Kendaraan listrik karya Mobil Anak Bangsa akhir terjual di PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2022. Dalam event yang berkonsep business to business (B2B) dan business to government (B2G) ini, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) berhasil menjual kendaraan listrik besutannya ke berbagai perusahaan.
MAB sebagai prinsipal produsen bus listrik dalam negeri telah melakukan penandatanganan Konfirmasi Pembelian bus listrik Merk MAB dengan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan PT Chandra Asri Petrochemicals (CAP). Tidak cuma itu, perusahaan lain yang juga sudah diklaim mengonfirmasi yaitu PT Kaltim Parna Industri (KPI) dan Pemerintah Kota Semarang (Pemkot Semarang).
Mobil Anak Bangsa juga mengadakan seremoni penghargaan kepada PT Kideco Jaya Agung (Kideco) yang telah melakukan pembelian bus listrik dari MAB pada akhir tahun 2021.
Dengan penandatanganan pembelian dari sejumlah perusahaan, nilai kontrak pembelian bus listrik MAB mencapai Rp 41.115.000.000, dengan rincian 7 unit bus 12 meter dan 2 unit bus 8 meter.
“Pembelian produk Mobil Anak Bangsa hasil karya Bangsa Indonesia oleh beberapa perusahaan ini merupakan kepercayaan dari beberapa perusahaan di Indonesia kepada hasil karya Bangsa sendiri.”
“Bagi MAB, kami akan terus berkomitmen mengembangkan produk-produk kendaraan listrik termasuk menghasilkan produk kendaraan listrik yang berkualitas untuk Indonesia yang semakin ramah lingkungan” kata Kelik Irwantono, Direktur Utama Mobil Anak Bangsa.
Deretan Kendaran Lisrik MAB di PEVS 2022
Di PEVS 2022 MAB menampilakan beberapa lini produk. Ada kendaraan Bus Listrik sepanjang 12 Meter MD12E LE yang merupakan hasil program riset bareng Universitas Indonesia (UI).
Bus ini menggunakan pendingin udara (AC) khusus bus listrik. Lalu bagian motor propulsi serta motor controller kini sudah bisa direkayasa dan diproduksi di dalam negeri. Untuk kapasitasnya 48 orang penumpang, menggunakan baterai LiFePo berkapasitas 315.85 Kwh dengan daya 130 Kw.
Selain itu juga ada mobil Metropod Otonom yang merupakan istilah yang digunakan untuk moda angkutan penghubung. Model ini sepenuhnya di kembangkan MAB dibantu oleh Universitas Sebelas Maret (UNS), khusus untuk pengembangan baterai. Sedangkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset di motor propulsi.
Metropod akan menjadi platform kendaraan listrik ukuran kecil sebagai kendaraan otonom (autonomous vehicle) sampai dengan level 4. Dengan kata lain bisa berjalan sendiri tanpa supir sama sekali. Jenis kendaraan ini, menurut MAB sangat ideal digunakan sebagai moda kecil pengangkut penumpang di lingkungan perumahan atau kompleks industri.
Kecepatan maksimum hanya 40 km/jam. Diklaim memiliki titik optimal antara efisiensi waktu perjalanan dengan faktor keamanan (safety). Baik bagi penumpang, pengemudi, pejalan kaki atau pengguna jalan di lingkungan lain.
Metropod berkapasitas 7-9 orang penumpang di antaranya 4-6 duduk dan 3 berdiri. Menggunakan baterai ukuran72 V 15.13 KWh dengan daya 10-20 Kw.
Selain itu MAB juga menampilkan Garbage-Compactor Electric Truck. Truk listrik ini disiapkan untuk kebutuhan perkotaan yang bebas emisi (zero-emission). Pakai baterai 315.85 KWh, dengan daya 150 – 200 KW.
Diklaim sanggup beroperasi dengan kebisingan rendah. Dapat difungsikan sebagai kendaraan utilitas seperti truk sampah, penyapu jalan, truk logistik dan lainnya. Chassis dipasang alat pemadat sampah (garbage compactor) dengan kapasitas 10 meter kubik.
Demikian ulasan terkait Mobil Anak Bangsa yang telah melakukan penjualan ke berbagai perusahaan. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.