Dalam tulisan kali ini, kami coba membahas secara lengkap mengenai konsumsi BBM Wuling Cortez CT. Mobil tersebut cukup fenomenal lantaran punya harga terjangkau tapi kenyamanannya patut diacungi jempol.
Kemudian secara spesifikasi mesin juga tidak perlu diragukan. Wuling memberikan jantung mekanis berkubikasi 1.500 cc, empat silinder, DOHC, dan DVVT. Ada pula tambahan induksi turbo.
Kalau melihat performanya, sungguh luar biasa. Di atas kertas, torsi puncak yang dihasilkan mencapai 250 Nm pada 1.600 – 3.600 rpm dan tenaga maksimal 140 hp pada 5.200 rpm. Performa mobil Wuling itu bahkan lebih hebat dari Toyota Innova selaku kompetitor.
Lalu bagaimana dengan keiritan konsumsi BBM Wuling Cortez CT? Untuk mengetahui lebih detail tentang pengujian yang kami lakukan, simak bahasan berikut:
Jangan Berharap Banyak dengan Konsumsi BBM Wuling Cortez CT
Unit yang kami pakai untuk pengujian konsumsi BBM Wuling Cortez CT adalah varian paling rendah atau Type S CVT. Walau demikian, dari sisi mesin dan transmisi tidak ada beda dengan varian lain. Jadi bisa dikatakan, hasilnya tetap bisa mewakili untuk Cortez Turbo.
Terkait pengujian, kami melakukannya secara sederhana dengan melihat angka konsumsi bahan bakar rata-rata yang ada di multi information display (MID) mobil MPV tersebut. Kemudian untuk cara berkendara, sewajar mungkin. Alias ketika macet, melaju perlahan. Begitu jalan kosong, maka bisa injak gas penuh.
Rute yang kami lewati saat pengujian ini adalah berkeliling sekitaran Jakarta selama satu minggu penuh. Total perjalanannya sekitar 208 Km. Lalu hasil yang diperoleh, konsumsi BBM Wuling Cortez CT adalah 10,6 Km/liter.
Catatan tersebut sebenarnya terbilang biasa-biasa saja untuk mesin berkapasitas 1.500 cc turbo. Jadi memang jangan berharap banyak. Bahkan kalau kamu lebih sering bertemu kemacetan, bukan tidak mungkin konsumsi BBM-nya turun lagi hingga 8,8 Km/liter.
Pakai Mode Berkendara Eco untuk Hasil yang Lebih Irit
Ketika melakukan pengujian konsumsi BBM Wuling Cortez CT, kami memang lebih sering menggunakan mode standard. Alias tuas transmisi cuma dipindah ke posisi D. Kemudian injak gas dan rem untuk berkendara.
Sebenarnya ada cara khusus untuk membuat mobil Wuling ini semakin irit. Cara termudah dengan mengaktifkan mode berkendara eco. Cukup tekan tombol eco yang ada di dekat tuas transmisi, maka BBM dijamin lebih hemat.
Jadi dengan mode eco, mesin dan transmisi akan bekerjasama agar turbo tidak aktif terlalu cepat. Maka dari itulah konsumsi BBM Wuling Cortez CT bisa ditekan. Hanya saja ada kelemahan dari mode eco ini, pastinya rasa berkendara jadi kurang menyenangkan. Akselerasi seperti tertahan.
Bila mau performa terbaik darinya keluar, kamu bisa pilih mode berkendara S. Cara mengaktifkan cukup pindahkan tuas transmisi ke huruf S. Maka secara otomatis, putaran mesin bakal naik ke tingkat optimal untuk mengaktifkan turbo.
Jangan kaget, kalau suara mesin lebih mudah meraung ketika pakai mode S. Efeknya pun sangat terasa, akselerasi jadi sangat cepat. Melesat ke 120 Kpj, bukan perkara sulit. Kebalikan dari mode eco, mode S tentu membuat konsumsi BBM mobil keluarga ini lebih boros.
Wuling Cortez CT Type S CVT, Varian Paling Menarik
Setelah mengetahui konsumsi BBM Wuling Cortez CT secara detail, apakah kamu tertarik beli? Bila punya uang, maka bisa pilih varian tertinggi atau Type L yang punya fitur berlimpah.
Sebut saja ada sunroof, lampu depan LED proyektor, AC digital, ambient light, hingga pengaturan jok depan elektrik. Fitur keselamatannya pun sangat istimewa, bukan cuma anti-lock braking system (ABS), electronic brake distribution (EBD), dan airbags, tapi juga hill hold control (HHC), brake (BA) assist, electronic stability control (ESC), dan lain-lain.
Hanya saja memang untuk varian tertinggi banderolnya tembus Rp 290 juta (OTR Jakarta). Kalau bujet kamu terbatas, maka ada pilihan yang lebih menarik yaitu varian Type S CVT seharga Rp 233 juta (OTR Jakarta). Beberapa fitur memang disunat, namun tetap terasa nyaman untuk mobil keluarga.
Wuling Cortez CT Type S memiliki head unit layar sentuh, kamera parkir, captain seat di bangku baris kedua, jok kulit, AC double blower, hingga audio steering switch. Sisi eksterior juga tidak kalah menarik, tersedia daytime running light (DRL), roof rail, spion terintegrasi spion, hingga pelek alloy.
Kabinnya pun lega, tidak ada beda dengan varian Cortez CT tertinggi. Jadi kenyamanan tetap terjaga. Walau memang dari sisi suspensi belakang ada perbedaan, karena tidak pakai model independen. Meski demikian, rasanya tetap nyaman saat melewati jalan bergelombang.