Kenapa sih harga mobil Eropa bekas murah? Hal ini sering jadi pertanyaan. Maklum, umumnya mobil Eropa yang identik dengan kenyamanan dan kemewahan. Namun, harga bekasnya justru lebih murah dibanding mobil Jepang.
Padahal secara fitur, mobil bekas Eropa jauh lebih unggul dibandingkan mobil Jepang. Usut punya usut, ternyata ini berbanding juga dengan hukum permintaan pasar.
“Umumnya harga mobil Eropa bekas murah karena peminatnya lebih sedikit dibanding mobil Jepang. Sementara ketersediaan unit di pasaran berlimpah, misalnya seperti produk BMW,” kata Ahmad Sodikin, salah satu pedagang mobil bekas di bilangan Klender Jakarta Timur, Kamis (2/9/2021).
Selain itu, ia menyebut mobil Eropa juga memiliki nilai depresiasi yang lebih dalam ketimbang mobil Jepang.
“Misalkan untuk mobil sama-sama baru satu hari, dijual bekasnya yang Jepang mungkin masih bisa laku 75% dari harga barunya, bahkan lebih. Tapi untuk mobil Eropa belum tentu,” tambahnya.
Namun menurutnya, meski begitu penyusutan harga pada mobil Eropa sama sekali tidak berpengaruh pada kualitas dan kenyamanan. Selain itu menurutnya mobil Eropa memang dibuat dengan memprioritaskan kenyamanan, beda dengan kebanyakan mobil Jepang yang lebih ke fungsi.
“Mobil Eropa yang murah sekalipun, ada ban kempes satu saja itu peringatannya di dalam kabin sudah heboh banget. Merembet ke sensor mana-mana,” jelas Sodikit.
Contoh mobil bekas Eropa murah misalnya BMW dan Mercedes-Benz. Dengan uang di bawah Rp 100 juta, kamu sudah bisa mebawa segenap kemewahan dan kenyamanan saat berkendara. Walau memang dari sisi usia, sekitar tahun produksi 1990 – 2000-an.
Nah selain itu masih banyak nih yang membuat harga mobil Eropa bekas murah. Berikut ulasannya:
1. Tempat Service Langka
Di banding mobil Jepang, tempat service resmi mobil Eropa terbilang lebih sedikit. Terutama di daerah-daerah luar Jakarta.
Mungkin hal inilah yang menjadi mengapa orang enggan untuk membeli mobil bekas Eropa. Meski begitu bukannya tidak ada, kamu bisa tetap menemukan bengkel spesialis mobil Eropa lewat jaringan komunitas.
Kelebihan bengkel spesialis tersebut atau bukan bengkel resmi, biasanya menawarkan harga jasa yang lebih murah. Soal kualitas mekanik, tidak perlu diragukan, karena kebanyakan memang jebolan dari bengkel resmi Eropa juga.
2. Jarang Teknisi yang Bisa
Rata-rata mobil Eropa memiliki struktur mesin yang lebih rumit. Misal untuk mengganti satu komponen fast moving saja kita harus membongkar beberapa bagian mobil dengan spesial tools canggih.
Hal ini tentu saja jarang terjadi pada mobil-mobil Jepang yang memang selalu dirancang praktis sedari zaman dahulu. Hingga begitu tidak semua teknisi mengerti hal ini. Kalaupun ada, hanya sedikit bengkel yang memahami struktur mesin mobil asal Eropa.
Kerumitan mesin inilah yang membuat harga mobil Eropa bekas murah. Pasalnya kalau sampai rusak, harus diperbaiki oleh mekanik yang benar-benar ahli.
3. Konsumsi BBM Boros
Harga mobil Eropa bekas murah, karena belum banyak konsumen siap untuk membayar duit bensin produk tersebut. Maklum, biasanya konsumsi mobil besutan Benua Biru lebih boros dibanding mobil Jepangan.
“Mobil Eropa terdahulu selalu dibekali dengan kapasitas mesin dan torsi yang besar. Hal inilah yang membuat konsumsi bahan bakarnya terkesan boros,” kata Putra mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur.
Konsumsi BBM yang boros juga diiringi dengan struktur body yang lebih berat. Bobot yang berat ini biasanya karena ditempeli peredam untuk menunjang kenyamanan dan fitur-fitur keamanan yang membuat mobil lebih stabil.
4. Suku Cadang Lebih Mahal
Hal unit lain dari mobil Eropa adalah di sektor suku cadang. Suku cadang mobil Eropa jarang yang KW. Kalau pun ada pasti secara kualitas sangat berbeda jauh dengan genuine yang kekuatannya sudah teruji secara pabrikan.
Maka dari itu parts mobil Eropa jarang ada yang murah. Selain itu umumnya beberapa parts mobil Eropa harus didatangkan langsung dari negeri asalnya. Misalnya BMW atau Mercedes-Benz dari Jerman.
Demikian kenapa harga mobil Eropa bekas murah. Coba dibayangkan, jika mobil senyaman mobil Eropa sparepartnya mudah dan murah.
Pasti banyak orang yang ingin meminangnya dan membuat permintaan terhadap mobil Eropa bekas naik, dan pasti harganya sudah tidak akan murah lagi.
Tips Beli Mobil Bekas Eropa
Nah untuk kamu yang ingin membeli mobil Eropa bekas. Berikut langkah-langkahnya sebagai bahan pertimbangan.
Perhatikan Kelistrikan
“Mobil Jepang kalau akinya soak, mobil masih bisa jalan. Sehat. Tapi kalau mobil Eropa umumnya tidak begitu,” kata Putra.
Menurut Putra, aki memiliki peranan penting dan harus benar-benar prima. “Pada mobil Eropa, aki mobil yang sudah lemah menyebabkan arus tidak stabil dan ini bahkan bisa merusak komputer mobil, merembet ke sensor-sensor pastinya,” tambah Putra.
Selanjutnya jika ada kejanggalan pada indikator, misalnya menyala terus di panel instrumen, silahkan tanyakan ke si poenjual.
Perhatikan Interior
Selain itu mobil bekas Eropa yang terjaga orisinalitasnya pada interior menjadi gambaran kondisi mobil secara keseluruhan. Ada pun bagian-bagian interior yang harus diperiksa misalnya, sarung jok, sarung setir.
Pun dengan instrumen dashboard. Pastikan komponen-komponennya masih berfungisi. Tidak ada lampu-lampu penunjuk yang mati.
Sekalian cek tombol-tombol untuk mengoperasikan AC, lampu, head unit, dan fitur-fitur lainnya. Perhatikan dek karpet untuk mengecek karat body.
Cek Sistem Pendinginan
Masalah umum kendaraan lansiran benua biru dalam kondisi bekas adalah mudah overheat. Terutama jika mobil yang kamu incar sudah berusia di atas 20 tahun.
Periksa apakah ada kebocoran pada radiator, atau tanyakan langsung penggunannya apakah pernah pernah mengganti komponen terkat pendingin tersebut.
Periksa Komponen Mesin
Periksa mesin jangan sampai ada rembesan oli atau komponen lainnya yang tampak tidak sewajarnya. Karena mesin mobil yang rembes oli atau becek, biasanya sedang mengalami masalah.
Demikian ulasan terkait HArga mobil Eropa bekas murah. Simak terus Moladin.com untuk mendapatkan update berita terbaru otomotif.