Kelebihan dan Kekurangan Mesin Boxer di Mobil

Mesin Boxer EJ25

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan mesin boxer. Mesin ini memang jarang digunakan oleh pabrikan mobil. Namun begitu, pabrikan mobil Porsche dan Subaru masih setia menggunakan jenis mesin flat engine ini.

Mesin boxer memang terkenal dengan performa yang dihasilkan. Yup, hal tersebut bisa dilihat dari kedua merek (Porsche dan Subaru) yang mayoritas lini produknya menggunakan mesin boxer dan hasilnya performa mesin yang dihasilkan tidak main-main.

Nah, sebelum membahas lebih jauh kelebihan dan kekurangan mesin boxer. Ada baiknya sedikit mengulas sejarah mesin boxer.

Kata ‘boxer’ lahir muncul dari pergerakan piston yang menyerupai gerakan petinju yang sedang memukul lawannya. Mesin boxer memiliki nama lain Flat Engine. Perbedaannya dari mesin lain seperti V-Twin adalah posisi pistonnya.

Adalah mesin boxer menampilkan posisi piston berseberangan dengan posisi horizontal atau sama-sama rebahan. Sedangkan mesin V posisi pistonnya berseberangan namun dengan posisi berdiri dan seolah-olah membentuk konfigurasi huruf V.

Mesin boxer sendiri ditemukan oleh salah insinyur mashur dari Jerman yaitu Karl Benz pada tahun 1896. Penemuan tersebut dikembangkan lagi oleh insinyur mesin lain dari Jerman yaitu Ferdinand Porsche.

Pengembangan mesin boxer diaplikasikan oleh Ferdinand di mobil Volkswagen beetle dari hasil kolaborasi dengan desainer dari Auto Union yaitu Erwin Komenda.

Sebagai informasi, adanya mobil Volkswagen Beetle merupakan permintaan dari Adolf Hitler yang menginginkan mobil rakyat pada era perang dunia pertama. Peluncuran Volkswagen Beetle sendiri dilakukan pada April tahun 1938 yang sekaligus juga menjadi kado ulang tahun Adolf Hitler ke 49 tahun.

Hebatnya, meski sudah lebih dari 100 tahun, mesin boxer masih digunakan beberapa merek mobil terkenal seperti Subaru dan Porsche. Sebut saja Porsche 365, Porsche 911, Porsche Cayman, Subaru WRX, Subaru BRZ, serta Subaru Forester yang kabarnya sebentar lagi akan masuk ke Indonesia.

Kedua merek tersebut (Porsche dan Subaru) sampai saat ini masih terus mengembangkan mesin boxer di era mesin elektrifikasi.

Kembali ke pembahasan kelebihan dan kekurangan mesin boxer. Mari kita simak ulasannya berikut ini.

Kelebihan Mesin Boxer

Titik gravitasi yang baik pada mesin boxer

  • Mesin Lebih stabil dan minim getaran

Kelebihan mesin boxer yang pertama adalah mesin lebih stabil dan minim getaran serta tingkat efisiensi mesin lebih baik. Hal tersebut disebabkan piston pada mesin boxer bekerja saling berlawanan arah sehingga menghasilkan kinerja mesin yang halus dan memiliki keseimbangan yang diklaim lebih baik dari jenis mesin lain. Alhasil membuat mesin boxer tidak memerlukan counterbalance.

  • Meminimalisir body roll atau limbung

Selanjutnya, karena posisi mesin boxer yang memiliki titik gravitasi dan posisi yang rendah. Makah al tersebut membuat mobil menjadi lebih seimbang dan otomatis meminimalisir body roll dan limbung. Bahkan bisa dibilang memiliki handling yang baik saat mobil melewati tikungan.

Selain itu, hal lain yang membuat mesin boxer membuat mobil lebih seimbang adalah desain mesin melebar dan membentuk sudut 180 derajat dengan satu crankshaft di tengah.

Hal ini yang membuat mesin boxer paling baik soal titik gravitasi dibandingkan jenis mesin lain. Sebab posisi komponen-komponen yang berat seperti piston, cylinder head, exhaust header, crankshaft dan komponen lain diletakkan di bagian bawah ruang mesin.

  • Komponen mesin terlumasi lebih merata

Sekali lagi, posisi mesin yang melebar dan ‘rebahan’ menjadi kelebihan dari mesin moxer dari sisi pelumasan komponen di dalam mesinnya. Hal tersebut dikarenakan jarak antara kalter oli dan komponen tertinggi mesin tidak sejauh mesin V atau mesin inline (segaris).

  • Meminimalisir overheat

Kemudian, mesin boxer juga terkenal jarang mengalami overheat. Hal tersebut karena posisi piston yang berseberangan namun datar (flat). Dari posisi tersebut maka panas mesin yang dihasilkan lebih merata dan efektif.

  • Keselamatan penumpang

Posisi mesin boxer memiliki titik gravitasi yang bagus karena posisi dan konstruksinya yang rendah. Secara teori, kemungkinan besar mesin akan terdorong ke bawah jika mobil mengalami tabrakan. Dan tentu saja hal tersebut bisa meminimalisir mobil terbakar.

Kekurangan Mesin Boxer

Tingkat presisi yang tinggi membuat mesin boxer susah diperbaiki

  • Perbaikan susah

Posisi yang flat membuat mesin boxer susah untuk diperbaiki jika ada masalah. Hal tersebut disebabkan karena konstruksi mesin boxer terkenal dengan presisi yang tinggi.

“Perbaikan mesin jenis boxer lebih sulit dibandingkan mesin jenis lain. Sebab presisi mesin tinggi dan posisi komponen ada di bawah. Misalnya mau ganti busi saja itu tidak semudah mengganti mesin V atau segaris yang businya ada di atas,” terang Nur Cholis, salah satu mekanik bengkel mobil-mobil Eropa di Kawasan Cirendeu. (13/5/2022).

  • Biaya perbaikan mahal

Selain susah, biaya perbaikan mesin boxer juga mahal. Hal itu karena tidak semua mekanik bengkel memahami konstruksi dari mesin tersebut.

“Tidak bisa sembarang mekanik megang mesin boxer. Kalau mau aman ya ke bengkel resmi seperti Porsche,” imbuh Nur Cholis.

  • Rentan Terjadi Kebocoran Oli

Sekali lagi, posisi mesin yang rendah tentu akan beresiko pada ha-hal yang tidak diinginkan. Seperti terjadinya kebocoran oli mesin.

Moladiners, itulah ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan mesin boxer. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa