Kerja Sama Indonesia dan Belarusia di Industri Otomotif, Mobil Baru?

Industri otomotif menjadi sasaran kerjasama Indonesia dan Belarusia

Kerja sama Indonesia dan Belarusia terus diupayakan secara komprehensif, salah satunya di sektor industri otomotif guna meningkatkan perekonomian kedua negara. Langkah sinergi ini akan diwujudkan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Kementerian Perindustrian Indonesia dengan Kementerian Perindustrian Belarusia.

Dirjen KPAII menjelaskan, pihaknya tengah menghimpun masukan dari seluruh unit di lingkungan Kemenperin RI dalam rangka memperbarui serta memfinalisasi konsep LoI kerangka kerja sama Indonesia dan Belarusia.

“Beberapa waktu lalu, kami telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Belarusia untuk membahas tindak lanjut penandatangan LoI kerja sama Indonesia dan Belarusia. Kemudian pada Februari nanti, kami akan Kembali melakukan pertemuan bilateral dengan Belarusia. Semoga tahun ini, kerja sama kedua negara untuk memajukan sektor industri dapat terealisasi,” terang Direktur Jenderal (Dirjen) Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S.A. Cahyanto. Seperti dikutip dari laman resmi Kementrian Perindustrian.

Kerja sama di Bidang otomotif

Salah satu kegiatan di pabrik otomotif

Kementrian Indonesia dengan Kementrian Industri Belarusia sudah merencanakan sejumlah sektor yang akan dijalin kerja samanya. Antara lain industri komponen otomotif, kimia hulu, dan agro. Salah satu potensi kerja sama yang sedang dipacu, yaitu kolaborasi antara pelaku industri komponen otomotif Indonesia dengan Minsk Automobile Plant (MAZ).

Kerja sama yang bakal disasar oleh MAZ adalah untuk mendukung tahap pertama produksi delapan model kendaraan yang mereka produksi. Di antaranya truk sampah berukuran besar dan kecil, truk roda lima untuk kebutuhan pelabuhan, long wheelbase truck, serta sasis untuk kendaraan khusus.

“MAZ berencana untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan komponen otomotif di wilayah ASEAN. Kami berharap Indonesia menjadi salah satu negara yang dibidik karena memiliki potensi pasar yang besar dan kemampuan industri komponen yang berdaya saing,” tambah Eko.

Selain itu, BUMN Belarusia BATE OJSC, juga sedang mencari mitra potensial untuk impor beberapa produk komponen otomotif, termasuk mitra asal Indonesia. BATE OJSC adalah perusahaan yang memiliki spesialisasi pada desain dan pembuatan starter dan alternator untuk mesin truk dan mobil penumpang, bus, mesin pertanian dan mesin untuk tujuan khusus.

Eko menambahkan, Indonesia juga memiliki potensi dalam meningkatkan nilai ekspor ke Belarusia untuk beberapa produk industri. Antara lain kendaraan bermotor, telepon genggam, alat permesinan dan komponen, serta besi dan baja.

Sebagai informasi, Dirjen KPAII optimistis apabila kerja sama industri Indonesia dengan Belarusia terlaksana, dapat meningkatkan neraca perdagangan kedua negara. Nilai ekspor Indonesia ke Belarusia mencapai USD38,03 juta pada tahun 2020.

Produk ekspor Indonesia ke Belarusia pada tahun 2020 didominasi oleh berbagai produk industri, antara lain produk perikanan, minyak kelapa sawit dan turunannya, kontak lensa, serta kertas dan karton multi-lapis.

Moladiners, itulah ulasan mengenai kerja sama Indonesia dan Belarusia di sektor industri otomotif. Untuk informasi otomotif menarik lainnya, simak terus Moladin.com.

Related posts

Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara Generasi Muda, Jasa Marga Selenggarakan Road Safety Rangers 2024

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali