Kupas Tuntas CVT Mobil, Beda Dengan Transmisi Matik Biasa!

CVT mobil

CVT mobil atau Continous Valve Transmission merupakan hasil pengembangan dari transmisi otomatis konvensional (AT). Perbedaan utama CVT dengan AT adalah dari sistem cara kerjanya.

Jika menilik dari beberapa sumber informasi, teori CVT sebenarnya sudah ditemukan lebih dari satu abad yang lalu oleh seniman asal Italy yaitu Leonardo Da Vinci, tepatnya pada tahun 1490.

Teori penemuan sistem CVT tersebut akhirnya dikembangkan kembali oleh salah satu Insinyur dari Belanda yaitu Van Doorne’s pada tahun 1958. Dan benar saja, sistem transmisi CVT tersebut diaplikasikan pada mobil DAF600 pada 1959.

DAF 600 adalah sebuah mobil keluarga berukuran mungil yang diproduksi oleh Van Doorne Automobiel Fabriek (DAF) dari tahun 1959 hingga 1963. Mobil ini pertama kali diperkenalkan di event Amsterdam Motor Show 1958. Satu tahun kemudian (1959) DAF 600 mulai diproduksi massal.

Beberapa tahun kemudian, sistem transmisi CVT masih terus dikembangkan oleh para pabrikan otomotif sampai sekarang. Benar saja, memasuki tahun 1985 Doorne Automobiel Fabriek(DAF) kembali memperkenalkan sistem CVT yang menggunakan sabuk fleksibel menggunakan material baja (steel push belt).

Sistem transmisi CVT baru tersebut pertama kali digunakan pada mobil Fiat Uno dan Subaru Justy. Tepatnya tahun 1987. Nah, menarik bukan perjalanan dari teknologi CVT tersebut.

Cara Kerja CVT Mobil

Ilustrasi cara kerja CVT mobil

Transmisi CVT menggunakan sepasang puli yang dihubungkan oleh belt atau sabuk baja. Kedua puli yang terhubung ke sabuk baja ini bisa membesar dan mengecil serta bergerak ke kiri atau ke kanan menuruti perintah sesuai putaran mesin dan laju mobil. Perubahan kedua puli ini membuat diameter sabuk ikut berubah. Diameter inilah yang menjadi rasio gigi pada transmisi CVT.

Kemudian, adanya rasio gigi ini bekerja secara luas pada transmisi CVT untuk membuat perpindahan giginya bergerak secara berkelanjutan. Sehingga tidak ada jeda dan hentakan di setiap perpindahan gigi.

Hasilnya, membuat perpindahan gigi pada transmisi CVT terasa halus atau sama sekali tidak terasa. Bisa Anda bandingkan ketika mengendarai mobil bertransmisi matik konvensional saat pergantian gigi.

Perbedaan Transmisi CVT dan AT

  • Cara kerjanya

Perbedaan CVT mobil dan AT pada sistem kerjanya

Perbedaan transmisi CVT dan AT tak hanya dilihat dari teknologi dan komponen, akan tetapi juga cara kerjanya.

Seperti dijelaskan sebelumnya, CVT adalah sistem yang memanfaatkan dua komponen utamanya yaitu puli dan sabuk baja. Setiap puli akan didorong sistem pompa fluida sehingga tenaga yang disalurkan lebih optimal pada menyesuaikan perubahan kecepatan dan torsi secara tepat. Sistem kerja itulah yang mengakibatkan percepatan dari kendaraan akan lebih konstan bebas dari hentakan.

Pengendara akan merasakan perpindahan level kecepatan yang lebih halus sehingga terasa nyaman. Ditambah lagi beban kerja pada mesin akan jauh lebih ringan. 

Berbeda dengan sistem CVT. Cara kerja dari transmisi AT adalah dengan memanfaatkan torque converter. Nantinya komponen ini akan memanfaatkan tekanan oli yang berasal dari valve body dari transmisi otomatis yang fungsinya menggerakkan input shaft.

Dari cara kerjanya tersebut, dampak yang dirasakan adalah akselerasi jadi lebih bagus dibandingkan CVT. Namun hentakan yang terjadi pada saat perpindahan gigi akan lebih terasa. Oleh karena itulah engine brake dari transisi AT tidak akan sebagus dari CVT.

  • Konsumsi bahan bakar

Perbedaan selanjutnya bisa dilihat dari penggunaan bahan bakar. Dalam sistem kerja transmisi CVT, bahan bakar yang digunakan lebih efisien. Hal ini disebabkan saat perpindahan gigi akan terjadi penurunan RPM di mana bahan bakar yang masuk ke ruang bakar akan berkurang.

Beda dengan transmisi AT yang lebih membutuhkan banyak bahan bakar. Namun begitu, akselerasi yang dihasilkan lebih tinggi. Ditambah lagi perawatan pada mobil transmisi AT lebih murah.

Kelebihan dan Kekurangan CVT Mobil

Kelebihan dan kelemahan CVT mobil

Meski terbilang sistem transmisi yang modern, nyatanya sistem transmisi CVT mobil juga mempunyai kekurangan. Meski tentunya juga mempunyai kelebihan jika dibanding sistem transmisi AT.

Untuk kelebihan dari CVT mobil adalah konsumsi bahan bakar yang lebih efisien. Selain itu juga engine brake lebih optimal dibandingkan transmisi AT. Kemudian, perpindahan gigi juga terasa lebih halus alias minim hentakan.

Sementara itu untuk kekurangannya, mobil dengan sistem transmisi CVT biaya perbaikannya mahal jika terjadi keruakan. Sebab sistem CVT lebih komplek dibandingkan sistem AT, serta sudah diatur oleh komputer.

Kemudian, tidak semua bengkel mesin mobil bisa mengerjakan perbaikan sistem CVT. Jadi jika sedang melakukan perjalanan ke wilayah yang jauh dari pusat perkotaan dan sistem CVT bermasalah, itu akan menjadi repot.

Oh ya, mobil dengan sistem CVT umumnya tarikan awalnya lemot. Bahkan jika diajak ke jalanan yang ada tanjakan cukup ekstrim, kerja CVT terasa berat sekali.

Cara Merawat CVT Mobil

Perawatan CVT diperlukan agara awet

Agar sistem transmisi CVT lebih awet, ada beberapa cara untuk merawatnya. Berikut caranya:

  • Rajin mengganti oli CVT secara berkala
  • Tidak mengangkut barang di mobil terlalu berat
  • Jangan sering melewati jalan terjal (naik turun ekstrim)
  • Hindari mengemudi secara agresif
  • Cermat menempatkan posisi transmisi

“Mobil CVT jangan sering diajak ke wilayah yang banyak jalan menanjak ekstrim dan hindari mengemudi terlalu agresif. Karena CVT diperuntukkan untuk transmisi mobil jalan perkotaan,” jelas Zamroni. (25/5/2022).

Moladiners, itulah ulasan mengenai beda CVT mobil dengan transmisi AT konvensional. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa