Sebelum beli, kamu harus tahu kekurangan Honda BR-V Gen 2. Ini penting untuk mengetahui secara komprehensif tentang mobil Honda tersebut.
Pasalnya setiap produk pasti punya kelebihan dan kekurangan, termasuk Honda BR-V terbaru. Kalau bicara kelebihan, tentu sudah banyak yang tahu.
Varian tertinggi atau BR-V Prestige with Honda Sensing sudah punya teknologi semi autonomous. Teknologi tersebut bisa memberi keselamatan lebih saat berkendara. Caranya dengan membuat mobil mengerem sendiri, berbelok sendiri, dan lain-lain.
Bicara kenyamanan bantingan suspensi, BR-V terbaru juga sangat nyaman. Rasa berkendaranya pun mantap, karena didukung mesin 1.500 cc DOHC yang punya performa mantap serta irit BBM.
Lalu apa kekurangan Honda BR-V Gen 2? Sesungguhnya ada beberapa, sebut saja harganya bisa dikatakan paling mahal dibanding kompetitor.
Ditambah lagi, tidak semua fiturnya istimewa. Misal di bagian rem parkir masih pakai model tarik. Kemudian setir juga belum punya fitur teleskopik.
Ingin tahu lebih detail soal kekurangan BR-V anyar? Berikut bahasan lengkapnya:
1. Harga Paling Mahal
Pertama-tama yang jadi kekurangan Honda BR-V Gen 2 adalah harganya. LSUV Honda ini untuk varian tertinggi atau Prestige with Honda Sensing dijual hingga Rp 342,9 juta (OTR Jakarta).
Banderol tersebut paling mahal dibanding kompetitor. Tidak percaya? Cek saja Suzuki XL7 Alpha AT Rp 249 juta (OTR Jakarta). Toyota Rush GR Sport AT yang cuma Rp 298,65 juta (OTR Jakarta). Lalu Mitsubishi Xpander Cross Premium Package CVT Rp 320,27 juta (OTR Jakarta).
Walau demikian, memang BR-V generasi terbaru ini punya fitur Honda Sensing yang tidak dipunya oleh kompetitor. Jadi soal keselamatan, bisa dikatakan adik Honda CR-V ini memang yang terbaik di kelasnya.
2. Rem Parkir Belum Elektrik
Meski harganya BR-V paling mahal, tapi ada beberapa fitur modern yang belum dipunya. Sebut saja rem parkir masih model tarik alias belum elektrik.
Tentu hal ini menimbulkan pertanyaan, kenapa Honda masih mempertahankannya? Padahal kompetitor seperti Xpander Cross yang dijual lebih murah sudah memilikinya.
Rem parkir elektrik punya kelebihan, membuat pengereman dilakukan lebih mudah. Lalu tampilan interior juga semakin modern kalau sudah mengaplikasikannya.
3. Setir Belum Teleskopik
Kekurangan Honda BR-V Gen 2 selanjutnya ada di lingkar kemudi. Pabrikan berlogo H belum memberinya fitur teleskopik.
Alhasil pengaturan posisi berkendara tidak bisa terlalu maksimal. Pengemudi cuma dapat memanfaatan fitur tilt (gerak ke atas dan bawah), tidak teleskopik (gerak maju dan mundur).
4. Head Unit Kurang Besar
Bicara head unit, ukuran yang dipunya oleh BR-V Gen 2 ternyata cuma 7 inci. Ukurannya seperti milik Toyota Rush GR Sport.
Hanya saja kalau dibandingkan dengan kompetitor lain, ini kalah besar. Ambil contoh Suzuki XL7 sudah pakai 8 inci. Lalu Mitsubishi Xpander Cross bahkan menggunakan 9 inci.
Ukuran head unit yang cukup kecil itu, tentu membuat menonton video jadi kurang memuaskan untuk penumpang. Plus yang juga aneh, BR-V model lama versi facelift 2019 sudah menggunakan ukuran 8 inci. Jadi, ukuran head unit BR-V anyar dibuat mengecil.
5. Tema Warna Interior Kurang Atraktif
Kekurangan Honda BR-V Gen 2 yang terakhir adalah tema warna interior. Pabrikan berlogo H cuma memberinya dominan hitam.
Padahal kompetitor memiliki interior yang lebih atraktif. Sebut saja Toyota Rush varian tertinggi yang punya emblem GR Sport di jok, tombol start stop engine, dan lain-lain.
Kemudian kalau bicara Mitsubishi Xpander Cross, ada tema dua warna untuk interiornya. Pabrikan tiga berlian memberinya kombinasi navy dan hitam.
Jika dibanding BR-V lama atau versi facelift 2019, warna interior BR-V terbaru ini juga tidak terlalu atraktif. Pasalnya di model lawas telah menggunakan kombinasi aksen merah.
Itulah tadi bahasan kekuranagan Honda BR-V Gen 2. Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin!