PT Sokonindo Automobile selaku agen pemegang merek (APM) DFSK di Indonesia resmi merilis kendaraan komersial terbarunya, DFSK Gelora bersamaan dengan digelarnya ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020 pada Kamis (5/3/2020). Produk ini ditawarkan dalam dua pilihan mesin yakni bensin dan juga listrik. Kedua mesin itu juga tersedia dalam dua varian Minibus dan Blind Van.
Kehadiran DFSK Gelora diklaim pabrikan untuk dapat menjawab kebutuhan pasar di segmen kendaraan komersial yang terus mengalami pertumbuhan cukup konsisten, dan ceruk pasar di segmen ini pun dianggap cukup cerah untuk kendaraan minibus dan blind van.
Secara tampilan tentunya mobil ini dipastikan bakal menantang Daihatsu Gran Max yang ditawarkan dalam dua varian pick up dan minibus. Lalu kira-kira apa saja keunggulan DFSK Gelora? Berikut ulasan lengkapnya:
1. Kelebihan DFSK Gelora mampu menampung hingga 11 orang penumpang
Kelebihan DFSK Gelora, memiliki dimensi yang lebih besar dibanding dengan kompetitornya. Di atas kertas panjang yang ditawarkan mobil ini sebesar 4.500 mm, hampir sama dengan Toyota Alphard. Lebarnya pun mencapai 1.680 mm dan tinggi 1.960. Untuk varian minibus bermesin bensin dilengkapi dengan 4 baris yang mampu menampung hingga 11 orang penumpang.
“Belum ada yang seperti ini di Indonesia, minibus yang mampu menampung penumpang hingga 11 orang,” ujar Sugiartono, Technical Service Manager PT Sokonindo Automobile ketika berbincang dengan Moladin pekan lalu.
Dengan dimensi besar, rasanya mobil ini cocok untuk digunakan sebagai angkutan travel ataupun operasional perkantoran, bahkan untuk kebutuhan pribadi pun yang memiliki anggota keluarga banyak rasanya mampu untuk memenuhi kebutuhan. Ketika berada di dalam kabin pun cukup lega, jika mungkin memilih model kapasitas tempat duduk yang lebih sedikit. Karena mobil ini juga tersedia dengan pilihan tempat duduk 7, 8, 9, dan 11 tempat duduk.
Pada varian blind van, kabin terlihat cukup lega, sehingga mampu membawa barang untuk logistrik dan sangat efisien. Mobil ini pun dirasa pas jika digunakan untuk ambulans, dengan meletakkan peralatan kesehatan lengkap. Pintu kanan, kiri dan belakang dapat dibuka secara lebar, seakan menyuguhkan keleluasaan lebih untuk memasukkan barang-barang ke dalam mobil.
Berat mobil ini mencapai 1.290 kilogram dan gross weight mencapai 1.970 kilogram.
2. Ada pilihan mesin listrik Jadi Kelebihan DFSK Gelora
Kelebihan DFSK Gelora adalah punya dua pilihan mesin: bensin dan listrik. Untuk Gelora bermesin bensin dibekali dengan mesin berkode DK15-06VVT berkapasitas 1.5 liter. Masalah ketahanan, rasanya sudah cukup familiar di Indonesia, karena mesin ini juga yang digunakan oleh Super Cab yang lebih dulu dipasarkan di pasar domestik.
Mesin bensin 1.500 cc itu mampu menghasilkan tenaga sebesar 113 Hp dengan torsi sebesar 148 Nm.
Berbeda dari rivalnya di Indonesia, DFSK Gelora juga hadir dalam pilihan mesin listrik. Di mana mobil ini dipersenjatai dengan baterai dengan kapasitas 42 kWh sebagai motor penggeraknya. Dalam kondisi baterai terisi penuh, pabrikan mengklaim mobil ini mampu menempuh jarak sejauh 250 kilometer hingga 290 kilometer.
Bagi konsumen yang ingin meminang mobil ini, tak perlu khawatir untuk melakukan pengecasannya. Karena DFSK memberikan dua kabel pengisian, yakni slow charging yang bisa mengisi dalam kurun waktu 8-9 jam. Serta tersedia juga fast charging yang dapat mengisi baterai hingga 90 persen dalam waktu 20 hingga 30 menit.
3. Kemungkinan bakal diproduksi di Indonesia
Tak menutup kemungkinan DFSK Gelora bakal diproduksi di Tanah Air, mengingat saat ini DFSK telah memiliki pabrik yang berada di Cikande, Serang, Banten. Pabrik itu memproduksi produk-produk DFSK lainnya seperti Glory 580, Glory 560 dan juga Super Cab yang dipasarkan untuk pasar domestik dan juga ekspor.
Namun hingga saat ini pabrikan asal Tiongkok itu masih belum bisa memastikan bahwa Gelora bakal di produksi dalam bentuk CKD atau impor dari Tiongkok.
“Untuk produksi, saat ini kami belum bisa pastikan, nantinya bakal CKD atau diimpor secara utuh dari Tiongkok. Kalau dilihat dari pabrik yang sudah bertaraf internasional si seharusnya sudah bisa di Cikande, Banten,” pungkas Sugiartono.
Baca juga: