Penurunan harga mobil di Cina pada tahun 2024 telah mencapai rekor baru. Menurut data yang dirilis oleh Cui Dongshu, Sekretaris Jenderal China Passenger Car Association (CPCA) dikutip 8 Oktober 2024, dari Januari hingga September 2024 ada total 195 model kendaraan mengalami penurunan harga.
Hal ini jauh melampaui angka tahun-tahun sebelumnya, yakni 150 model pada 2023 dan 95 model pada 2022. Tren ini terlihat signifikan pada kendaraan energi baru (NEV), termasuk kendaraan plug-in hybrid dan mobil listrik murni, dengan penurunan harga lebih dari 13%.
Berikut adalah rincian penurunan harga berdasarkan jenis kendaraan:
- 71 model berbahan bakar bensin mengalami penurunan harga rata-rata 15.000 yuan (2.140 USD, sekitar Rp 33 jutaan), atau sekitar 9,3%.
- 13 model hybrid mengalami penurunan harga rata-rata 15.000 yuan, setara dengan penurunan rata-rata 8,4%.
- 29 model hybrid plug-in mengalami penurunan harga rata-rata 24.000 yuan (3.420 USD atau Rp 53 jutaan), dengan penurunan rata-rata 13,7%.
- 13 model range-extender mengalami penurunan harga rata-rata 14.000 yuan (2.000 USD atau Rp 31 jutaan), atau sekitar 7,6%.
- 69 model listrik murni turun harga rata-rata sebesar 23.000 yuan (3.280 USD atau sekitar Rp 51 jutaan), setara dengan penurunan rata-rata 13,5%.
Jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, tren ini benar-benar mencolok. Pada 2024 saja, jumlah model yang mengalami penurunan harga telah melampaui jumlah total dari 2019 hingga 2023.
Kenaikan harga mobil di Cina selama bertahun-tahun kini berubah menjadi tren penurunan harga yang agresif. Dan seperti sudah disinggung sebelumnya maka jenis kendaraan energi baru (NEV) mendominasi dalam hal penurunan harga.
Jenis Kendaraan | 2019 | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | 2024 (hingga saat ini) |
---|---|---|---|---|---|---|
Bensin | 184 | 63 | 29 | 54 | 53 | 71 |
Hybrid | 3 | 4 | 2 | 1 | 4 | 13 |
Plug-in hybrid | 10 | 4 | 7 | 8 | 15 | 29 |
Range-extender | 1 | – | 1 | 1 | 7 | 13 |
Listrik Murni | 14 | 23 | 23 | 31 | 71 | 69 |
Total | 212 | 94 | 62 | 95 | 150 | 195 Model Kendaraan |
Imbas Penurunan Harga dan Persaingan yang Ketat
Penurunan harga yang agresif terlihat paling mencolok pada kendaraan NEV. Sementara itu, model hybrid dan range-extender mengalami penurunan yang lebih moderat.
Kendaraan berbahan bakar bensin juga mulai merasakan dampaknya, terutama dari model impor yang mendorong harga lebih kompetitif. Bahkan, beberapa kendaraan berbahan bakar bensin kelas menengah hingga atas juga ikut terkena imbasnya.
Salah satu contoh terbaru adalah langkah Chery pada 24 Juni 2024 yang meluncurkan diskon besar untuk Chery Tiggo 7, dengan harga awal setelah diskon sebesar 69.900 yuan (10.000 USD atau menjadi Rp 156 jutaan).
Selain itu, Chery juga menawarkan promosi menarik berupa 0% uang muka, 0% bunga, serta pinjaman hingga 60 bulan, di mana promosi ini berlangsung hingga 30 Juni 2024.
Tak hanya itu, pada 1 Juni 2024, Geely juga memulai program “Galaxy Storm Operation,” di mana model Geely Galaxy E8 mendapatkan subsidi penggantian pabrik sebesar 15.000 yuan untuk waktu terbatas, berlaku hingga akhir Juni 2024.
Chery Tiggo 7 Cuma Rp 156 jutaan Setelah Diskon
Namun, di tengah tren penurunan harga ini, muncul kekhawatiran dari para petinggi industri otomotif. Li Shufu, Ketua Geely, mengingatkan dampak buruk dari “perang harga” yang dapat memicu risiko seperti penurunan kualitas produk, pemalsuan, hingga penjualan barang-barang palsu.
Meskipun penurunan harga memang menjadi salah satu cara utama untuk mendorong penjualan, beberapa produsen kini menjual mobil dengan kerugian demi meningkatkan volume penjualan.
Demikian ulasan Harga Mobil di China. Simak terus Moladin.com utnuk update berita terbaru seputar otomotif.