Moladin – Apakah rem motor Anda sering berdecit akhir-akhir ini? Hati-hati; suara berdecit bisa jadi pertanda masalah di bagian kampas rem. Jika dibiarkan, bisa membahayakan keselamatan Anda selama berkendara.
Itulah sebabnya, Anda harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan kampas rem. Mulai dari penyebab komponen ini cepat habis, waktu terbaik untuk menggantinya, sampai tips merawat agar tidak cepat rusak.
Mengapa Cepat Habis?
Kampas rem idealnya bisa bertahan hingga 1,5-2 tahun. Namun, beberapa hal bisa mengakibatkan komponen ini cepat habis. Apa saja?
Pertama, bagian piston rem mengalami macet. Otomatis, rem tidak mau balik usai digunakan. Pasalnya, rem terus bergesekkan dengan piringan cakram yang bisa menimbulkan panas.
Penyebab kedua, Anda terlalu sering menginjak atau menarik pedal rem. Padahal, posisi gas masih digantung. Faktor ketiga, karena parts yang Anda pilih tidak berkualitas. Semisal, Anda membeli kampas rem berbahan asbes, bahan ini lebih lunak sehingga penggunaannya lebih boros.
[product product=”Suzuki GSX 150 Bandit” images=”https://cdn.moladin.com/motor/suzuki/Suzuki_GSX_150_Bandit_20013_78211_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/suzuki/suzuki-gsx-150-bandit?” price=”Rp. 600.000,-*” description=”*DP mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Habisnya komponen yang satu ini bisa disebabkan oleh permukaan jalan yang dilintasi motor. Jika motor Anda sering melewati jalan berlumpur atau berpasir, biasanya ada butiran kecil yang masuk ke seal piston. Saat seal piston ini rusak, maka tidak bisa bekerja dengan baik.
Penyebab habisnya juga bisa dipicu dari penggunaan oli minyak. Banyak pengendara percaya, minyak dapat membuat rem pakem. Padahal, jika dilakukan terus-menerus, kampas rem akan gosong. Tentu kondisi ini membahayakan keselamatan pengendara motor.
Kapan Waktu Terbaik untuk Mengganti Kampas Rem?
Anda bisa mengetahui waktu terbaik untuk mengganti kampas rem jika menggunakan motor setiap hari. Pasalnya, semakin sering dipakai, kualitasnya akan semakin menurun. Indikasi tersebut dapat dilihat dari hasil pengereman, pakem atau tidaknya.
Kedua, indikasi kampas rem harus diganti saat terasa keras. Kalau dipaksakan, bisa merusak komponen lain.
5 Tips Merawat Kampas Rem Agar Awet
Berikut ini beberapa cara merawat kampas rem agar tetap aman digunakan.
1. Cek Kondisi Tromol Secara Berkala
Tromol merupakan salah satu jenis rem untuk motor. Dibandingkan rem cakram, tromol memiliki kampas rem lebih luas. Selain itu, rem tromol lebih halus saat digunakan untuk menghentikan kendaraan secara mendadak.
Meski begitu, kualitas rem tromol bisa menurun manakala Anda tidak merawatnya. Pengecekan kondisi tromol dapat dimulai dari memeriksa posisinya terhadap bagian penampang dudukan cakram. Sebelumnya, bersihkan tromol dan semua bagian penampang dudukan cakram. Pastikan, piringan cakram tersebut berputar simetris supaya tidak memberatkan kampas.
2. Bersihkan Kaliper dan Pin Secara Rutin
Tips selanjutnya, bersihkan bagian kaliper dan pin fleksibel pada motor. Tujuannya supaya kampas rem memiliki tekanan sama rata. Namun, perhatikan jarak antara kampas rem dan piringan saat membersihkan. Anda harus memastikan posisinya tepat dengan memutar roda motor sambil memperhatikan piringan.
Jika piringan cakram tidak menyentuh, berarti jarak yang Anda tentukan sudah tepat. Sebaliknya, saat kampas rem bergesekkan dengan piringan cakram, Anda harus memperbaiki letak keduanya.
3. Lumasi Bearing Roda
Bearing roda merupakan komponen yang menghubungkan tromol dan as roda. Karena itu, Anda harus memastikan bearing motor dalam kondisi baik. Salah satunya dengan merawat bearing motor menggunakan pelumas.
Dengan adanya pelumas, speling pada bearing bisa terhindari. Jika sampai terjadi speling, piringan cakram bersinggungan dengan kampas. Akibatnya, menjadi cepat habis atau aus.
[product product=”Honda CB150 Verza” images=”https://cdn.moladin.com/motor/honda/Honda_CB150_Verza_15524_81618_large.jpg” url=https://moladin.com/motor/honda/honda-cb150-verza” price=”Rp. 860.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
4. Ganti Minyak Rem Setiap 20.000 km Perjalanan
Dalam satu tahun, sudah berapa kali Anda melakukan perjalanan jauh? Pastikan, Anda mengecek kilometer usai menggunakan kendaraan. Jika sudah mencapai 20.000 kilometer, upayakan mengganti minyak rem.
Tujuannya selain mencegah penggumpalan minyak kedaluwarsa pun mencegah penyumbatan di hidraulis rem. Biasanya, penyumbatan disebabkan oleh kontaminasi air. Meski Anda menghindari jalan berair, tetap saja, benda cair tersebut memiliki celah untuk masuk. Misalnya, ketika Anda mencuci motor, ada air yang masuk lewat lubang kecil.
Lantas, apakah bisa mengganti minyak rem sendiri? Tentu saja bisa; Anda hanya harus menyiapkan peralatan berupa kunci pas, brake bleeding kit, kain, minyak, dan tempat untuk menampung minyak.
5. Mengganti Bantalan Rem
Bantalan rem merupakan komponen yang dipasang pada bagian penjepit cakram. Akibat gesekan saat rem cakram difungsikan, bantalan ini bisa menipis. Dalam kondisi tersebut, Anda mesti cepat mengganti bantalan rem.
Indikasi bantalan rem harus diganti juga bisa dirasakan dari getaran saat Anda mengerem motor. Getaran tersebut seperti menimbulkan tarikan balik. Selain getaran, cek suara yang muncul ketika Anda melakukan pengereman. Jika berbunyi “klik”, berarti bantalan rem sudah tidak dapat digunakan.
Demikian ulasan seputar kampas rem dan cara merawatnya supaya tidak lekas rusak. Rem ibarat nyawa bagi pengendara; tanpa rem, laju mobil sulit dikendalikan. Jadi, jangan sungkan untuk melakukan perawatan supaya Anda bisa menjaga keselamatan selama di jalan.
Baca juga;