Harga Mobil Matik Bekas Jatuh, Cuma Mitos?

Benarkah harga mobil matik bekas jatuh, jika dibanding mobil bertransmisi manual? Urusan transmisi mobil pada kenyataannya jadi salah satu pertimbangan orang dalam membeli mobil bekas.

Terkait harganya, jika kamu membeli mobil baru mobil bertransmisi matik pasti memiliki harga lebih mahal di banding mobil manual. Perbedaan harganya bisa berkisar Rp 7 – 10 jutaan.

Namun bagaimana dengan harga bekasnya? Abdul Safei pedagang mobil bekas di bilangan Depok mengatakan, sebenarnya tidak ada perbedaan begitu mencolok antar mobil transmisi matic dan manual.

“Tapi memang terkadang untuk mobil-mobil tahun tua, misal usia di atas 10 tahun, harganya sedikit lebih jatuh dibanding harga manual, tapi tidak begitu timpang sih,” kata Safei.

Fenomena terkait harga mobil bekas matik jatuh dan manual lebih tinggi, itu berbeda antara zaman dahulu dan sekarang. Dahulu umumnya, mobil matik pasti memiliki harga jual lebih murah ketimbang manual.

Hal ini karena banyak orang belum familiar dengan mobil matik. Khususnya ini terjadi di tahun 1990-an. Tapi sekarang seiring banyaknya informasi, mobil matik pun kiat populer, khususnya di kota-kota besar.

Terlebih, mobil transmisi matik pun saat ini digemari karena mudah pengoperasiannya. Hal tersebut yang membuat makin banyak pengemudi di kota-kota besar di Indonesia menggunakan mobil matik.

Misal dalam hal cara pengoperasian, dengan transmisi matik, kaki kiri tidak perlu repot-repot menekan dan melepas pedal kopling setiap pergantian gigi. Karena di kondisi jalan yang macet, aktivitas tersebut tentu bisa cukup melelahkan. Selain itu mobil dengan transmisi matik juga memberikan kemudahan di tanjakan. Apa lagi untuk pemula.

Berbeda dengan mobil manual, kamu harus cermat dan sigap mengatur keseimbangan gas, rem, kopling, dengan kaki. Belum lagi tangan kiri yang mesti siaga mengganti-ganti tuas transmisi sesuai situasi.

Beda halnya ketika mengendarai mobil matik. Pada saat ingin melaju, tinggal menekan pedal gas. Begitu pula ketika terpaksa berhenti, tinggal berganti menekan pedal rem.

Selain itu dengan cara pengoperasian yang gampang dan tak seribet mobil manual, mobil matik bisa lebih menghemat tenaga pengemudi. Jadi, ketika menerabas kemacetan parah di pagi hari untuk ke kantor, kondisi fisik maupun mental relatif lebih terjaga.

Jadi benarkah harga mobil matik bekas jatuh? Berikut bahasan lengkapnya:

Penyebab Mobil Matik Bekas Jatuh

Konsumen cenderung beli mobil manual jika tahun tua, karena peminatnya jarang, jadi mempengaruhi harga juga.

Lantas apa sih yang membuat mobil mekas matik jatuh? Menurut Safei, harga mobil matik bekas jatuh, adalah karena orang lebih ke arah khawatir terkait komponen transmisi yang sudah waktunya mengalami peremajaan.

“Apalagi persepsi orang, perawatan transmisi mobil matik lebih mahal dibanding mobil manual,” tambah Safei.

Di tambah mobil dengan transmisi matik harus ganti oli transmisi lebih cepat misalnya sekitar 15.000 Km. Sedangkan oli transmisi manual waktu penggantiannya jauh lebih lama sekitar 30.000 Km hingga 50.000 Km. Inilah yang membuat biaya perawatan mobil matik lebih mahal di banding manual.

Selain itu yang membuat harga mobil matik bekas jatuh lainnya karena minat pembelinya tidak sebanyak mobil manual. Utamanya untuk kendaraan tahun lawas.

“Jika tahun tua, orang cenderung beli mobil manual jika tahun tua. Yang matik peminatnya jarang, jadi mempengaruhi harga jual,” tambahnya.  

Tidak Semua Mobil Matik Harganya Jatuh 

Di laman jual beli kendaraan, harga mobil bekas Panther tahun 2005 Grand Tourung transmisi matik di banderol kisaran harga Rp 120 – 135 jutaan. Sedangkan versi manualnya lebih murah berkisar Rp 115 jutaan.

Tapi tidak semua harga mobil matik bekas jatuh. Ada beberapa mobil yang justru versi matiknya lebih mahal di banding manual. Hal ini terkait kelangkaannya unitnya di pasaran.

“Misalnya Isuzu Panther. Karena versi matiknya jarang, maka untuk Panther unit matiknya harganhya lebih mahal di banding mobil Panther manual,” tambah Safei.

Di laman jual beli kendaraan, harga mobil bekas Panther tahun 2005 Grand Tourung transmisi matik di banderol kisaran harga Rp 120 – 135 jutaan. Sedangkan versi manualnya lebih murah berkisar Rp 115 jutaan.

Selain Panther mobil mobil bekas transmisi matiknya lebih mahal adalah Kijang Innova diesel. Kembali ke hukum jual beli. Mobil Innova diesel bekas matik lebih mahal karena peminatnya juga lebih banyak dari versi manual. 

“Mirip-mirip Panther, Innova matik diesel bekas banyak diburu. Inilah yang membuat harganya masih tinggi hingga saat ini, lebih malah dari versi manual. Selisihnya bisa 7 – 15 jutaan,” tambahnya.

Nah untuk Innova juga terbikang unik. Untuk harga versi matik bensinnya lebih murah di banding versi manualnya. 

“Mungkin untuk ini orang cederung mikir konsumsi BBMnya. Sudah Innova bensin, 2.000 cc pula, bodynya besar, dan transmisinya matik, sudah pasti boros BBM,” tambah Safei.

Misal, pada Toyota Kijang Innova bensin matik. Di pasaran harganya berkisar Rp 130 – 160 jutaan. Sedangkan versi diesel di tahun dan type transmisi yang sama bisa mencapai Rp 190 – 220 jutaan.

Diesel Toyota Kijang Innova memang terkenal andal, tidak heran mobil ini selalu diburu unit bekasnya, membuat harga bekasnya selalu stabil.  Terkait konsumsi bahan bakarnya meski matik, beberapa pengjian mencatatkan Innova diesel diesel mampu mencatatkan 11 Km/Liter.

Beda halnya dengan Innova bermesin bensin, hasil catatan konsumsi bahan bakar berkisar di angka 5-6 Km/Liter saja, dalam rute kombinasi.  Meski begitu, pilihan mesin satu ini lebih cocok untuk mereka yang jarang bepergian keluar kota dan menyukai performanya. 

Demikian ulasan terkait harga mobil matik bekas jatuh. Kiranya konten ini bisa menjadi refrensi dan bahan pertimbangan untuk kamu dalam menemukan mobil bekas terbaik.

Jangan lupa pantau terus Moladin.com untuk update berita terbaru otomotif. 

Related posts

Spesifikasi Citroen Basalt Resmi Diperkenalkan di Panggung GJAW 2024

Spesifikasi Lexus LM 500h 4 Seater, Hybrid Mewah Fitur Kelas Atas

Toyota, Pertamina, dan TRAC Bersinergi Dorong Pemanfaatan Bioethanol