Sebagai motor listrik, Gesits G1 menawarkan beragam kelebihan. Sebut saja ramah lingkungan karena tanpa emisi gas buang, hingga biaya isi ulang daya baterai yang murah. Pun begitu, kekurangan motor listrik Gesits G1 juga ada.
Ya, Namanya juga buatan manusia. Tentu skutik tersebut tak luput dari kelemahan. Berdasarkan hasil pengujian redaksi Moladin, tercatat ada lima hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum melakukan pembelian.
Kekuragan motor listrik Gesits G1 mulai dari jarak tempuh baterai masih minim, bagasi kecil, dan kualitas yang belum meyakinkan. Lalu banderolnya tidak bisa dibilang murah, serta lokasi bengkel serta suku cadang masih terbatas.
Supaya kamu bisa mengetahui kekurangan motor listrik Gesits G1 dengan lebih detail, berikut pembahasan lengkapnya:
1. Kekurangan Motor Listrik Gesits G1, Baterai dengan Jarak Tempuh Minim
Bicara mengenai kekurangan motor listrik Gesits G1 terletak pada daya baterai yang maksimal hanya mampu menempuh jarak sejauh 50 kilometer saja. Ketika melakukan pengujian, tentu ada rasa resah untuk menggunakan Gesits G1 dengan jarak yang jauh.
Jadi untuk kalian yang tertarik untuk meminang Gesits G1, dalam penggunaan untuk mobilitas sehari-hari rasanya wajib mengkalkulasi jarak tempuh sebelum melakukan perjalanan. Tujuannya agar baterai tidak sampai habis di tengah jalan.
Pun begitu, sejatinya kamu bisa mengurangi ketakutan tersebut dengan menambah jumlah baterai. Hanya saja perlu biaya tambahan sebesar Rp 7 jutaan. Alhasil jarak tempuhnya bisa jadi 100 Km.
Kemudian soal proses pengisian baterai, sesungguhnya tidak sulit. Daya yang dibutuhkan juga terbilang kecil yaitu 450 watt. Listrik rumahan dengan kapasitas 1.300 Watt masih sangat mumpuni. Waktu pengecasan dari kondisi 10 persen hingga 99 persen memakan daya tidak sampai 2 kWh. Pengecasan baterai Gesits sendiri cuma butuh waktu kurang lebih 2 jam.
Jika dikalkulasi, sebenarnya penggunaan baterai dan motor listrik ini lebih efisien dibandingkan dengan skutik bermesin konvensional. Mengapa?
Perhitungannya adalah melaju sejauh 50 kilometer hanya membutuhkan 2 kWh. Per kWh saat ini PLN memasang tarif Rp 1.444,7. Jadi untuk berjalan sejauh 50 km, pengendara hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 2.885. Inilah kelebihan motor listrik Gesits G1.
Sementara untuk skutik konvensional 125 cc yang meminum BBM seperti Honda Vario, Yamaha Mio M3, dan lain-lain, biasanya membutuhkan 1 liter bensin untuk melaju hingga 40 Km/liter. Harga 1 liter bensin Pertalite di Jakarta adalah Rp 7.650.
2. Kualitas Masih Kurang Meyakinkan
Kekurangan motor listrik Gesits G1 yang kedua, terkait kualitasnya. Dari hasil pengujian kami, motor ramah lingkungan ini beberapa kali mengalami kendala. Sebut saja ketika kunci kontak diputar ke posisi on, lalu tombol starter ditekan, skutik tersebut tidak juga aktif.
Jika sudah begini, biasanya kami memutar lagi kunci kontaknya ke posisi off. Selanjutnya ulangi adegan mengaktifkan motor, barulah skutik buatan Indonesia ini mau aktif.
Masalah lain yang juga kami alami, saat menggunakan mode berkendara. Gesits G1 punya tiga opsi: Eco, Urban, dan Sport. Mode Eco untuk menghemat konsumsi baterai, sehingga rasa berkendaranya agak santai. Beda dengan Urban yang lebih responsif. Lalu di mode sport, kamu bisa merasakan performa terbaiknya, namun konsumsi baterai jadi lebih cepat habis.
Berdasar teori, ketiga mode berkendara tersebut punya perbedaan yang jelas. Kami pun sempat merasakan nikmatnya naik motor Gesits dengan mode Sport. Hanya saja beberapa kali, kami pun merasa seperti tidak ada bedanya antara Eco, Urban, dan Sport. Entah di mana permasalahannya.
Kekurangan motor listrik Gesits G1 selanjutnya ada di konektivitas antara gas dan rem. Saat tuas rem masih digenggam, putaran gas tidak akan bisa mengeluarkan tenaga untuk maju. Inilah keunikan dari motor listrik Gesits dibanding skutik konvensional.
Tentu hal ini agak mengganggu saat berkendara di tanjakan dan harus berhenti. Buat yang tidak terbiasa, bukan tidak mungkin motor berpotensi mundur.
Lalu soal kualitas material juga seperti kurang oke. Contohnya tombol untuk menonaktifkan arus listrik yang berada di bawah jok motor, berbentuk layaknya Miniature Circuit Breaker (MCB) yang ada di rumah. Pastinya bakal lebih sip, kalau desainnya disesuaikan dengan sepeda motor.
3. Bagasi Berukuran Kecil
Membahas lebih jauh mengenai kekurangan motor listrik Gesits G1 yang ketiga, skutik ini tidak menyediakan ruang bagasi besar. Kamu tidak bakal bisa meletakkan helm di bawah joknya.
Bagasi motor ini cuma bisa menyimpan jas hujan. Itu pun, kalau jenis setelan alias baju dan celana, harus benar-benar dilipat kecil supaya muat.
Perlu diperhatikan juga, lokasi menaruh jas hujan tersebut bersentuhan langsung dengan tempat baterai berada. Jadi kalau sehabis basah-basahan, ada baiknya jangan langsung letakkan jas hujan di bagasi. Hal ini untuk meminimalkan terjadinya hubungan arus pendek.
Sebenarnya ada ruang yang luas di bawah jok, hanya saja dipakai meletakkan baterai di sisi kiri. Kemudian sisi kanannya berguna sebagai tempat menaruh charger baterai.
Jika kamu pakai dua baterai di motor listrik Gesits G1, tentu lokasi penyimpanan tersebut bakal terpakai penuh. Kemudian charger baterai bakal mengisi tempat jas hujan. Lalu jas hujan dipastikan tidak bisa masuk ke bagasi sama sekali. Ya, begitulah kira-kira gambarannya.
4. Harga Tidak Bisa Dikatakan Murah
Kekurangan motor listrik Gesits G1 selanjutnya adalah harganya cukup tinggi, mencapai Rp 27,5 juta (OTR Jakarta). Banderol tersebut masih lebih mahal dibanding Honda Vario 150 yang cuma Rp 24,15 juta (OTR Jakarta).
Tentu dengan harga tinggi, banyak masyarakat yang lebih memilih menunda untuk pakai motor listrik. Walau sebenarnya dari sisi hitung-hitungan biaya, isi ulang baterai lebih ekonomis dibanding isi bahan bakar minyak (BBM).
Kemudian dalam hal pajak, motor listrik juga lebih murah. Bahkan di DKI Jakarta, kendaraan ini dibebaskan dari pajak progresif. Menarik bukan?
5. Layanan Bengkel dan Suku Cadang Belum Merata
Kekhawatiran banyak masyarakat yang ingin membeli Gesits G1, umumnya disebabkan oleh layanan aftersales yang cenderung masih sangat minim. Bahkan bengkel umum yang mampu servis motor listrik di Indonesia sangatlah jarang, bisa dikatakan belum ada, terutama terkait persoalan baterai.
Walau sesungguhnya, saat ini Gesits sudah mulai mengembangkan jaringan bengkel lebih luas lagi. Mereka mengklaim sudah punya 14 dealer 3S (service, sales, sparepart) yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Kemudian tahun depan bakal semakin fokus untuk menggarap Indonesia bagian tengah dan timur.
Semua itu memang butuh proses, sampai akhirnya motor listrik benar-benar dipercaya sepenuhnya oleh konsumen Tanah Air. Tugas yang cukup berat buat Gesits, tapi kalau dilakukan secara konsisten dan terus memperbaiki kualitas produknya, pasti bisa!
Semoga informasi mengenai kekurangan motor listrik Gesits G1 ini dapat bermanfaat. Khususnya bagi yang berminat untuk membeli skutik ramah lingkungan asli Indonesia seharga Rp 27,5 juta (OTR Jakarta) tersebut.
Baca juga: