Jenis-jenis Rem Cakram Kendaraan dan Cara Merawatnya

Jenis-jenis rem cakram ternyata banyak loh guys. Biasanya berbeda jenis kendaraan, berbeda pula penggunaan cakramnya.

Secara sistem, penggunaan rem cakram dibagi dalam dua jenis. Pertama ada rem cakram mekanis. Kemudian yang kedua adalah cakram hidrolis.

Rem cakram mekanis mengandalkan kabel, seperti pada sepeda. Hanya saja sistem mekanis seperti ini, tidak direkomendasikan pada motor atau mobil.

Sementara sistem rem cakram hidrolis adalah sistem pengereman yang memanfaatkan fluida sebagai pemindah tenaga dari tuas ke kaliper rem. Cara kerja rem hidrolis yakni selaras dengan hukum pascal, alias menggunakan tekanan. 

Nah yang berikutnya adalah jenis-jenis rem cakram, berdasarkan tipe piringannya. Mungkin di antara kamu ada yang baru menyadari, jika tidak semua rem cakram yang tertempel di sepeda motor adalah sama.

Di industri sepeda motor, sedikitnya ada tiga jenis rem cakram yang digunakan dilihat dari piringannya, yakni Fix, Semi Floating dan Floating. Yuk kita bedah ketiganya.

Rem Cakram Fix

Rem cakram fix biasa digunakan oleh motor matik dengan kapasitas mesin kecil, seperti Honda Beat, Yamaha Mio, dan lain-lain.

Mengutip laman resmi Suzuki, dikatakan jika jenis rem cakram fix biasanya digunakan pada motor-motor ber cc kecil. Umumnya di bawah 150 cc. 

“Salah satu ciri jenis cakram fix adalah, cakramnya menyatu dengan pelek. Bicara harga, rem cakram jenis ini yang termurah di bandingkan yang lainnya,” tulis Suzuki dikutip Kamis, (24/6/2021).

Rem cakram dengna piringan fix tidak digunakan oleh motor ber cc besar kerena kurang tahan panas. Namun kegunaannya sangat baik di kondisi terntu, dan pas untuk motor ukuran kecil, juga simlpe dan mudah perawatan.

Jenis rem cakram fix memiliki sedikit kelemahan, jika terlalu panas beresiko blong karena tidak dapat memuai atau mengambang. Namun hal tersebut sulit terjadi pada motor pabrikan karena peruntukannya sudah ditakar.

Piringan Cakram Semi Floating

Jenis cakram berikutnya Semi Floating. Cakram jenis ini biasa diaplikasi  oleh motor-motor ber cc besar. Biasanya 250cc ke atas. Di Indonesia cakram jenis ini diaplikasi pada Yamaha R25.

Perbedaan jenis rem cakram semi floating dengan cakram fix terdapat pada dudukan pada velg yang terpisah berkesan mengambang. Sedangkan cakram jenis fix itu menyatu.

Cirinya antara dudukan pelek dan piringan dibuat terpisah. Walau demikian, ada penyatunya yaitu klem yang disebut conical washer. Kelebihan penggunaan cakram semi floating, bisa melepas panas lebih baik.

Cakram Floating

Jenis cakram terakhir adalah floating. Ciri khasnya memiliki celah di dudukan pelek serta piringan sehingga bisa digoyang dengan tangan.

Cakram floating ini pada umumnya di gunakan untuk kepentingan balapan. Komponennya terdiri dari rotor carrier, float buttons dan brake rotor.

Desain cakram jenis floating seperti ini berguna untuk mencegah cakram tidak penyok saat ada gesekan yang menimbulkan suhu panas tinggi. Biasanya panas tersebut terjadi saat pengereman dengan intensitas tinggi.

Motor yang menggunakan cakram floating biasanya berkubikasi besar dengan performa istimewa. Kebanyakan motor gede pasti pakai jenis rem cakram ini.

Jumlah Piston Pada Cakram

contoh rem cakram double piston

Nah jika dipecah lagi, jenis-jenis cakram juga bisa dibedakan dari jumlah pistonya. Ada single piston dan double piston.

Pada tipe single piston, hanya ada satu piston pada salah satu sisi caliper. Sehingga akan memperkecil ukuran kaliper namun memperkecil juga luas penampang penekanan kampas rem.

Sehingga daya pengereman bisa kurang merata. Namun untuk mobil dengan diameter velg yang kecil (R15 kebawah) tipe single piston ini banyak digunakan karena memang lebar kampas rem tidak terlalu luas serta bobotnya yang ringan tidak memerlukan daya pengereman yang sangat tinggi.

Pun dengan motor kecil 150 cc ke bawah, biasanya menggunakan single piston sebagai bawaan pabrikan.

Nah sedangkan kaliper cakram double piston, adalah cakram yang memiliki dua buah piston pada satu sisi caliper. kalau pada motor biasanya digunakan pada moge yang memerlukan daya henti lebih.

Sedangikan pada pengguna diameter velg lebih besar misalnya Ring 17 ke atas. Karena secara logika lebar kampas rem itu lebih luas, sehingga perlu penekanan yang lebih luas dari piston rem.

Hasilnya, daya pengereman bisa lebih kuat namun akan memperbesar ukuran kaliper rem. Pada mobil, tipe ini juga banyak diaplikasikan pada SUV dan mobil sport.

Yang harus Dilakukan Supaya Cakram Awet

Produk sebaik apapun jika tidak dirawat tetap beresiko bermasalah. Separti rem cakram pada kendaraan. Harus dirawat agar selalu tampil optimal.

Merawat komponen rem cakram lebih mudah di banding komponen mesin lainnya. Karena kalau pun harus bongkar hanya melepas beberapa baut saja. Beda dengan membersihkan karbu atau jeroan mesin lainnya.

Yang harus dilakukan dalam merawat rem cakram adalah dengan rutin mengecek dan mengganti minyak rem.

“Karena pada rem cakram, minyak rem juga berfungsi sebagai zat memberi tekanan pada kaliper untuk mencengkeram piringan cakram, ketika pengendara motor menarik tuas rem, maka dari itu kondisi minyak rem harus selalu di pantau, kalau berkurang berarti ada yang bocor,” kata Rama, mekanik motor bengkel rumahan di bilangan Kalideres, Jakarta Barat.

Rama juga menambahkan, selanjutnya lancar tidaknya piston dalam menjalankan fungsinya ini bergantung pada pompa hidraulik yang bekerja mengalirkan minyak rem.

Kalau saluran minyak tersumbat karena minyak kotor atau minyak sudah terlalu encer dan tercemar zat lain maka kinerja piston pasti akan terganggu.

Berikutnya adalah dengan rutin membersihkan kaliper. Karena rem cakram sifatnya terbuka dan sangat dekat dengan permukaan jalan, jadi sangat rentan kotor.

Kaliper rem yang kotor berisiko membuat debu menempel pada kanvas rem ataupun piston, yang menyebabkan kinerja kurang maksimal.

“Selanjutnya adalah dengan memastikan kaliper dan rem berfungsi normal. Tidak ada yang goyah pada baut-baut akibat pemasangan yang kurang tepat, atau karena faktor lainnya.”

“Karena jika salah satu piranti ada yang tidak benar pemasangannya akan beresiko menimbulkan getar, jadinya rem beresiko tidak habis merata,” tutup Rama.

Demikian ulasan terkait jenis-jenis rem cakram pada sepeda motor. Simak terus Moladin.com untuk mendapatkan update konten otomotif terbaru.

Related posts

Tips Pasang Ban Tubeless di Velg Jari-Jari, Praktis dan Mudah Dilakukan

3 Rekomendasi Harga Aki Motor NMAX Terbaru 2024, Jangan Asal Murah!

Harga Mobil di 2025 Bakal Naik Imbas PPN Jadi 12%, Mending Beli Sekarang?