Setiap kendaraan bermotor mempunyai karakteristik mesin dan perlakuan yang berbeda dari perawatannya hingga jenis BBM yang sesuai untuk motor. Meski demikian, masih banyak pemilik sepeda motor yang belum memahami jenis BBM yang cocok untuk motor miliknya.
Di Indonesia sendiri Bahan Bakar Minyak (BBM) kategori gasoline (bensin) yang beredar dan dijual umum untuk masyarakat ada beberapa jenis. Mulai dari Premium (RON88), Pertalite (RON90), Pertamax (RON92) hingga Pertamax Turbo (RON98).
Dikutip dari laman resmi pertamina.com, Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Bagian Tengah (JBT) Anna Yudhisatusi menjelaskan untuk mengetahui BBM yang sesuai untuk motor, setiap pemilik kendaraan harus mengetahui terlebih dahulu jenis mesin yang digunakan.
“Apakah kendaraan tersebut menggunakan mesin diesel atau mesin bensin? Khususnya untuk kendaraan mobil. Sementara untuk sepeda motor umumnya menggunakan mesin bensin,” ungkap Anna.
“Produk jenis gasoline hadir dengan payung merk Pertamax Series. Sementara untuk produk gasoil hadir dengan payung merk Dex Series. Kedua merk BBM tersebut merupakan kualitas terbaik di masing-masing kelasnya” imbuhnya.
Jenis BBM yang sesuai untuk motor dan kandungannya
Premium
Merupakan bahan bakar mesin bensin dengan angka oktan minimal 88 yang diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah (dibawah 9:1).
Keberadaan jenis BBM Premium memang sudah dikurangi distribusinya dan jarang ditemukan di SPBU, sebab Pertamina saat ini sedang mendukung upaya mendorong penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Pertalite
Adalah bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan 90 serta berwarna hijau terang dan jernih ini baiknya digunakan untuk kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.
Bahan bakar Pertalite memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bahan bakar Premium 88 dan tambahan additive sehingga lebih bagus digunakan untuk kendaraan bermesin bensin yang saat ini beredar di Indonesia. Selain itu juga lebih ramah lingkungan jika dibandingkan BBM jenis Premium.
Pertamax
Dengan ecosave technology, Pertamax mempunyai kelebihan membersihkan bagian dalam mesin (detergency), Pertamax juga dilengkapi dengan pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin (corrotion inhibitor), serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna (demulsifier).
Pertamax mempunyai angka oktan minimal 92 berstandar internasional. Pertamax sangat direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang sudah menggunakan teknologi injeksi.
Semua pabrikan otomotif di Indonesia juga menyarankan bagi pemilik kendaraan untuk menggunakan BBM jenis Pertamax karena sesuai dengan karakteristik dan teknologi mesin saat ini.
“Sepeda motor saat ini memang mayoritas sudah menggunakan teknologi injeksi pada mesinnya, dan masih banyak pemiliknya menggunakan BBM jenis Pertalite, padahal rekomendasi dari pabrikan menggunakan Pertamax. Sah-sah saja, namun resikonya kinerja mesin tentunya tidak optimal. Jadi saran saya gunakan BBM yang sesuai untuk motor berdasarkan rekomendasi pabrikannya,” kata Kepala bengkel Wahana Honda Gn Sahari, Suwandi.
Pertamax Turbo
Pertamax turbo dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition Boost Formula (IBF) dengan angka oktan 98, dan kadar sulfur rendah sehingga tidak merusak kualitas udara di sekitar kita alias ramah lingkungan.
Pertamax Turbo merupakan hasil kolaborasi yang dikembangkan bersama antara Pertamina dan Lamborghini yang dirancang untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi. Walau istimewa, tapi tidak semua jenis kendaraan cocok memakainya.
Indra Pratama, Commercial Fuel Marketing PT Pertamina (Persero) mengatakan bahwa Pertamax Turbo sangat disarankan untuk motor atau mobil dengan kompresi mesin 11-13:1.
“Seperti untuk kendaraan yang sudah menggunakan teknologi turbocharged. Namun akan kurang maksimal jika digunakan untuk motor dengan mesin 125cc ke bawah yang memiliki kompresi 10:1 atau kurang dari itu,” ujar Indra ketika dihubungi Moladin.
Efeknya kalau dipaksakan motor dengan kompresi rendah pakai Pertamax Turbo justru bisa bikin boros BBM. Lalu performa malah ngelitik. Jadi dalam memilih BBM, sebaiknya sesuaikan dengan kompresi mesinnya ya.
Setelah tahu seluk belum BBM yang sesuai untuk motor. Kira-kira motor kamu lebih cocok menggunakan BBM yang mana nih? jangan salah beli ya. Untuk informasi seputar otomotif yang menarik, simak terus Moladin.com