Ini Resiko Bawa Barang Berlebih di Roof Box Saat Libur Nataru

Resiko mengintai bawa barang berlebih di roof box

Euforia libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) kerap dimanfaatkan untuk berlibur menggunakan mobil pribadi dengan tambahan roof box.

Pasalnya dengan kondisi kabin terisi penuh oleh penumpang, maka ruang untuk penempatan barang termasuk di bagasi menjadi terbatas. Sehingga perlu dipasang ekstra bagasi di atap yang umum dikenal sebagai roof box.

Penting untuk digaris-bawahi ialah pemasangan roof box yang benar belum tentu menjamin kenyamanan dan keselamatan di jalan. Alih-alih bikin kabin lapang, muatan atau barang bawaan justru dipaksakan masuk seluruhnya di roof box.

Ini adalah tindakan yang salah karena kita wajib memperhatikan total bobot barang bawaan yang hendak dibawa dalam roof box saat liburan.

Resiko Roof Box Overload

Pahami resiko isi roof box overload

Pengendara dan seluruh penumpang wajib mengetahui bagaimana resiko yang mengintai saat kapasitas roof box overload atau melebihi batas yang dianjurkan.

Kita tentu tidak bisa sembarangan menaruh atau menempatkan seluruh barang sekalipun sudah ada roof box yang menambah akomodasi buat perjalanan liburan. Pasalnya, roof box justru dipasang untuk mengakomodir penyimpanan barang-barang berbobot ringan serta bukan barang konsumsi.

Kecenderungan barang yang melebihi batas muatan roof box bisa menambah titik center of gravity akibat beban berlebih berpusat di bagian atap mobil bikin gejala mobil limbung. Handling akan sangat terkoreksi dan mengakibatkan manuver mobil terasa ‘ngebuang’ sehingga sangat berbahaya untuk perjalanan jarak jaug.

Hal ini lantaran adanya penambahan tinggi mobil disertai beban di atas yang melebihi spesifikasi kemampuan roof box. Bahkan yang lebih fatal lagi ialah roof box bisa terlepas akibat crossbar atau dudukan roof box tidak kuat menopang bobot muatan di dalam roof box.

Bukan tidak mungkin crossbar yang membengkok akan mengurangi kekuatan jepitan clamp roof box. Resiko bukan untuk mobil Anda saja tapi juga pada mobil yang melaju di sekitar Anda

Cara Pasang Roof Box yang Benar

Ilustrasi pemasangan roof box.

Setelah memahami resiko membawa barang bawaan berlebih di roof box, maka penting bagi kita melakukan prosedur pemasangan roof box yang benar. Pasalnya memasang roof box juga perlu ketepatan karena berkaitan dengan keselamatan berkendara.

Mobil yang layak untuk dipasang roof box atau roof rack ialah mobil-mobil yang sudah disediakan roof rail standar dari pabrikannya. Ini dia beberapa hal penting yang wajib diperhatikan saat memasang roof box.

1. Mengetahui beban maksimal atap mobil

Kemampuan menahan bobot atap mobil tentu berbeda-beda. Untuk itu pemilik mobil harus memastikan bobot roof box beserta kapasitasnya tidak melebihi batas maksimal yang sudah ditentukan oleh pabrikan mobil tersebut.

Rata-rata kapasitas atau kemampuan atap mobil dalam menyangga beban ialah 70-90 kg. Lalu bobot crossbar disinyalir mencapai 5 kg. Sedangkan rata-rata bobot roof box ialah 15 kg. Sehingga total bobot croosbar dan roof box, beratnya ialah 20 kilogram. Artinya, kalau kemampuan atap mobil mampu menyangga hingga 90 kilogram, maka maksimal barang yang dibawa di roof box adalah 70 kilogram.

2. Pilih desain dan ukuran yang sesuai

Perhatikan desain roof box sesuai mobil yang dipakai

Cara pasang roof box selanjutnya adalah dengan memilih ukuran dan desain yang sesuai dengan dimensi atap mobil. Sebab dimensi yang tidak sesuai seperti terlalu besar bisa mengganggu aerodinamika saat berkendara.

Pilihlah desain dan ukuran roof box yang sesuai dengan dimensi atap mobil. Jangan terlalu besar karena bisa mengganggu aerodinamika mobil saat melaju kencang.

3. Ukur posisi pemasangan cross bar secara tepat

Setelah mengetahui bobot maksimal atap mobil dan memilih bentuk dan ukuran roof box, langkah selanjutnya cara pasang roof box adalah mengukur jarak atau posisi untuk pemasangan cross bar.

Penting mengukur posisi pemasangan crossbar agar roof box terpasang sempurna

Posisikan corss bar seimbang, tidak terlalu ke depan atau terlalu ke belakang serta posisi kanan kirinya juga seimbang. Selain itu perhatikan juga baut-bautnya, pastikan sudah dalam keadaan kencang alias tidak kendor dan terpasang sesuai dengan posisinya agar roof bar tidak bergeser.

4. Pasang roof box secara tepat

Selanjutnya, setelah cross bar dipastikan sudah terpasang dengan sempurna dilanjutkan dengan pemasaangan roof box.

Pastikan posisi roof box sudah sesuai dengan dudukan pada roof bar. Setelah itu pasang baut-bautnya dan kencangkan dengan sempurna.

5. Pastikan roof box terisi penuh namun sesuai batas

Pastikan barang yang ada di dalam roof box disusun yang rapi dan penuh (sesuai kapasitas). Sebab jika barang yang ada di dalamnya hanya setengah dari kapasitas roof box, bisa berpotensi barang tersebut akan terpontang-panting saat mobil sedang melaju.

Hal tersebut tentunya bisa menganggu kenyamanan berkendara karena akan menimbulkan bunyi gluduk-gluduk. Bahkan bisa membahayakan karena barang yang ada di dalamnya bisa terdorong dengan kencang saat mobil mengerem mendadak.

Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa