3 Kekurangan Mobil Kembar Raize-Rocky Dibanding Rival

Apa sih Kekurangan Raize-Rocky? Tentu banyak yang penasaran. Pasalnya kalau bicara kelebihan, ulasannya sudah terlalu banyak.

Mobil kembar ini unggul dari sisi fitur modern, seperti kehadiran Toyota Safety Sense (TSS) atau dalam bahasa Daihatsu disebut Advanced Safety Assist (ASA) di varian termahal. Teknologi tersebut mampu mencegah kecelakaan secara aktif dengan memberi peringatan serta mengoreksi setir bila diperlukan.

Kemudian khusus Toyota Raize, jadi satu-satunya mobil dengan harga Rp 200 jutaan yang punya adaptive cruise control (ACC). Ini merupakan fitur untuk membuat mobil melaju dan mengerem sendiri secara otomatis mengikuti kendaraan lain di depan. Biasanya ACC dipunya oleh mobil dengan kelas lebh tinggi seperti Wuling Almaz RS dan Honda CR-V terbaru.

Tampilan Raize-Rocky juga cukup istimewa, pakai pelek besar ukuran 17 inch. Kemudian ada berbagai aksesori bodi kit untuk varian tertinggi.

Lalu bagaiamna dengan kekurangan mobil kolaborasi Toyota dan Daihatsu? Kami coba membahas hal ini bukan untuk menjelekkan, tapi agar para pembaca tahu lebih komprehensif tentang keduanya.

Tentu ketika bicara kelemahan dari Toyota Raize serta Daihatsu Rocky, kami tidak ingin subyektif. Oleh karenanya dibuat pula perbandingan dengan para kompetitor seperti Nissan Magnite dan Kia Sonet dengan kisaran harga Rp 200 jutaan.

Dari hasil komparasi tersebut, setidaknya kami temukan tiga kekurangan Raize-Rocky. Apa saja yang jadi kelemahannya? Berikut bahasan lengkap dari kami:

Ini Kelemahan Raize-Rocky

1. Performa Mesin Raize-Rocky Kurang Bertenaga

Di atas kertas, performa mesin Toyota Raize dan Daihatsu Rocky ternyata masih kalah dari Nissan Magnite

Kekurangan Raize-Rocky yang pertama adalah sektor mesin. Sekilas memang jantung mekanis 1.0 liter berteknologi turbo ini menjanjikan. Terlebih kalau dibandingkan dengan mesin 1.0 liter milik Daihatsu Ayla dan Toyota Agya.

Dengan tambahan turbo, pastinya performa mesin Daihatsu Rocky dan Toyota Raize jadi lebih mantap dari Agya-Ayla. Spesifikasi di atas kertas, depot daya tiga silinder tersebut bisa melontarkan torsi puncak 140 Nm pada 2.400-4.000 rpm dan tenaga maksimal 98 PS pada 6.000 rpm.

Hanya saja ketika diadu dengan kompetitor yang punya kapasitas serupa, mesin tersebut masih kalah. Sebut saja Nissan Magnite, jantungya juga sama tiga silinder, turbo, dan 1.0 liter. Namun Magnite sanggup melontarkan torsi hingga 160 Nm pada 2.800-3.600 rpm dan tenaga 100 PS pada 5.000 rpm.

Terlihat sekali gap antara performa mesin Raize-Rocky dengan Magnite cukup besar. Oleh karenanya, kami sebut sebagai kekurangan. Walau demikian, sekali lagi ini cuma perbandingan di atas kertas.

Apalagi kalau pembandingnya Kia Sonet yang pakai mesin 1.500 cc. Pastilah Rock-Raize kalah jauh.

2. Cuma Muat 5-Orang

Kompetitor seperti Kia Sonet bisa menampung hingga 7-orang

Bicara kelemahan Raize-Rocky selanjutnya adalah tidak memiliki opsi tujuh bangku atau konfigurasi kabin untuk 7-penumpang. Mobil kembar ini cuma bisa menampung 5-orang. Bagaimana mungkin mobil dengan dimensi ringkas bisa muat banyak?

Ternyata kompetitor bisa melakukannya. Ambil contoh Kia Sonet dengan panjang bodi 4.120 mm, dapat jadi 7-seater. Walau memang di bangku baris ketiga, tidak tersedia ruang yang besar. Setidaknya hal tersebut bisa menjadi opsi untuk membawa penumpang anak-anak.

Ditambah lagi untuk varian tertinggi, kekurangan Toyota Raize dan Rocky adalah belum dilengkapi jok kulit. Sementara Sonet sudah memilikinya. Kelebihan jok kulit, antara lain mudah dibersihkan ketika terkena kotoran akibat tumpahan minuman dan makanan.

3. Harga Rocky-Raize Tidak Bisa Dikatakan Murah

Ternyata kompetitor punya harga yang tidak beda jauh, bahkan lebih murah

Kemudian dari sisi harga, kekurangan Raize-Rocky tidak bisa dikatakan murah. Padahal mobil ini sudah diproduksi di Indonesia dan kena relaksasi PPnBM 0 persen.

Banderol Toyota Raize ketika meluncur mulai dari Rp 219,9 juta (OTR Jakarta) untuk varian 1.0T G M/T One Tone. Lalu varian tertinggi dari Raize atau GR Sport CVT TSS Two Tone tembus Rp 265,9 juta (OTR Jakarta).

Sementara Daihatsu Rocky dijual mulai Rp 214,2 juta (OTR Jakarta) sampai Rp 236,1 juta (OTR Jakarta). Itu pun ada tambahan sampai Rp 3,5 juta, kalau kamu pilih warna bodi tertentu seperti gaya two tone.

Kami sebut harga sebagai kekurangan Rocky dan Raize, lantaran kompetitor menjualnya dengan harga yang tidak beda jauh bahkan ada yang lebih murah. Perlu diingat pula bahwa para rival seperti Kia Sonet 7-seater dan Nissan Magnite tidak dapat relaksasi pajak, karena produk impor India.

Banderol Kia Sonet 7-seater yang mulai Rp 199,5 juta (OTR Jakarta) hingga Rp 296 juta (OTR Jakarta). Kemudian Nissan Magnite dari Rp 214,8 juta hingga Rp 244,8 juta (OTR Jakarta).

Untuk informasi dunia otomotif terlengkap, pantau terus Moladin!

Related posts

Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara Generasi Muda, Jasa Marga Selenggarakan Road Safety Rangers 2024

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali