Moladin – Aki merupakan komponen yang memengaruhi kinerja sistem kelistrikan dalam motor, aki motor berdampak pada kerja capasitor discharge ignition (CDI).
Komponen ini membutuhkan aki berkualitas dengan tegangan tinggi. Selain ditentukan merek, kualitas aki dipengaruhi oleh tipenya. Saat ini, ada lima tipe aki yang bisa dipilih. Apa saja? Simak ulasan berikut ini.
1. Aki Motor Basah
Aki basah adalah aki standar untuk motor. Tipe ini mengandung cairan elektrolit sulfat. Namun, hati-hati, cairan tersebut bisa memunculkan korosi pada komponen berbahan besi. Untuk mengantisipasi masalah ini, sebaiknya lakukan pengecekan ketinggian air aki secara rutin.
Sementara itu, mengenai kelebihan, aki basah paling banyak digunakan untuk kendaraan bermotor. Pasalnya, aki tersebut relatif murah dan lebih awet. Di samping itu, aki basah mudah didapatkan di toko automotif atau bengkel.
[product product=”Yamaha Fino 125 Grande” images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_Fino_125_Grande_2067_72610_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-fino-125-grande-matic-air-cooled-4-stroke-sohc-125cc” price=”Rp. 600.000,-*” description=”*DP mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Salah satu jenis aki basah yang populer adalah merek NS. Meski tergolong aki basah, NS memiliki tingkat penguapan rendah. Selain itu, masa pakai aki NS lebih lama dan antibocor dengan adanya teknologi Absorbent Glass Mat. Lantas, bagaimana mengatasi aki basah yang tekor?
Memperbaiki aki basah yang tekor bisa dengan cara menguras airnya sampai habis. Setelah habis, cuci bersih sampai endapannya tidak terlihat. Kemudian, keringkan aki di bawah sinar matahari. Kalau sudah kering, isikan kembali cairan ke dalam aki. Tunggu hingga 1 jam sebelum memasangnya ke motor.
2. Aki Motor Kering
Aki kering atau maintenance free (MF) dipakai banyak kendaraan masa kini. Pasalnya, MF memiliki segel khusus untuk mengamankan cairan elektrolit. Dengan demikian, tingkat penguapan MF tergolong kecil. Jadi, Anda tidak perlu melakukan pengecekan air aki atau mengisi ulang.
Kelebihan lainnya, MF memiliki tegangan stabil dan bisa menyimpan energi listrik lebih lama. Karena itu, Anda tidak perlu khawatir dengan keawetan aki meski motor jarang dipakai.
Dari segi masa pakai, aki MF mampu bertahan hingga maksimal 2 tahun asalkan Anda tidak memasang perangkat elektronik tambahan. Sebaliknya, jika Anda memasang aksesori tambahan, aki MF bisa awet sampai 1,5 tahun.
Tertarik menggunakan aki kering? Anda harus menyiapkan bujet cukup banyak karena harga aki MF terbilang mahal.
3. Aki Gel
Anda ingin menggunakan aki dengan inovasi terbaru? Aki gel bisa menjadi pilihan. Berbeda dengan jenis MF, aki gel berisi elektrolit yang berbentuk gel. Jadi, aki terobosan baru ini tidak mudah bocor, tumpah, ataupun memicu korosi.
Mengenai masa pakai, aki gel mampu bertahan dua kali lipat lebih lama daripada jenis aki lainnya. Selain itu, perawatan aki gel tergolong simpel; Anda tidak perlu mengecek air elektrolit maupun menggantinya secara berkala.
Namun, aki gel masih memiliki kekurangan, yakni harganya relatif mahal. Ketersediaan aki tersebut juga masih jarang; tidak dijual bebas di bengkel motor seperti jenis aki lainnya.
4. Aki Hybrid
Aki hybrid memiliki kutub positif yang berbahan low antimonial seperti aki basah. Namun, kutub negatifnya berbahan kalsium. Bisa dikatakan, aki hybrid merupakan perpaduan antara aki basah dan MF.
Walaupun elektrolitnya cair, aki hybrid minim penguapan sehingga lebih tahan lama. Selain itu, aki sudah berisi cairan dan setrum dari pabrik pembuatnya. Jadi, Anda tinggal pakai.
Sayangnya, aki hybrid memiliki cairan elektrolit yang bisa merusak bagian bodi aki. Karena itu, Anda harus berhati-hati dalam memakainya. Pastikan, air aki tidak bocor atau tumpah.
5. Aki Kalsium
Aki kalsium hampir mirip dengan aki basah; hanya berbeda di bagian kutub positif dan negatif yang berbahan kalsium. Dari segi harga, aki kalsium relatif lebih murah daripada jenis aki lainnya.
Aki kalsium memiliki self discharge paling kecil, sekitar 0,1-0,2 persen volume per hari. Tidak hanya itu, perfoma aki kalsium lebih baik daripada aki basah maupun MF. Masa pakainya pun bisa mencapai 2 tahun.
Namun, aki kalsium belum populer di kalangan pencinta automotif. Ketersediaannya juga masih terbatas; jarang ada bengkel yang menjual aki kalsium.
[product product=”Honda Scoopy All New” images=”https://cdn.moladin.com/motor/honda/Honda_Scoopy_All_New_2084_89276_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/honda/honda-scoopy-all-new-matic-4-langkah-sohc-125cc” price=”Rp. 852.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Jika Anda ingin menjajal aki kalsium, GS Calcium bisa diandalkan. Produk tersebut diluncurkan pada tahun 2017 lalu di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).
Kelebihan GS Calcium, yakni memiliki kapasitas listrik yang besar sehingga kendaraan bisa mengoptimalkan kebutuhan perangkat tambahan. Misalnya, untuk mobil, GS Calcium bisa memasok listrik di sistem navigasi, audio, dan video.
Kabarnya, GS Calcium juga dibekali baterai yang awet dan kapasitas 80 ampere. Ukuran aki ini pun sama dengan model standar pabrikan. Jadi, Anda tidak perlu mengubah tempat aki di kendaraan.
Bagaimana? Sudahkah Anda menentukan pilihan tipe aki yang tepat untuk motor Anda? Pada dasarnya, semua aki memiliki kekurangan dan kelebihan. Supaya bisa digunakan secara optimal, tipe aki harus cocok dengan jenis kendaraan.
Baca juga;