Kekurangan Daihatsu Sigra – Ingin memiliki mobil keluarga dengan harga terjangkau, kini pilihannya cukup beragam. Alternatif mobil jenis multi purpose vehicle (MPV), mungkin bisa memilih Daihatsu Sigra sebagai pilihan.
Mobil ini menawarkan konfigurasi 7-penumpang, yang lumayan baik untuk mengakomodir kebutuhan keluarga di Indonesia. Perawatannya pun mudah, serta didukung jaringan dealer yang luas di Indonesia.
Daihatsu Sigra pun menawarkan sejumlah keunggulan yang patut jadi pertimbangan, untuk kamu yang ingin mencari mobil keluarga. Pun begitu, tentunya mobil ini tak lepas dari sejumlah kekurangan.
Sebelum memutuskan untuk membeli, alangkah baiknya jika kamu juga mengetahui sejumlah kekurangan pada Daihatsu Sigra. Dengan begitu, diharapkan tidak ada penyesalan di kemudian hari.
Sebenarnya apa saja yang menjadi kekurangan Daihatsu Sigra? Simak ulasan lengkapnya berikut ini:
1. Peredaman Kurang Baik, Jadi Kekurangan Daihatsu Sigra
Hadir sebagai produk low cost green car (LCGC) tentunya terdapat sejumlah kekurangan pada Daihatsu Sigra. Paling terasa adalah sistem peredaman yang kurang baik.
Kemungkinan karena banderolnya murah, jadi jangan terlalu berharap banyak untuk sistem peredaman mobil satu ini. Ketika mengemudi, suara bising dari luar kabin masih sangat terdengar.
Alhasil suara tersebut terkadang membuat pengemudi maupun penumpang jadi kurang nyaman. Penyebabnya karena material yang digunakan kurang memadai. Sehingga peredaman kabin jadi kurang baik.
Berdasarkan keterangan dari sejumlah pengguna Daihatsu Sigra, baik yang versi facelift maupun model sebelumnya. Doortrim, karpet, dan plafon hanya dilengkapi dengan sistem peredaman seadanya.
Tentunya hal ini tidak mampu mengakomodir tingkat kebisingan yang seharusnya dapat diredam, agar tidak terlalu banyak masuk ke dalam kabin. Pun begitu, sejatinya hal ini bisa diakali dengan cara menambahkan peredam produk aftermarket.
Hanya saja, tentunya kamu perlu merogoh kocek lebih untuk membeli bahan peredam berkualitas. Sebagai informasi tambahan, peredam mobil yang baik biasanya berbahan aspal, busa, hingga model karet.
2. Material Seadanya Jadi Kekurangan MPV LCGC Ini
Namanya saja sudah mobil murah dan ramah lingkungan. Alhasil material yang digunakan tak sebaik dengan sang kakak yakni Daihatsu Xenia. Mobil yang dibanderol mulai Rp 119,5 juta hingga Rp 162,25 juta on the road Jabodetabek ini memiliki kualitas material yang biasa saja.
Bagi pemilik, tentunya harus memberikan toleransi lebih, untuk material mobil ini, dan umumnya konsumen pun sudah mengetahui. Serta tak terlalu memikirkannya
Meski demikian, menurut kami bagian bodi mobil terasa cukup ringkih. Pasalnya bodi Daihatsu Sigra cenderung tipis, dan terasa lebih berisiko penyok atau sobek ketika bergesekan dengan mobil lain.
Dampak material seperti ini pun bisa dirasakan ketika berada di dalam kabin, yang kerap menimbulkan bunyi-bunyian. Meski begitu, tak menyurutkan penjualan MPV LCGC andalan Daihatsu itu.
Sigra sendiri tercatat sebagai salah satu mobil terlaris, saat ini di Indonesia.
3. Belum Menggunakan Pendingin Double Blower
Berdasarkan keterangan salah satu anggota komunitas Calsic (Calya Sigra Club), keluhan yang sering diungkapkan adalah panasnya ruang kabin untuk penumpang baris kedua, terlebih di baris ketiga.
Alasannya, karena hembusan angin AC yang berasal dari bagian depan, tidak dapat tersalurkan dengan baik dan secara merata. Hal ini disebabkan karena angin AC hanya tersalurkan melalui kisi-kisi di bagian depan saja.
Memang Daihatsu Sigra sudah dilengkapi dengan air circulator, namun fungsinya hanya seperti kipas saja. Fungsinya untuk membantu menyalurkan hembusan ac dari depan menuju kabin baris kedua dan ketiga.
Berbeda dengan AC double blower yang mengeluarkan udara dingin, air circulator bertugas untuk mengalirkan angin saja. Dampaknya membuat penumpang di baris kedua dan ketiga tidak mendapatkan suplai udara dingin.
Ketika kondisi di siang hari saat matahari sedang dalam cuaca panas. Kerap menimbulkan kegerahan bagi penumpang dibaris kedua, terlebih di baris ketiga.
Sebagai langkah tepatnya, mungkin pengemudi bisa mengatur AC pada posisi 2 atau 3 untuk mengakomodasi udara dingin, ketika menghadapi siang hari yang terik.
4. Konfigurasi 7-Penumpang, Namun Baris Ketiga Kurang Memadai
Sigra memang hadir dengan konfigurasi 7-penumpang, namun sebenarnya tidak disarankan untuk penumpang dewasa berada di baris ketiga. Hal ini juga berlaku pada Toyota Calya, ya!
Apabila tetap memaksakan, dampaknya ruang kaki terasa sempit untuk penumpang dewasa. Jangan pernah memaksakan terlebih untuk perjalanan jauh. Karena kaki dan badan akan cepat merasakan pegal, akibat posisi kaki yang menekuk terlalu lama.
Walau demikian, jika diperuntukkan untuk anak-anak, rasanya masih cukup mengakomodir kebutuhan.
5. Suspensi Belakang Ambles Kalau Muatan Penuh
Keterangan dari sejumlah pengguna, permasalahan yang kerap ditemui adalah suspensi belakang yang kerap terjadi ketika penumpang penuh. Dari sisi kenyamanan sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, mobil tetap nyaman dikendarai. Namun dari sisi estetika dan keelokan cukup mengganggu perasaan.
Menurut keterangan Benny, salah seorang pemilik Daihatsu Sigra. Banyak pemilik yang kemudian menyiasati mengganti per belakang dengan produk after market yang banyak dijual di pasaran, atau menggantinya dengan per mobil lain.
“Kalau nggak mau ambles ya, harus ganti yang lebih keras. Kebetulan saya anggota komunitas, dan banyak yang menyarankan seperti itu. Dampaknya mobil jadi lebih enak saat dipakai penuh,” ujar Benny ketika dihubungi Moladin via gawai, Kamis (28/5/2020).
Jadi seperti itulah sejumlah kekurangan Daihatsu Sigra, yang perlu kamu ketahui. Sebelum membeli mobil LCGC 7-penumpang ini. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat buat kamu.
Baca juga: