Kelebihan dan Kekurangan Citroen E-C3 Dipakai Kencan Singkat ke Puncak

Kali ini Moladin siap menjabarkan lebih dalam terkait kelebihan dan kekurangan Citroen E-C3 saat tes drive singkat ke kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Seperti diketahui, Citroen kembali meramaikan pasar otomotif Indonesia dengan merilis mobil listrik terbaru, Citroen E-C3 pada akhir tahun 2023. Lantas di akhir Juni 2024 sebagian unit mobil ini sudah diserahterimakan kepada konsumen yang sudah melakukan pemesanan.

Berbeda dengan model C3 biasa, Citroen E-C3 hadir dengan konfigurasi full listrik. Bila melihat spesifikasinya, mobil ini dibekali dengan motor elektrik yang letaknya ada di bagian depan.

Kelebihan dan kekurangan Citroen E-C3 saat tes singkat ke Puncak

Kelebihan dan Kekurangan Citroen E-C3

Dikatakan tenaganya sanggup tembus 57 hp atau 43 kW, serta torsi puncak mencapai 143 Nm. Oh ya, untuk baterai pakai kapasitas 29,2 kWh. Lalu untuk pengisian baterainya, Citroen bisa menggunakan daya AC onboard 3,3 kW dan juga bisa menggunakan DC fast charging.

Penasaran seperti apa rasa berkendara Citroen E-C3? Berikut kami bahas lengkap kelebihan dan kekurangan Citroen E-C3.

Daya Jelajah Pendek

Salah satu kekurangan yang langsung terasa saat melakukan test drive ke Pencak ialah daya jelajah yang cukup pendek.

Berdasarkan data yang tertulis pada MID (Multi Information Display), Citroen E-C3 hanya mampu menempuh jarak sekitar 226 km dengan sekali pengisian daya.

Bagi pengguna yang sering melakukan perjalanan jauh, jarak tempuh ini mungkin terasa kurang memadai. Perlu perencanaan lebih matang untuk memastikan pengisian daya di tengah perjalanan.

Saat menuju Kawasan Puncak yang berjarak 62 km dari Jakarta (start dari Indomobil) sampai titik lokasi, baterai tersisa 42%. Sempat khawatir baterai habis saat pulang, ternyata tidak.

Baterai fluktuatif menyesuaikan kondisi jalan. Alhasil, saat kembali ke lokasi semula di Jakarta, dengan kondisi Puncak yang lumayan macet, baterai mobil tersisa 32%. Dengan jarak total perjalanan 124 km.

Keterbatasan Colokan Pengisian Daya

Dalam perjalanan, mobil yang berdimensi city car ini lumayan mudah diajak meliuk-liuk di kemacetan. Namun, saat di jalan bebas hambatan, Citroen E-C3 hanya bisa melaju maksimal di kecepatan 107 km/jam. Hal ini wajar mengingat kapasitas motor listrik dan baterai yang digunakan terbilang kecil.

Selain itu, saat dalam perjalanan, kebetulan baterai ponsel kami dalam kondisi low bat. Namun, sayang Citroen E-C3 hanya menyediakan colokan USB, tidak ada tipe-C. Hal ini tentu menjadi kendala bagi pengguna yang memiliki ponsel dengan pantat colokan tipe-C, yang kini semakin banyak digunakan.

Interior yang Terlihat Murah

Beranjak ke bagian interior, kesan pertama yang didapat adalah penggunaan material yang terbilang murah. Dashboard dan beberapa bagian lain dari interior terbuat dari plastik yang membuat tampilan dalam mobil terasa kurang premium.

Apalagi mobil ini dibanderol tidak murah, yakni Rp 377 jutaan. Ini tentu menjadi pertimbangan bagi mereka yang menginginkan kenyamanan dan kemewahan dalam berkendara.

Citroen E-C3 juga masih menggunakan rem tangan manual, seperti yang biasa ditemukan pada mobil LCGC (Low Cost Green Car). Padahal, dengan harga yang lebih tinggi, seharusnya mobil ini sudah menggunakan teknologi rem tangan elektronik yang lebih modern dan praktis.

Belum lagi fitur steering yang disediakan hanya tilt steering dan belum teleskopik. Padahal, fitur telescopic steering sudah menjadi standar pada mobil-mobil baru saat ini, bahkan pada mobil dengan harga yang lebih terjangkau. Ketiadaan fitur ini bisa menjadi minus bagi pengguna yang menginginkan kenyamanan lebih dalam mengatur posisi berkendara.

Sebagai mobil perkotaan modern, mobil ini tidak dibekali sunroof. Sunroof memang bukan fitur yang esensial, namun kehadirannya bisa menambah kesan mewah dan memberikan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan.

Kelebihan Citroen E-C3

Citroen E-C3 unggul dalam hal pengisian baterai. Untuk durasi pengisian baterai C3 EV, karena baterainya kecil, dari 10 sampai 80 persen dibutuhkan waktu sekitar 57 menit untuk fast charging. Sementara pengisian baterai dari 0 sampai 100 persen dengan menggunakan charger AC di rumah, dibutuhkan waktu 10,5 jam.

Tentu saja semua itu jadi kelebihan Citroen E-C3 dibanding Wuling Air EV. Pasalnya, mobil listrik Wuling jarak tempuhnya cuma 300 km, lalu baterainya tidak bisa dicas dengan fast charging.

Selain itu rasa berkendaraanya persis seperti mobil bensin, yang tidak terlalu berlimpah torsi di putaran bawah.

Meskipun Citroen E-C3 memiliki beberapa kekurangan seperti daya jelajah yang pendek, keterbatasan colokan pengisian daya, interior yang terlihat murah, rem tangan manual, steering yang hanya tilt, dan ketiadaan sunroof, mobil ini tetap menawarkan beberapa kelebihan lainnya.

Citroen E-C3 tes tabrak hasilnya kurang memuaskan

Sebagai mobil listrik, E-C3 menawarkan pengalaman berkendara yang ramah lingkungan dan hemat energi. Namun, bagi mereka yang mencari kenyamanan dan fitur lengkap, mungkin perlu mempertimbangkan kembali sebelum membeli Citroen E-C3. Pilihannya kembali pada kebutuhan masing-masing pengguna.

Termasuk ketangguhan sasisnya yang tidak terlalu prima. Berdasarkan hasil tes tabrak Citroen E-C3 terbaru yang dilakukan lembaga keselamatan Global NCAP memperlihatkan Citroen E-C3 hanya meraih 0 bintang. Mobil ini dinilai memiliki cangkang bodi yang stabil, tetapi tidak didukung fitur keselamatan utama.

Global NCAP yang melakukan tes tabrak pada Citroen E-C3, harus ‘tega’ memberikan peringkat 0 bintang yang agak mengecewakan untuk perlindungan penumpang dewasa dan peringkat 1 bintang untuk perlindungan penumpang anak-anak.

Demikian ulasan Kelebihan dan Kekurangan Citroen E-C3. Simak terus Moladin.com & channel Google News Moladin untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related posts

2 Diler Haka Auto Gaspol Jualan Mobil BYD

Mengenal Berbagai Fitur Dasbor Truk Mercedes-Benz Axor

5 Mobil Sedan Tua Murah Yang Masih Digandrungi Millenial, Mulai Rp 30 Jutaan!