7 Fungsi Gigi Transmisi Mobil Matik: D, P, L, R, 1 dan 2!

Fungsi gigi transmisi mobil matik

Berikut akan kami ulas mengenai arti dan fungsi gigi transmisi mobil matik yang penting untuk disimak, baik itu D, L, P, hingga angka 1 dan 2. Alasannya jelas, supaya kamu bisa mengoperasikan transmisi otomatis tersebut dengan baik dan benar, ujung-ujungnya menjadikan mobil bisa lebih awet.

Mobil dengan transmisi matik memang makin digemari konsumen, utamanya yang hidup di kota-kota besar seperti Jakarta. Sebab, pengemudi tidak perlu repot menginjak kopling dan pindah gigi. Transmisi otomatis bisa membuat mobil melaju dengan cara pengemudi cukup injak gas dan rem, mudah bukan?

Hal tersebut dimungkinkan, lantaran transmisi otomatis bekerja berdasarkan torque converter sebagai pengganti pedal kopling. Komponen bekerja berdasarkan tekanan fluida yang disalurkan dari body valve. Nah, aliran fluida bertekanan inilah yang nantinya akan menggerakkan atau merubah susunan planetary gear untuk mendapatkan rasio gear yang sesuai dengan tingkat gigi, kecepatan hingga muatan.

Transmisi otomatis pun dibagi dalam beberapa jenis, ada AT konvensional, CVT (Continuous Variable Transmission), hingga DCT (dual clutch transmission). Walau berbeda-beda, namun semuanya punya kesamaan yaitu membuat pengemudi lebih mudah untuk mengendarai mobil.

Kemudian di setiap mobil matik juga memiliki penamaan gigi yang mirip yaitu ada P, R, N, D, angka 1 dan 2, hingga L. Ada pula tombol atau lubang shift lock. Apa saja arti dari gigi transmisi mobil matik tersebut, beserta dengan fungsinya? Berikut bahasan detailnya:

Arti Huruf dan Angka di Gigi Transmisi Mobil Matik

Fungsi gigi transmisi mobil matik

Transmisi otomatis pada mobil punya kode yang beragam, seperti P, R, N, D, D3, 2, L, angka 1 dan 2, hingga shift lock. Berikut arti dan fungsinya:

1. P (Parking)

Arti gigi transmisi mobil matik yang pertama ada huruf P. Ini  merupakan kepanjangan untuk Parking alias parkir. Ketika persneling di posisi P ini maka transmisi akan terkunci dan mesin mobil tidak dapat bergerak. Namun bukan berarti fungsinya sama dengan rem parkir.

Berbeda dengan rem parkir, ketika tuas transmisi di posisi P, sebenarnya roda mobil masih dapat bergerak, namun transmisi terkunci dan mesin tidak dapat bergerak. Makanya posisi P ini digunakan saat mobil berhenti lama, atau dalam kondisi parkir dengan dibarengi mengakitfkan rem parkir.

2. R (Reverse)

Simbol R pada transmisi mobil matik merupakan kependekan dari reverse. Seperti namanya, ketika tuas transmisi dipindahkan ke posisi R maka membuat mobil matik berjalan ke arah belakang alias mundur.

3. N (Neutral)

Fungsi gigi transmisi mobil matik selanjutnya ada huruf N yang mempunyai arti netral. Pada posisi N, mesin mobil akan berada dalam kondisi netral tapi tidak terkunci seperti pada posisi P.

Jadi mobil masih bisa bergerak maju atau mundur saat didorong. Seperti contohnya saat sedang parkir paralel, namun dengan catatan rem parkir tidak diaktifkan. Selain itu, transmisi N juga dapat digunakan ketika mobil perlu berhenti sejenak, seperti saat kondisi kondisi macet.

4. D (Drive)

Kode huruf D atau Drive bisa digunakan untuk maju di medan jalan datar dan normal alias bukan di tanjakan atau turunan yang lumayan ekstrim. Kamu tinggal menyesuaikan gas dan rem, masalah oper gigi, Electronic Control Unit (ECU) yang tersemat pada mobil matik akan mengatur secara otomatis sesuai dengan putaran mesin dan kecepatan mobil.

5. Angka 2 dan 3

Umumnya, kode 2 pada transmisi mobil matik terletak di bawah D, sementara kode angka 3 ada di sebelah kode D tersebut. Posisi 3 dapat diartikan D3, digunakan untuk memerintahkan mesin agar membatasi perpindahan gigi maksimal hingga gigi 3 saja.

Sedangkan posisi di 2 atau ada juga beberapa mobil matik menggunakan kode huruf S digunakan saat melewati tanjakan yang tidak terlalu curam. Selain tanjakan kamu juga dapat menggunakannya ketika membutuhkan engine brake saat turunan.

6. L (Low)

Fungsi gigi transmisi mobil matik berikutnya ada L, atau di beberapa mobil menggunakan kode 1 yang berfungsi untuk memerintahkan mesin menggunakan gigi rendah dan membatasi agar sistem otomatis tidak berpindah dari gigi 1. Nah, posisi ini dapat digunakan saat melewati jalan tanjakan yang curam dan panjang dan membutuhkan torsi besar dari mesin.

Ketika tanjakan sudah berhasil terlewati, jangan lupa pindahkan transmisi mobil dari posisi L. Hal ini penting agar mesin dan transmisi tidak menerima tekanan berat sehingga tidak merusak komponen di dalamnya. Posisi L juga dapat bisa dimanfaatkan sebagai engine brake, terutama ketika kamu melaju di turunan yang cukup tajam.

7. Shift Lock

Beberapa mobil matik juga memiliki Shift Lock, khususnya mobil masa kini. Fungsi dari tombol Shift Lock yang terletak di dekat tuas transmisi ini adalah untuk menggeser tuas persneling dari P ke N meski kondisi mesin mobil sedang dalam keadaan mati.

Fitur ini biasanya digunakan ketika mobil diparkir secara paralel sehingga mobil masih dapat didorong dan tidak menghalangi mobil lain yang ingin keluar.

Perawatan Transmisi Otomatis di Mobil

Oli transmisi mobil harus selalu diganti secara berkala

Setelah mengetahui fungsi gigi transmisi mobil matik, selanjutnya akan kita bahas mengenai perawatannya. Tujuannya jelas, agar komponen transmisi matik tetap awet dan terjaga kinerjanya. Berikut tipsnya:

  • Panaskan mesin mobil secara berkala

Merawat transmisi mobil otomatis dalah dengan memanaskan mobil setiap hari. Dengan begitu maka pelumas atau oli mesin dan oli transmisi akan menyebar rata ke seluruh bagian komponen-komponen di dalamnya. Lalu ketika memanaskan mesin, jangan langsung menghidupkan AC supaya kelistrikan lebih stabil.

Akan lebih baik, perawatan mobil matic bukan cuma dengan mengaktifkan mesin. Tapi juga semakin mantap kalau mobil ikut diajak maju dan mundur. Bahkan kalau sampai berkendara keliling komplek.

  • Gunakan persneling dengan tepat

Operasikan persneling transmisi otomatis dengan benar. Sebab berbeda dengan transmisi manual. Contohnya saat di lampu merah, baiknya posisi gigi ada di netral atau N agar kinerja mesin ada istirahatnya. Kemudian untuk jalanan yang rata gunakan transmisi ‘D’.

Selain itu, jika saat menghadapi jalanan menanjak yang cukup curam, pindahkan posisi gigi ke ‘3’ atau ‘2’ atau ‘L’. Ini dilakukan, supaya tenaga mesin mendapat bantuan dorongan dari transmisi secara optimal.

  • Hindari menginjak gas terlalu dalam saat mobil baru berjalan

Masih banyak pemilik mobil matik yang langsung menginjak gas dalam-dalam saat mobil baru berjalan, sebaiknya hindari hal tersebut. Sebab jika  dilakukan secara terus menerus bisa mengakibatkan komponen di mesin rusak.

  • Cek kondisi aki mobil

Aki merupakan komponen yang sangat penting bagi mobil matik, sebab mobil matik membutuhkan asupan listrik yang stabil untuk mendukung kinerja transmisinya. Jika aki kurang optimal, maka bakal ada masalah dengan transmisi.

  • Gunakan oli transmisi matik orisinil dan sesuai anjuran pabrikan

Kemudian, ganti oli transmisi matik secara berkala sesuai anjuran dari pabrikan. Tak lupa, spesifikasi oli juga harus sesuai dari anjuran buku manual.

Oh ya, usahakan membeli oli transmisi di bengkel resmi atau bengkel-bengkel yang sudah terpercaya. Hal ini bertujuan untuk menghindari membeli oli palsu yang bisa mengakibatkan kerusakan pada komponen transmisi matik.

Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

Ford Terpuruk di Eropa, Kehadirannya di GJAW 2024 Harus Penuh Gebrakan

Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara Generasi Muda, Jasa Marga Selenggarakan Road Safety Rangers 2024

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?