Haloo sobat Moladiners. Artikel kali ini erat kaitannya sama kebiasaan seseorang saat memperlakukan motor baru, sob. Atau lebih familiar disebut dengan istilah inreyen. Ini adalah fase dimana komponen-komponen dalam mesin motor sedang menjalani masa penyesuaian. Emang seberapa penting sih inreyen motor baru tuh?
[product product=”Yamaha MT 25″ images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_MT_25_2057_66754_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-mt-25-naked-4-langkah-berpendingin-cairan-dohc-250cc?utm_source=yamaha_mT_25&utm_medium=blog_inreyen-motor-baru-yang-benar_button_biru&utm_campaign=utm_name%3Dyamaha_mt_25″ price=”Rp. 2.090.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Banyak orang beranggapan bahwa pada masa “orientasi” ini merupakan penentu baik buruknya performa sang kuda besi nantinya. Dan beberapa orang memiliki pendapat berbeda soal tata cara inreyen motor alias Break-in yang tepat.
Cara Halus VS Langsung Geber
Beberapa bikers menggeber motor barunya dengan sangat hati-hati. Bahkan ada juga yang cuma dipanasin tiap hari sambil menunggu plat nomor dan STNK turun. Ya emang ada benernya juga sih, selain menghindari ditilang Polisi, motor juga jadi lebih aman.
Namun ada pula sobat bikers yang justru melakukan hal sebaliknya, motor baru malah digeber habis-habisan. Waddaaw,, apa nggak takut mesin jebol tuh? Memang, sebagian dari mereka beranggapan jika kualitas pabrikan saat ini sudah sangat presisi sehingga kecil kemungkinan mesin bisa jebol.
Motor Juga Perlu Adaptasi
Kedua cara inreyen motor di atas tidak sepenuhnya tepat kok, sob. Keduanya mempunyai sisi plus dan minus masing-masing jika dilihat dari cara kerjanya. Pada dasarnya, motor baru ini memerlukan “pemanasan” sebelum bekerja normal. Semua komponen khususnya bagian dalam mesin merupakan material anyar yang baru saja dirakit.
Biasanya, saat pertama kali motor diajak jalan alias kencan, tarikan motor terasa agak berat. Hal tersebut disebabkan karena komponen (khususnya piston dan dinding silinder) yang saling bergesekan belum memiliki kerapatan yang ideal. Selain perbedaan material keduanya, permukaan masing-masing komponen juga belum halus sempurna.
Tak jarang pada masa Breake-in ini akan menimbulkan sifat abrasif diantara komponen yang saling bersinggungan. Wajar jika sering dijumpai serbuk besi halus pada saat penggantian oli pertama.
[product product=”Yamaha MT 15″ images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_MT_15_20224_79569_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-yamaha-mt-15?utm_source=yamaha_mt_15&utm_medium=blog_inreyen-motor-baru-yang-benar_button_biru&utm_campaign=utm_name%3Dyamaha_mt_15″ price=”Rp. 1.538.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Lalu Bagaimana Cara Inreyen Motor Baru yang Benar?
Saat awal pemakaian motor baru sebaiknya jangan digaspoll asal-asalan, perlu tahapan saat melintir gas. Mesin bakal lebih optimal jika digunakan secara normal dan wajar agar komponen menyesuaikan secara alami. Dan yang terpenting, jangan sampai telat ganti oli saat 500 – 1000 KM pertama. Tergantung dari seberapa berat “siksaan” saat inreyen. Semakin kasar cara gebernya, bakal lebih cepet juga ganti olinya.
Jadi kalian termasuk tipe yang mana?
Baca juga :
- [InfoGrafis] Begini Lho Proses Pengantaran STNK dan Plat Nomor setelah Beli Motor di Moladin
- YIMM Resmi Merilis Yamaha MT-15 di Indonesia, Bagaimana Nasib Xabre?
- Bocoran Honda CB300R India Rilis Dalam Waktu Dekat, “Nular” Ke Indonesia Nggak Ya?
- Bengkel Motor Terbaik, Nyaman Pilih Bengkel Resmi / Non Resmi?
- Skutik Paling Irit Bensin yang Layak Kamu Beli di 2019