5 Tips Beli Mobil Bekas Taksi yang Berkualitas

Mobil Bekas Taksi – Biasanya kalau cari mobil seken murah, ex taksi bisa jadi pilihan. Isitmewanya lagi, ada yang dibanderol cuma Rp30 jutaan. Padahal tahun produksinya masih terbilang muda yaitu 2013.

Hanya saja, kalau menilik kekurangan. Tentu mobil yang pernah digunakan sebagai armada taksi banyak kurangnya. Mulai dari odometer sudah tinggi, sampai dengan kondisinya yang perlu banyak perbaikan. Ini wajar, lantaran mobil taksi dipakai setiap hari selama 12 jam untuk kerja keras.

Oleh karenanya, banyak yang menyarankan jangan beli mobil bekas taksi? Apakah hal itu benar? Untuk membahasnya secara lengkap, simak tulisan di bawah ini sampai habis:

1. Pilih Mobil Populer Supaya Spare Part Terjamin

Kamu sebaiknya cari mobil populer agar ketersediaan spare part mudah

Tips beli mobil taksi yang pertama, cari model populer. Pasalnya banyak sekali pilihan yang beredara. Mulai dari Toyota Limo, Nissan Latio, Mercedes-Benz E-Class, sampai dengan Toyota Alphard.

Dari semua pilihan tersebut, model populer yang patut dipertimbangkan adalah Toyota Limo. Kenapa? Salah satunya, mobil ini merupakan produksi Indonesia. Harga spare part pasti murah, lantaran tidak perlu impor.

Limo sampai sekarang juga masih dijual secara massal, baik sebagai taksi atau mobil pribadi (Vios). Spare part untuknya pasti masih diproduksi.

Menariknya lagi, onderdil mobil ini banyak digunakan di model Toyota lain. Sebut saja Yaris dan Sienta. Dengan demikian, pencariannya lebih mudah. Kamu bisa mendapat spare part melalui bengkel resmi Toyota, dapat pula lewat bengkel umum.

Bayangkan kalau yang kamu beli Toyota Alphard. Tentu spare part bakal lebih sulit. Maklum, ini merupakan mobil impor utuh (CBU) dari Jepang. Jumlah yang beredar di jalanan Indonesia pun tidak terlalu banyak.

Ditambah lagi, Alphard merupakan mobil premium. Dari sisi spare part pastinya lebih mahal.

2. Jangan Tergiur Harga Murah Mobil Bekas Taksi

Selalu siapkan uang lebih untuk perbaikan mobil bekas taksi

Ketika membeli mobil bekas taksi, tips selanjutnya adalah tidak tergiur harga murah. Kamu wajib sesuaikan bujet dan kemampuan dalam mereparasi mobil.

Jangan sampai beli yang murah, akhirnya cuma jadi barang rongsok lantaran kamu tidak bisa perbaiki. Entah alasannya ongkos perbaikan mahal atau spare part sulit didapat.

Nissan Latio Rp43 Juta

Nissan Latio pakai mesin 1.600 cc

Contoh mobil bekas taksi yang harganya murah adalah Nissan Latio bekas armada Gamya. Mobil keluaran 2010 ini dijual dengan banderolnya mulai Rp43 juta.

Walau murah, kamu perlu ingat bahwa Nissan Latio tidak banyak beredar di Indonesia. Kemudian untuk mesin 1.600 cc dengan konfigurasi empat silinder. Jantung mekanis ini agak sulit didapat di Tanah Air, lantaran tidak digunakan di mobil populer Nissan lain seperti Livina dan March.

Toyota Etios Rp30 Juta

Toyota Etios bekas armada express dijual dengan sangat murah

Pilhan lain mobil murah bekas taksi adalah Toyota Etios dari armada Express. Banderolnya sangat terjangkau, mulai Rp30 jutaan untuk produk lansiran 2013.

Meski demikian, kamu perlu tahu kondisi mobil ini. Express meletakkannya di sebuah lokasi yang sangat luas, lebih mirip kuburan mobil. Kondisi kendaraannya juga tidak terawat sama sekali.

Jadi kamu perlu berburu dan mengecek sendiri kondisi mobil yang ingin dibeli. Kalau tidak terlalu paham cara inspeksi dan memberbaiki kendaraan roda empat, tidak disarankan untuk menebus Etios bekas taksi tersebut.

Meski demikian, kalau kamu memang sudah paham akan konsekuensinya serta menganggap ini sebagai peluang mendapat mobil murah. Langsung saja datang ke Pool Express di wilayah Cilangkap, Jakarta Timur.

Baca juga:

3. Masalah Umum Mobil Bekas Taksi, Siapkan Uang Lebih

Tampilan mobil bekas taksi sebaiknya diubah dengan melakukan pengecetan, supaya tidak terkesan murahan

Armada taksi biasanya mendapat penggantian rutin sekitar 5 tahun sekali. Jadi mau tidak mau, armada lama harus disingkirkan. Oleh karena itulah harganya bisa murah namun tahun produksinya masih muda.

Meski sekilas menggiurkan, sejatinya mobil bekas taksi punya beberapa permasalahan umum. Hal ini sering terjadi dikarenakan kebiasaan yang para supir taksi lakukan. Maka dari itu, ketika memutuskan untuk beli, kamu juga perlu siap uang tambahan untuk perbaikan.

Apa saja masalah mobil ex-taksi? Simak di bawah ini:

Kondisi Kaki-Kaki Tidak Prima

Penggunaan setiap hari dan menempuh ratusan ribu kilometer, pasti kaki-kaki harus diganti

Sebagai kendaraan yang dipakai untuk mengantar penumpang setiap hari, wajar ketika jarak tempuh mobil bekas taksi kebanyakan tinggi. Tidak heran bila menemukan catatan odometernya 300 ribu Km dalam lima tahun. 

Penggunaan setiap hari selama 12 jam berkendara, serta melewati berbagai kondisi jalan. Tentunya berefek ke kaki-kaki mobil. Lantaran itulah ketika berencana membeli, kamu wajib cek kondisi kaki-kaki.

Mulai dari shock breaker, roda, ban, dan lain-lain. Kamu bisa melihat dari kondisi fisik untuk roda dan ban. Sementara untuk shock breaker perlu dites jalan. 

Kaki-kaki mobil yang masih prima, pasti bisa memberikan bantingan nyaman saat melewati jalan bergelombang. Sementara bila sudah kurang baik kondisinya pasti terasa keras, bahkan sampai berbunyi.

Walau demikian, sesungguhnya jarang ada mobil bekas taksi yang kaki-kakinya masih sangat baik. Hal biasa bila kamu perlu mengganti komponen seperti karet kaki-kaki, ball joint, dan lainnya. 

Komponen kaki-kaki di sini juga termasuk sistem pengereman, seperti kampas dan cakram. Jadi siapkan uang lebih untuk perbaikan.

Mesin Kotor

Biasanya kamu perlu melakukan penggantian berbagai filter yang berhubungan dengan mesin

Bukan tidak mungkin, para supir taksi mengisi bensin dengan bahan bakar oktan rendah. Tujuannya tidak lain agar mendapat untung sebanyak-banyaknya. Dengan asumsi demikian, kamu wajib cek kondisi mesin sebelum beli mobil bekas taksi.

Minimal saat lakukan tes jalan, perhatikan pula kemampuan akselerasinya. Apakah terasa berat saat menginjak pedal gas? Koplingnya masih baik? Semua itu perlu diperhatikan secara seksama.

Kalau kamu tidak merasa ada keanehan, bukan berarti mesinnya tidak bermasalah. Setelah melakukan pembelian, ada baiknya mengecek kembali ke bengkel secara lebih komprehensif.

Penggunaan bahan bakar kualitas rendah, biasa berakibat ke kondisi fuel pump dan filter bensin yang jadi sangat kotor. Belum lagi komponen lain seperti filter oli dan udara, busi, kebanyakan juga perlu diganti. 

Fitur Minimalis

Mobil bekas taksi kebanyakan bertransmisi manual, bukan otomatis

Jangan berharap bisa dapat transmisi otomatis saat membeli mobil bekas taksi. Kebanyakan kendaraan ini pakai manual. Tidak hanya itu, dari sisi fitur juga sangat minimalis.

Misal untuk head unit, jangan berharap double DIN layar sentuh. Kemudian untuk buka tutup kaca pintu, masih manual. Alarm pun tidak ada.

Dari sisi tampilan, mobil bekas taksi juga paling minimalis. Misalnya untuk Toyota Limo, masih pakai pelek kaleng. Jangan pula berharap ada lampu kabut.

Tentu untuk menunjang kenyamanan, kamu perlu melakukan modifikasi agar sesuai kebutuhan pribadi. Lagi-lagi, uang lebih perlu disiapkan dalam hal ini.

4. Datang Langsung ke Lokasi Pembelian

Lakukan test drive untuk mengetahui rasa berkendaranya

Ketika ingin beli mobil bekas taksi, sebaiknya kamu langsung datang ke pool yang dituju. Selain bisa melihat kondisinya secara langsung dan melakukan test drive. Nego harga pun sangat mungkin dilakukan.

Misalnya untuk armada Gamya, ada tiga lokasi. Depot S (TB. Simatupang 31, East Jakarta), Depot J (Joglo Raya 31, West Jakarta), dan Depot R (Pahlawan Revolusi 31, East Jakarta).

Sementara untuk Blue Bird bisa hubungi (021) 7918 0571 untuk menanyakan lokasi pool terdekat. Pasalnya mereka punya banyak sekali pool yang masih beroperasi untuk saat ini.

Terakhir khusus taksi Express, kamu bisa datang langsung ke pool mereka yang berada di Cilangkap, Jakarta Timur.

5. Pilih Mobil Bekas Taksi Blue Bird, Express, Gamya, atau yang Lain?

Blue Bird sepertinya yang paling serius dalam meniagakan armadanya

Harga mobil bekas taksi Blue Bird biasanya lebih mahal dari yang lain. Walau demikian, soal kualitas mungkin termasuk oke. Hal ini dikarenakan Blue Bird tidak serta merta menjual armadanya.

Mereka lebih dulu melakukan rekondisi, sampai tampilannya berubah tidak lagi mirip taksi. Contoh dengan pengecatan dan lain-lain. Di samping itu, plat nomor juga sudah tidak lagi kuning, diganti hitam.

Istimewanya lagi, ada garansi mesin selama tiga bulan. Dibanding Express, Gamya, dan merek taksi lain, Blue Bird memang paling serius dalam menggarap bisnis jualan mobil bekas taksi.

Meski begitu, bukan serta merta beli taksi Blue Bird tanpa melakukan pengecekan. Kamu bahkan diperbolehkan bawa mekanik dari luar untuk mengetahui kondisi mobil. 

Berikut daftar kisaran harga mobil bekas taksi Bluebird

  • Nissan Almera: Rp60 juta (2013) dan Rp65 juta (2014)
  • Toyota Limo: Rp65 juta (2011), Rp70 juta (2012), dan Rp75 juta (2013)
  • All New Limo: Rp85 juta (2013), Rp90 juta (2014), dan Rp95 juta (2015)
  • Camry: Rp110 juta (2015)
  • Alphard: Rp210 juta (2011), Rp225 juta (2012), dan Rp 225 juta (2014)
  • Mercedes-Benz E-200 Kompresor: Rp190 juta (2009), dan Rp 135 juta (2010)
  • C200 CGI: Rp 190 juta (2012), dan Rp205 juta (2013)
  • E200 CGI: Rp220 juta (2012), Rp235 juta (2013)
  • Honda Mobilio E MT: Rp115 juta (2015)

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa