus menunggu lama seperti harus di gas-gas dahulu baru mobil mulai mundur.

Umumnya, bila mobil dengan transmisi matik di kondisi sehat, saat tuas transmisi matik di posisi R mobil bisa langsung dengan mudah mundur, hanya dengan mengangkat tuas gas.

3. Adanya Hentakan Keras

Apabila kabel gearbox kamu mengalami kendala, lengan pada gearbox tidak ikut berpindah sehingga gigi gagal mengikuti tuas.

Selain itu tanda lain jika mulai butuh perhatian adalah saat masuk ke posisi D (Drive) terasa ada hentakan keras. Hentakan ini seperti gigi transmisi dipaksa dan putaran mesin tidak diredam dengan baik.

Bisa jadihal ini disebabkan oleh kerusakan awal pada sistem elektronik atau mekanis. Bila sudah parah, gejalanya pada saat mobil sudah dalam transmisi D, mobil ajan lama untuk merespon.

Bahkan tarikan mobil menjadi lambat atau parah-parahnya mobil bisa saja tidak bisa jalan. Ciri-ciri ini berlaku untuk transmisi matik tipe apa saja seperti mobil transmisi matik konvensional, CVT bahkan transmisi otomatis dual clutch.

Jika sudah mengalami kerusakan seperti ini biasanya ada masalah pada gearbox. Mau tidak mau kamu harus memeriksa gearbox mobil.

Karena bisa saja, kabel di dalamnya mengelupas atau bahkan putus. Apabila kabel gearbox kamu mengalami kendala, lengan pada gearbox tidak ikut berpindah sehingga gigi gagal mengikuti tuas.

Demikian ulasan terkait gejala CVT mobil rusak. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru otomotif.

Related posts

Ford Terpuruk di Eropa, Kehadirannya di GJAW 2024 Harus Penuh Gebrakan

Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara Generasi Muda, Jasa Marga Selenggarakan Road Safety Rangers 2024

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?