Kali ini Moladin akan menyampaikan kelebihan Pertalite dibanding Pertamax Turbo. Kalau kamu mengira Pertamax Turbo paling baik kualitasnya untuk mobil, jangan merasa benar dulu. Cek artikel ini sampai habis untuk tahu jawabannya.
Seperti yang dikatahui, Pertalite merupakan bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan 90. Ciri khasnya berwarna hijau terang dan jernih, sangat tepat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.
Bahan bakar Pertalite memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada Premium dengan oktan 88. Hanya saja Premium sudah tidak lagi dijual sejak 1 Januari 2021. Lalu bagaimana kalau pembanding Pertalite adalah Pertamax Turbo, siapa yang lebih baik?
Pertamax Turbo adalah bahan bakar untuk kendaraan bermesin bensin yang awalnya dikembangkan bersama pabrikan sportscar Lamborghini. Dirancang khusus untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi.
Bensin ini pertama kali diluncurkan di Belgia sebagai bahan bakar resmi pada Lamborghini Supertrofeo European Series pada 29 Juli 2016. Pertamax turbo dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition Boost Formula (IBF) dengan angka oktan 98, dan kadar sulfur rendah sehingga tidak merusak kualitas udara di sekitar kita.
Saat ini, Pertamax Turbo sudah memenuhi standard Euro IV dengan spesifikasi bilangan oktan riset (RON) sebesar minimal 98. Bensin ini punya kandungan sulfur maksimal 50 ppm, sulfur merkaptan maksimal 20 ppm, tanpa timbal (Pb), tanpa kandungan logam mangan dan besi, serta stabilitas oksidasinya minimal 480 menit.
Meski pun secara spesifikasi Pertalite tertinggal jauh dibandingkan Pertama Turbo, tapi bukan berarti Pertalite tidak memiliki kelebihan. Apalagi kelebihan-kelebihan ini berguna untuk mobil-mobil berkomporesi rendah, yang umumnya masih banyak digunakan oleh kendaraan lawas.
Untuk lebih lengkapnya berikut ulasan mengenai kelebihan Perlite dibanding Pertamax Turbo.
1. Harga Lebih Murah
Kelebihan Pertalite dibanding Pertama Turbo yang pertama tentulah di sial harga. Untuk saat ini di Jakarta Pertalite dibanderol dengan harga Rp 10.000 per liter.
Sedangkan Pertamax Turbo saat ini dibanderol Rp 15.900 per liter. Artinya ada gap sekitar Rp 5.900 atau setengah liter lebih dibanding Pertalite. Dengan pakai Pertalite, tentu kamu bisa menghemat pengeluaran.
Kenapa Pertalite bisa murah? Pertama karena spesifikasinya memang di bawah Pertamax Turbo. Lalu yang paling penting adalah BBM ini mendapat banyak subsidi dari pemerintah.
“Jika harganya tidak dibantu pemerintah, BUMN energi ini bakal menanggung rugi,” kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
2. Cocok Untuk Mobil Tua dan Kompresi Rendah
Di samping murah, kelebihan Pertalite dibanding Pertamax Turbo berikutnya adalah karena BBM jenis ini cocok untuk mobil-mobil berkompresi rendah alias 9:1 – 10:1. Bisa dikatakan, mobil-mobil tua atau lawas, paling pas pakai Pertalite. Contohnya, Karimun kotak, Kijang Super, dan Suzuki Carry Futura, dan lain-lain.
Pertalite sendiri menurut penjelasan Pertamina adalah bahan bakar yang dihasilkan dari penambahan zat aditif. Kandungan utama Pertalite adalah nafta yang memiliki RON 65-70. Nafta merupakan bahan yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerosin.
Untuk mencapai angka oktan Pertalite menjadi 90, Nafta tersebut dicampur dengan HOMC (High Octane Mogas Component) dan zat aditif EcoSAVE. Zat aditif ini bukan untuk meningkatkan RON, melainkan membuat mesin kendaraan menjadi lebih halus dan hemat dibanding Premium waktu dulu.
Perlu diketahui spesifikasi RON 90 di Pertalite ini masih ketinggalan zaman, terlebih kalau pembandingnya adalah kebutuhan mesin mobil modern dengan standar Euro 4. Hal tersebut lantaran, Pertalite belum memenuhi standar untuk mobil Euro 4. Sementara untuk BBM Pertamina yang sudah sesuai dengan standar Euro 4 sendiri minimal Pertamax dengan RON 92, termasuk Peramax Turbo RON 95.
“Untuk Euro IV, kandungan nitrogen oksida pada kendaraan berbahan bakar bensin tidak boleh lebih dari 80 miligram per kilometer,” seperti dikutip dalam laman resmi Pertamina.
Oleh karena itulah mobil – mobil yang cocok pakai Pertalite bukanlah mobil keluaran masa kini. Pasalnya kebanyakan mobil modern berbahan bakar bensin, terutama dengan tahun pembuatan di atas 2018 sudah menggunakan standar emisi Euro 4.
Di samping itu, kebanyakan mobil modern juga punya rasio kompresi mesin tinggi walau kapasitas mesinnya tidak terlalu besar. Ambil contoh Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, menggunakan mesin 1.200 cc tapi kompresinya 11,1:1. Rata-rata sudah di atas 10,5:1. Nah bensin yang cocok untuk rasio kompresi mesin tersebut adalah RON minimal 92 atau Pertamax.
“Sebenarnya bukan masalah cocok atau tidak cocok. Tapi memang peruntukannya berbeda, tapi kenyataannya banyak dipaksakan,” kata Putera mekanik mobil di bilangan Otista, Jakarta Timur.
Putera menambahkan, untuk memenuhi rasio kompresi tinggi tersebut diperlukan kandungan oktan yang semakin tinggi. Berbeda dengan mesin kompresi rendah seperti 9:1 – 10:1 yang selama ini tidak ada masalah dengan BBM RON 90 atau Pertalite.
Sementara Pertamax Turbo cocok untuk mesin bensin dengan kompresi 12:1 – 13:1. Tentu saja mobil yang menggunakannya berbeda. Umumnya mobil yang pas adalah Mazda CX-5, Nissan Serena C27, dan lain-lain.
Nah efeknya, jika mesin bensin berkompresi tinggi pakai RON rendah (Pertalite) akan langsung terasa. Bahkan kalau didiamkan bisa menyebabkan kerak, kemudian mesin jadi rusak dalam jangka waktu lama.
“Mesin mobil ngelitik, tenaga dan torsinya akan berkurang,” tambah Putera.
3. Dijual Merata di Seluruh Indonesia
Kelebihan Pertalite dibanding Pertamax Turbo berikutnya adalah soal penjualannya yang merata di seluruh Indonesia alias mudah dijumpai di mana saja. Berbeda dengan BBM Pertamax Turbo yang saat ini belum tersedia di beberapa provinsi seperti Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Bahkan kalau kamu datang ke penjual bensin eceran, umumnya Pertalite masih ada. Beda dengan Pertamax Turbo yang tidak dijual di sana. Bahkan tidak di tiap pom bensin Pertamina, bensin RON 95 ini tersedia.
Jadi setelah tahu kelebihan Pertalite dibanding Pertamax Turbo, kamu akan pakai BBM RON 90 ini? Tentu semua itu harus disesuaikan dengan mobilnya ya. Kalau kendaraan kamu memiliki mesin kompresi rendah seperti mobil tua, ya silakan pakai Pertalite.
Demikian ulasan terkait kelebihan Pertalite dibanding Pertamax Turbo. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.