Kini sudah lima generasi Honda Beat hadir di pasar otomotif Indonesia. Meski kerap dicemooh sebagai motor matik murah, tapi kesuksesan yang diraih Beat tidaklah main-main. Skutik ini dinobatkan sebagai produk roda dua terlaris di Indonesia.
Bahkan bukan cuma di Tanah Air, PT Astra Honda Motor (AHM) mengklaim bahwa Honda Beat adalah motor matik terlaris atau paling laku di dunia. Hal itu tertungkap, saat peluncuran Beat dengan rangka eSAF pada tahun 2020 silam.
“Sebagai skutik Honda terlaris di dunia, All New Beat series memiliki perubahan platform secara keseluruhan dengan mesin dan rangka baru, serta desain, performa dan juga fitur,” kata President Director AHM ketika itu, Toshiyuki Inuma.
Dengan platform baru dan fitur-fitur yang semakin modern, Honda Beat eSAF bertahan hingga kini. Hal menarik, harga Honda Beat 2023 tidak bisa lagi dikatakan murah. Motor matik bermesin 110 cc ini dijual mulai Rp 18,05 juta. Padahal Yamaha Mio M3 yang punya mesin 125 cc, harganya cuma Rp 17,405 juta.
Walau harganya semakin mahal, Beat tetap laris di Indonesia. Begitu pula setelah kena terpa isu rangka eSAF yang mudah karat dan patah. Skutik ini pun masih diburu konsumen. Setidaknya itulah pengakuan para sales Honda di Tanah Air.
Lalu seperti apa perjalanan Beat dari tahun ke tahun, sampai menjadi produk terlaris. Untuk mengetahui lebih dalam soal motor matic Honda ini, simak bahasan berikut:
Sejarah Motor Honda Beat, dari Penantang Yamaha Mio Hingga Motor Terlaris
Kamu harus tahu, Honda Beat bukanlah motor matik pertama yang dijual pabrikan berlogo sayap di Indonesia. Produk pertama Honda di kelas skutik untuk pasar Tanah Air justru Vario 110 yang meluncur tahun 2006. Hanya saja, ketika itu penjualan Vario tidak terlalu laku dan masih kalah dari Yamaha Mio sebagai petahana.
Namun sejak tahun 2008, semua berubah untuk Honda. Kelahiran Beat untuk pertama kali sukses mengubah peta pasar otomotif Tanah Air, dari yang tadinya didominasi motor bebek menjadi motor matik. Ini sesuai dengan arti nama BeAT yang berasal dari kata bahasa Inggris yaitu Be Automatic, maknanya jadi otomatis. Ketika itu dimulailah sejarah Honda Beat dengan model karburator (KVY), yang langsung bisa bersaing dengan Mio di pasar otomotif roda dua Tanah Air.
Empat tahun berselang, hadirlah Honda Beat injeksi atau FI (K25) pada 2012. Kemudian digantikan generasi selanjutnya atau Beat dengan teknologi ACG Starter (K25G) pada tahun 2014. Selanjutnya ada Honda Beat generasi keempat (K81) pada tahun 2016. Terakhir atau generasi kelima, sejarah Honda Beat berlanjut dengan model eSAF (K1A) dimulai sejak 2020 hingga sekarang.
1. Honda Beat Keluaran Pertama
Sejarah Honda Beat dari tahun ke tahun dimulai pada 2008. Di awal kemunculannya, Honda membekali motor Matic ini dengan kapasitas mesin 108 cc, SOHC 2-katup dengan sistem karburator.
Di atas kertas, torsi puncaknya 8,32 Nm pada 5.500 rpm dan tenaga maksimal 8,22 PS pada 8.000 rpm. Sementara soal tangki bahan bakar, kapasitasnya cuma 3,5 liter.
Salah satu ciri khas dari BeAT karburator yang juga dikeluhkan oleh penggunanya adalah suara starternya yang berisik. Namun di sisi lain, mesin motor ini jadi mudah diotak-atik lantaran pakai karburator. Oleh karena itulah, Honda Beat generasi pertama atau Beat KVY sampai sekarang masih banyak diminati oleh pembeli di pasar motor bekas.
Dari segi desain sportif, Honda Beat keluaran pertama sukses mengambil pasar uniseks: laki-laki dan perempuan. Sementara Mio generasi awal, tampil lebih cantik untuk perempuan saja. Ciri khas lain, lampu depan dan sein terintegrasi, semuanya masih pakai teknologi bohlam.
Beat Facelift 2010 dengan Pelek Jari-Jari
Dua tahun setelah generasi pertama dirilis, Honda melakukan penyegaran pada tampilan BeAT. Striping motor matik tersebut didesain dengan warna dan corak yang berbeda.
Lalu perubahan tampak pada sepatbor depan. Bila Beat keluaran pertama pakai sepatbor pendek dan letaknya agak menempel ke ban. Maka Beat facelift 2010 pakai sepatbor depan yang posisinya mendekat ke tameng dan lebih panjang.
Kemudian pembeda selanjutnya adalah penggunaan pelek jari-jari. Jadi, Honda memberi pilihan ke konsumen. Selain Beat dengan pelek racing, ada pula yang pakai jari-jari. Harga Honda Beat generasi pertama dengan pelek jari-jari ini sekitar Rp 12 jutaan. Sementara yang pakai pelek racing, lebih mahal Rp 500 ribu.
2. Beat Generasi Kedua dengan Teknologi Injeksi
Honda Beat generasi kedua atau Beat PGM-FI lahir pada 2012. Berbeda dengan dua pendahulunya, kali ini Honda menggunakan injeksi PGM-FI untuk sistem pengkabutan bahan bakar. Alhasil, mesin diklaim lebih irit 30% dibandingkan Beat generasi pertama Catatannya adalah 58 Kpl.
Bagaimana dengan desainnya? BeAT injeksi pertama terlihat lebih gemuk. Hal ini dikarenakan ukuran bagasi yang didesain lima kali lebih luas dari sebelumnya, agar bisa menampung banyak barang dengan kapasitas 11,2 liter.
Model ini juga memiliki pijakan kaki yang lebih luas, jok yang lebih lebar dan panjang. Tujuannya tidak lain meningkatkan kenyamanan berkendara. Hanya saja dimensi keseluruhan tetap dijaga ringkas, supaya asik diajak selap-selip di kepadatan jalan.
Untuk warna, BeAT PGM-FI hadir dengan 6 varian yaitu Samba Orange, Electro Red, Hard Rock Black, Funk White, Power Black, dan Techno White. Terlihat lebih beragam warnanya dibanding BeAT versi lawas.
AHM juga melengkapi kehadiran Honda Beat generasi kedua dengan pilihan varian baru yaitu CBS. Inilah Beat pertama yang mengadopsi fitur CBS (Combi brake system), mengintegrasikan rem depan dan belakang dalam satu tuas.
3. BeAT eSP: Selamat Tinggal Suara Starter Kasar
Tidak butuh waktu lama, Honda BeAT generasi ketiga resmi hadir pada 2014. Model ini disebut juga sebagai Beat eSP. Berbagai teknologi modern disematkan, sebut saja ACG starter sehingga suara kasar ketika mengaktifkan mesin bisa diredam.
Kemudian Honda juga memberi tiga pilihan varian untuk Beat eSP 2014: versi CW, CBS, dan CBS ISS. Lalu, apa beda dari ketiganya?
BeAT eSP CW menampilkan desain velg racing sehingga tampak lebih sporty dan mudah dibersihkan. Sementara itu, BeAT eSP CBS unggul di bagian sistem pengereman. Rem depan dan rem belakang dikemas dalam satu rem, sehingga ketika pengguna dapat melakukan pengereman lebih praktis dan tepat.
Terakhir adalah BeAT eSP CBS ISS yang dilengkapi dengan teknologi idling stop system. Teknologi ini akan membuat mesin motor mati secara otomatis ketika berhenti lebih dari 3 detik. Hasilnya, konsumsi bahan bakarnya pun jadi lebih irit.
Dengan fitur ISS, Beat generasi ketiga diklaim mampu menghemat 9 persen bahan bakar dibanding model sebelumnya. Kini catatan konsumsi BBM-nya mencapai 63 Kpl.
Soal desain, Beat eSP dan Beat PGM-FI tidak berbeda jauh. Bahkan hampir identik. Perbedaan ada sedikit di bagian setang dan dek bawah.
BeAT POP eSP: Mengusung Desain Membulat
Pada 2014, hadir pula model Beat POP eSP bersamaan dengan Beat eSP. Tampilan BeAT POP eSP terlihat lebih imut dan bodinya membulat.
Mengikuti tren terkini, desain stripe BeAT POP eSP terlihat lebih fun dan ekspresif. Warnanya pun terlihat lebih bergaya. Total ada 4 pilihan warna yaitu Harmony Black White, Acoustic Black, Groovy Red White, dan Symphony White Blue. Tampilan BeAT POP eSP secara spesial disuguhkan untuk para remaja yang gemar mengekspresikan diri lewat ragam kegiatan.
4. Beat Generasi keempat
Pada 2016, Honda Beat generasi keempat hadir. Perbedaannya ada di sisi kosmetik. Kehadiran model ini sekaligus menandai pencapaian terjualnya Beat hingga 10 juta unit sejak 2008.
Desainnya dibuat lebih tajam, kemudian bagasi lebih lapang. AHM juga mengaplikasi speedometer baru yang memadukan antara sistem digital dan analog. Apa pula Eco Indicator.
Sementara posisi stang diubah lebih menjorok ke arah pengemudi guna menghadirkan posisi berkendara yang baik. Tangki bahan bakar juga dirancang lebih besar menjadi 4 liter.
BeAT Street: Tampil dengan Desain Setang Telanjang
Di samping melahirkan Honda Beat generasi keempat, pabrikan berlogo sayap juga meluncurkan Honda Beat Street sebagai varian baru selain Beat Pop. Tampilan Beat Stret benar-benar beda, lantaran pakai setang telanjang. Kemudian disematkan speedometer berbentuk kotak full digital.
Kehadiran Beat Street disebut-sebut untuk menghadang kepopuleran Yamaha X-Ride. Sebagai informasi, X-Ride merupakan versi setang telanjang dari Yamaha Mio.
Bicara soal fitur, sebagian besar teknologi yang ada pada BeAT Street sama dengan BeAT versi reguler. Ada parking Brake Lock, fitur ECO indikator, ACG starter, dan standar samping otomatis.
Karakter BeAT Street makin diperkuat dengan corak stripe yang lebih kekinian sesuai gaya khas anak muda. Oleh karena itu, berkendara dengan BeAT Street pun mampu membuat penampilan Anda di jalan lebih macho.
Perbedaannya, Beat Street tidak punya ISS untuk meningkatkan keiritan konsumsi bahan bakar.
5. Beat eSAF atau Generasi Kelima
Pada awal 2020, Honda Beat generasi kelima atau Beat eSAF lahir. Pabrikan berlambang sayap mengusung perubahan menyeluruh pada revisi kali ini. Mulai dari rangka yang diubah pakai teknologi eSAF, hingga mesin baru.
Rangka eSAF membuat bobot versi terbaru jadi lebih ringan 4 kg. Lalu rangka tersbeut menjadikan Beat semakin lincah dan stabil saat diajak bermanuver.
Evolusi Honda Beat juga terlihat di mesin. Jantung mekanis baru Beat eSAF menggunakan kapasitas yang sedikit lebih besar. Kubikasinya mencapai 109,5 cc dan sanggup mengeluarkan performa semakin hebat. Alhasil skutik Honda ini sanggup muntahkan tenaga maksimal 9 PS pada 7.500 rpm dan torsi puncak 9,3 Nm pada 5.500 rpm.
Soal fitur, Honda Beat 2020 punya lampu depan LED dan power charger. Fungsi LED untuk meningkatkan visibilitas berkendara dengan daya listrik rendah. Sementara power charger bisa dimanfaatkan mengii daya smartphone ketika berkendara.
Generasi kelima ini juga tersedia dalam varian Beat Street, namun Beat Pop sudah tidak ada lagi. Berikut daftar harga Honda Beat berkode K1A dengan rangka eSAF untuk tahun 2023:
- Beat CBS Rp 18,05 juta (OTR Jakarta)
- Beat Street Rp 18,7 juta (OTR Jakarta)
- Beat Deluxe Rp 18,9 juta (OTR Jakarta)
Itulah tadi bahasan sejarah Honda beat dari tahun ke tahun, semoga bisa menjadi bahan pengetahuan untuk kamu. Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin!