5 Kelebihan dan Kekurangan Mobil Matic, Wajib Tahu

Sebelum membeli, ada baiknya kamu tahu lebih dulu soal kelebihan dan kekurangan mobil matic. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyesalan di kemudian hari.

Kalau bicara kelebihan, tentu mobil matic jauh lebih nyaman dibanding manual. Salah satu penyebabnya, pengemudi tidak perlu lagi melakukan perpindahan gigi transmisi serta injak kopling selama berkendara.

Selain itu di kendaraan jenis ini, biasanya disertai berbagai fitur modern nan lengkap. Wajar saja karena di Indonesia, transmisi otomatis biasanya hadir di varian tertinggi.

Hanya saja tidak selamanya soal kelebihan. Ternyata kekurangan mobil matic juga ada, seperti harga yang lebih mahal. Kemudian konsumsi BBM juga lebih boros dibanding mobil dengan transmisi manual.

Lalu untuk biaya perbaikan pun tidak bisa dikatakan murah. Hal ini lantaran mobil matic punya banyak komponen dan sistem yang lebih rumit.

Ingin tahu lebih lengkap terkait kelebihan dan kekurangan mobil matic? Berikut ulasannya:

1. Nyaman Dikendarai

Matic memang lebih nyaman, terlebih saat berkendara di kemacetan

Bicara kelebihan dan kekurangan mobil matic, ada baiknya bahas keunggulannya lebih dulu. Salah satu yang membuat kendaraan bertransmisi otomatis banyak diinginkan konsumen adalah nyaman dikendarai.

Pengemudi tidak perlu lagi ganti gigi dan injak kopling selama berkendara. Cukup pindahkan transmisi ke posisi D, kemudian mainkan gas dan rem saja. Maka mobil sudah bisa melaju dengan baik.

Hal ini tentu sangat menguntungkan, terutama ketika kamu bertemu kemacetan. Kaki jadi tidak cepat lelah karena harus injak kopling. Tangan juga demikian, tidak perlu sering-sering ganti gigi transmisi.

Terlebih untuk transmisi otomatis jenis CVT, berkendara dengannya terasa lebih nyaman lagi. Pasalnya tidak terasa jeda saat berakselerasi. Oleh karena itulah transmisi CVT banyak dipakai oleh mobil-mobil keluarga seperti Honda Mobilio, Wuling Cortez CT, dan lain-lain.

2. Punya Banyak Fitur Modern

Fungsi utama paddle shift untuk melakukan simulasi perpindahan gigi manual di mobil matic

Selanjutnya masih soal kelebihan mobil matic, yaitu punya banyak fitur modern. Hal ini bisa terjadi, karena mobil bertransmisi otomatis yang dijual di Indonesia adalah varian tertinggi. Alhasil berbagai fitur tambahan kerap dimunculkan.

Ambil contoh ada paddle shift yang bisa membuat rasa berkendara mobil matic lebih menyenangkan. Fitur ini memungkinkan simulai perpindahan gigi layaknya di mobil Formula 1. Pengendara bisa ganti gigi melalui tuas yang ada di belakang mobil.

Paddle shift sudah hadir di beberapa mobil modern yang dipasarkan di Tanah Air, seperti Toyota Yaris, Honda Jazz, serta masih banyak lagi.

3. Harga Lebih Tinggi

Banderol mobil matic lebih mahal Rp 20 jutaan bila dibanding mobil manual

Dalam bahasan kelebihan dan kekurangan mobil matic, tentunya kelemahan juga dibahas. Nah, salah satu yang sering jadi kekurangan kendaraan dengan transmisi otomatis adalah harganya mahal.

Alasan pertama, karena biasanya hadir sebagai varian tertinggi di suatu produk. Kemudian memang penggunaan komponen yang lebih banyak, menjadikannya banderolnya lebih tinggi dibanding mobil manual.

Tidak percaya? Coba cek secara langsung harga Honda Brio RS varian CVT yang dijual Rp 204 juta (OTR Jakarta). Sementara varian transmisi manual cuma Rp 188,5 juta (OTR Jakarta)

Kemudian contoh lain ada mobil Wuling Cortez CT Type S CVT yang harganya Rp 233 juta (OTR Jakarta). Banderol tersebut lebih mahal dibanding varian manual seharga Rp 209 juta (OTR Jakarta). Jelas bukan, gapnya sekitar Rp 20 jutaan.

4. Konsumsi BBM Lebih Boros

Kalau dibanding mobil manual, tentu mobil matic lebih boros

Ini bukanlah mitos, terlebih kalau pembandingnya mobil manual. Buktinya bisa dilihat dari klaim hasil konsumsi BBM rata-rata beberapa pabrikan.

Ambil contoh Nissan Magnite Turbo. City car tersebut mampu membukukan konsumsi BBM 17,7 Km/liter untuk varian CVT. Sementara varian transmisi manual 5-percepatan bisa mencapai 20 Km/liter.

Kemudian kami juga sudah pernah melakukan pengujian ke Toyota Avanza 1.3 liter manual dan matic. Khusus Avanza matic, konsumsi BBM mencapai 12,4 Km/liter saat melaju di jalan perkotaan. Lalu Avanza manual, sanggup memperoleh 14,6 Km/liter.

Hanya saja memang, irit atau tidaknya mobil dipengaruhi oleh banyak hal. Selain penggunaan transmisi, juga cara berkendara, kondisi kendaraan, hingga situasi lalu lintas.

5. Ongkos Perbaikan Lebih Mahal

Sebelum beli, ada baiknya kamu cek kelebihan dan kekurangan mobil matic terutama untuk biaya perawatan serta perbaikannya

Jika kamu bicara soal kekurangan mobil matic selanjutnya, ongkos perbaikan tentu lebih mahal. Penyebabnya jumlah komponen transmisinya lebih banyak dan rumit. Selain itu khusus untuk CVT, bila ada kerusakan, perlu diganti seluruhnya.

Ambil contoh belt CVT putus. Maka satu set transmisi CVT wajib diganti, dan biayanya bisa tembus puluhan juta. Hal tersebut sering terjadi kalau kamu melakukan perbaikan di bengkel resmi.

Walau demikian, ongkos perbaikan yang mahal bisa disiasati dengan berkunjung ke bengkel khusus mobil matic. Biasanya banyak mekanik yang mau mengganti satu persatu komponen CVT yang rusak saja. Dengan begitu, harga perbaikan mobil matic jadi lebih murah.

Bagaimana dengan biaya perawatan berkala dari mobil matic. Sejatinya tidak ada yang berbeda jauh dengan transmisi manual. Terlebih untuk jenis matic konvensional, perlu ada ganti oli transmisi dan kampas kopling. Tarif penggantiannya juga masih tergolong standar.

Itulah tadi lima kelebihan dan kekurangan mobil matic yang bisa kami simpulkan. Setelah mengetahuinya, apakah masih tertarik untuk beli kendaraan jenis ini?

Untuk informasi terbaru serta terlengkap seputar dunia otomotif, pantau terus Moladin.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa