Kia EV9 Bukan Hanya Tulang Punggung Tapi Pendorong Revolusi

Kia EV9 pimpin penjualan mobil listrik Kia

Menapaki bulan ketiga tahun 2024, PT Kreta Indo Artha (KIA) ambil kuda-kuda menggelar pameran di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pada event yang berlangsung mulai 5-10 Maret 2024 ini, seluruh line-up mobil Kia hadir dipimpin Kia EV9.

Upaya Kia menjemput bola sekaligus menggoda calon konsumen ini menjadi rangkaian roadshow EV Kia sepanjang tahun 2024. “Pameran ini adalah awal dari roadshow EV Kia secara rutin di beberapa kota besar di Indonesia. Acara ini upaya Kia mendekatkan diri ke calon konsumen dengan produk-produk mobil listrik dan produk lainnya,” kata Ario Soerjo, Marketing Development Division Head PT KIA, di Jakarta Utara (6/3).

Deret mobil ICE Kia seperti Kia Grand Carnival, Kia Carens, Kia Seltos dan Kia Sonet

Tak sekadar pameran, kesempatan terbuka lebar bagi pengunjung untuk test drive. Juga melihat lebih dekat deret kecanggihan teknologi pada mobil-mobil Kia terutama mobil listrik berbasis baterai yang salah satu primadonanya tentu Kia EV9.

Disamping mobil listrik ultra mewah tersebut turut hadir mobil Kia EV6, dan deret mobil ICE Kia seperti Kia Grand Carnival, Kia Carens, Kia Seltos dan Kia Sonet. Namun menariknya proporsi unit EV yang dipajang terlihat berimbang 4 mobil listrik dan 4 mobil ICE. Langkah tegas tersirat menuju perakitan lokal dan menyongsong elektrifikasi Kia 2030 secara global.

Strategi Kia 2030 Jadi Pemain EV Global No.1

Pemaparan roadmap Kia untuk 2030

Sekilas berbalik pada acara virtual CEO Investor Day tahun 2022, Kia memaparkan rencana strategis yang disebut roadmap to 2030 dengan langkah percepatan transisi ke kendaraan listrik.

Pabrikan Korea Selatan ini memperkirakan pada tahun 2030 penjualan globalnya akan meningkat menjadi sekitar 4 juta unit per tahun. Dengan target 2 juta lebihnya (atau 52%) akan menjadi model “ramah lingkungan”, termasuk 1,2 juta kendaraan listrik bertenaga baterai (30% dari total).

Sebagai referensi, target penjualan Kia tahun 2022 ialah penjualan 3,15 juta kendaraan, dimana 17% di antaranya adalah model “ramah lingkungan” (mulai hybrid, plug-in hybrid, dan BEV). Imbas positifnya, Kia di Indonesia juga segera bertransformasi melakukan langkah-langkah strategis seperti menentukan basis produksi lokal di Tanah Air.

Suplemen Itu Bernama Kia EV9

Banyak yang berubah dalam 5 tahun terakhir perjalanan Kia di Indonesia. Dari brand yang jarang dilirik, menjadi APM yang semakin kuat didukung lini produk terbaik berbasis kendaraan ramah lingkungan. Tercatat ada dua model listrik yakni Kia EV6 dan EV9 yang terbagi dalam Kia EV9, EV9 GT, EV6 GT dan juga EV6 GT Line.

Khusus untuk EV9, mobil ini merupakan SUV premium listrik berkapasitas 7 penumpang. Mobil ini menggendong baterai Lithium-ion berukuran besar 99,8 kWh yang mampu menghantarkan tenaga 385 ps dan torsi berlimpah hingga 740 Nm yang disalurkan ke semua roda. Dan dengan bekal baterai tersebut, Kia EV9 ini mencapai jarak tempuh hingga 497 km.

“Untuk mobil listrik Kia EV9 masih nomer satu. Kita kan punya EV9 dan EV6, jadi perbandingan (penjualannya) kisaran 60 : 40. Meski dari seluruh total penjualan (mobil) Kia, mobil listrik masih hanya 10 persen didominasi EV9,” katan Ario lagi.

Kia EV9 varian GT-Line resmi meluncur di GIIAS 2023

“Sementara ini jatah Kia EV9 kita baru dapat 50 unit/bulan dan sekarang sudah masuk pengiriman ketiga. Dua pengiriman pertama sudah pasti habis, dan yang ketiga baru nyampe bulan Maret ini,” tambahnya.

Ario tak menampik jika Kia juga sedang menggeber untuk membuka fasilitas perakitan lokal, termasuk untuk melokalisir mobil-mobil elektrifikasinya. “Kalau itu semua masih on going process kalau mau gampang karena indomobil punya banyak fasilitas. Tapi memang kita lihat dua tahun terakhir semua regulasi dan apapun itu mendorong kita APM memikirkan strategi yang tepat. Apalagi yang memiliki mobil listrik sehingga bisa mendapatkan dan memanfaatkan regulasi serta insentif yang baru dari pemerintah,” urai Ario lagi .

“Awalnya kita mau ngerakit mobil bermesin ICE, tapi akhirnya berubah. Nah kalau soal mobil listrik yang mana masih banyak prosesnya, yang pasto kita dari awal ingin memiliki unit model yang bisa dirakit di sini secepatnya. Karena unutk regulasi terkait mobil listrik ini masih berubah-ubah ada keringanan untuk insentif tertentu, dan ini ini berbeda dengan di awal yang mengharuskan investasi sampai dengan ekosistemnya, tentu ini tidak mudah,” kata pria berkacamata ini lagi.

Kia EV9 GT-Line

Kia secara global memang sudah di trek yang tepat untuk menggeber elektrifikasi mobil-mobilnya. Tak sekadar mobil listrik berbasis baterai tapi juga hybrid. “Terkait fasilitas perakitan saya melihat dimana dari grupnya kia apapapun itu yang bisa membantu Kia untuk bersama-sama menurunkan emisi gas buang pasti kita akan lihat dan coba selaraskan dengan regulasi yang ada. Saya tidak mau nyebut merek lain, hanya untuk fasilitasnya nanti kita akan cari yang paling efektif dan efisien digunakan untuk kebaikan kia,” tukasnya lagi.

“Roadmap kia dan mobil listrik itu sebenarnya sudah kelihatan, bahkan bikin semua manufaktur di Eropa dan Amerika berbalik karena invasi merek-merek EV dari Cina, banyak yang mengubah strateginya. Dan ini juga turun ke kami sebagai APM. Dan saat ini kenapa kita mesti meningkatkan brand image Kia mobil Kia yang dijual ini mobil mahal, berbeda dari jaman Kia di enggak pernah ada orang mau kepikiran beli Kia Rp 2 miliar tapi sekarang ada konsumennya,” bangga Ario.

“Dan sekarang kita sudah kasih lihat ke orang-orang yang membeli EV9. Ini mobil worth it, begitu kita bayar walau tanpa insentif, Kia bisa membuktikan dengan harga segitu, apa yang didapat konsumen EV9 itu sebanding. Mulai dari quality, equipment, kenyamanan, keselamatananya, range baterainya kita berani bilang salah satu yang terbaik,” yakin Ario.

“Dengan harga yang mahal dan berkaca pada market di Indonesia sekarang, saya mau bilang (positioning) ini tidak sepenuhnya sempurna. Tapi tetap kita mencoba kasih mobil yang sesuai baik dari value atau equipment atau dari apapun yang didapatkan konsumennya. Orang yang beli Kia sekarang tentu di 5 atau 10 tahun lalu enggak ada yang expect beli Kia harga Rp 2 miliar dan itu kita bilang adalah revolusi yang di indonesia memang lagi ditekankan oleh pemerintah untuk terealisasi,” tutupnya. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related posts

Daftar Pemenang Wuling Aftersales Skill Contest 2024

Rekam Ragam Kejadian di Jalan, Blackvue Rilis Dashcam AI, Ini Keistimewaannya!

Chery J6 Edisi Batik, Tampil Kalcer di GJAW 2024 Siap Dilelang