Suspensi merupakan salah satu komponen penting mobil untuk menciptakan kenyamanan berkendara. Selain untuk membantu meredam getaran saat mobil melaju, fungsi suspensi juga untuk membuat handling menjadi lebih aman dan mobil bisa melaju dengan stabil di jalanan. Dalam industri otomotif, ternyata banyak jenis-jenis suspensi mobil yang kerap digunakan. Masing-masing punya keunggulan.
Penggunaan suspensi tentunya juga menyesuaikan jenis mobil. Seperti mobil sedan tentunya akan berbeda dengan mobil SUV, MPV atau mobil komersial seperti mobil pikap, bis dan truk.
Jenis-jenis suspensi mobil tersebut ada beberapa yang sudah familiar kita dengar, seperti suspensi udara atau lebih dikenal dengan air suspension.
“Setiap pabrikan mobil menggunakan jenis suspensi menyesuaikan dengan karakter mobi, mulai dari bobot dan jenis mobilnya. Kalau untuk Avanza baru menggunakan suspensi jenis MacPherson Strut,” terang Fajar, Salah satu mekanik bengkel resmi diler Toyota dibilangan Pondok Cabe. (28/10/2021).
Jenis-jenis suspensi mobil
1. Air Suspension
Jenis-jenis suspensi mobil yang pertama adalah Air Suspension. jenis suspensi ini konstruksinya rumit serta harga yang bisa bikin kantong bolong. Namun kinerja suspensi ini canggih dan memiliki hasil di atas jenis suspensi lainnya. Tak heran jika Air Suspension banyak digunakan oleh mobil-mobil mewah atau untuk keperluan kontes modifikasi mobil.
Selain itu, suspensi jenis ini juga sudah bisa diatur dengan menggunakan komputer, sehingga pengaturan suspensi bisa dilakukan dengan cepat.
2. MacPherson Strut
Jenis-jenis suspensi mobil berikutnya adalah suspensi MacPherson Strut. Suspensi ini menjadi jenis yang paling umum digunakan mobil-mobil yang beredar di Indonesia, seperti pada mobil sedan atau LMPV seperti Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander.
Kelebihan suspensi MacPherson Strut adalah desain konstruksi sederhana serta ringan, memiliki ruang efektif, serta mempunyai beban gerak lebih ringan.
“Suspensi jenis MacPherson Strut perawatannya mudah, makanya Avanza menggunakan jenis suspensi ini,” imbuh Fajar.
3. Rigid-Leaf Spring
Selanjutnya, jenis-jenis suspensi mobil berikutnya adalah suspensi Rigid-LeafSpring. jenis suspensi ini memiliki konstruksi yang terbilang simpel dan sederhana.
Suspensi jenis ini umumnya digunakan mobil-mobil jenis niaga yang membutuhkan ketahanan tinggi. Selain itu karakternya cenderung kaku serta umumnya terdiri dari Axle Housing yang sengaja diikat dengan memakai U-Bolt yang sudah terpasang di bagian frame.
4. Double Wishbone
Jenis-jenis suspensi mobil selanjutnya adalah suspensi Double Wishbone. Ciri khasnya memiliki dua buah lengan atau biasa dikenal lower arm dan upper arm.
Keduanya berguna sebagai penopang sistem suspensi ini. Toyota Kijang Innova, Toyota New Fortuner, hingga Toyota Hilux adalah beberapa mobil yang menggunakan jenis suspensi Double Wishbone.
Kekurangan dari suspensi jenis ini adalah membutuhkan ruang yang lumayan luas dan saat akan mengganti shockbreaker atau peredam kejut, maka proses pembongkarannya memerlukan waktu yang cukup lama.
5. Multi Link
Suspensi Multi Link merupakan jenis suspensi yang memiliki ujung komponen yang berporos pada dua sisi arm. Selain itu Multi Link adalah suspensi hasil pengembangan Double Whisbone serta memiliki desain konstruksi yang terbilang rumit.
Kenapa dicap konstruksinya cukup rumit, sebab suspense ini menggunakan arm ganda yang berfungsi sebagai pendukung masing-masing roda kiri dan kanan.
6. Axle Rigid
Jenis-jenis suspensi mobil selanjutnya adalah suspensi Axle Rigid. Suspensi ini memiliki 2 model, yaitu model Axle Rigid yang dilengkapi pegas daun dan model Axle Rigid yang dilengkapi dengan pegas coil atau sering disebut dengan per.
Ciri khas dari suspensi ini adalah adanya poros atau gardan yang penampilannya cukup mencolok.
7. Suspensi 3 Link Rigid
Ciri utama dari suspensi 3 Link Rigid adalah mengadopsi lower arm dan lateral rod. Konstruksinya sendiri terdiri dari shock absorber, coil spring, lateral rod, dan torsion axle. Meski banyak komponen di dalamnya, sistem suspensi ini cukup compact.
8. Suspensi Pneumatic
Suspensi Pneumatic merupakan suspensi yang memanfaatkan gas atau udara yang didukung sistem kerja kompresor.
Kelebihan suspensi ini adalah kemudahan dalam mengatur ketinggian dari kabin, mirip dengan suspense jenis Air Suspension.
Karena konstruksinya yang cukup komplek, harga komponen pengganti di dalamnya termasuk masih mahal serta memiliki kekurangan durability tidak terlalu bagus.
9. Trailing Arm
Suspensi Trailing Arm posisinya telah menyatu dari bagian sisi kanan dengan kiri. Suspensi jenis ini biasanya diletakan di bagian belakang mobil.
Suspensi Trailing Arm merupakan jenis suspensi yang konstruksinya mirip dengan suspensi 3 Link Rigid, meski demikian sistem kerjanya sangatlah berbeda. Cara kerjanya juga berbeda dengan suspensi 3 Link Rigid atau jenis suspensi lainnya.
“Umumnya pabrikan mobil menggunakan suspensi yang sesuai dengan jenis mobil, namun banyak juga pemilik mobil yang mengganti suspensi mobilnya sesuai dengan selera masing-masing. Saran saya jika ingin mengganti suspensi aftermarket, belilah yang orisinil. Hindari suspensi KW karena kualitasnya tidak teruji dengan jelas.
Moladiners, itulah ulasan mengenai jenis-jenis suspensi mobil. Untuk inormasi seputar otomotif menarik lainya simak terus Moladin.com.