Para pengguna ban tubeless pasti tidak asing lagi dengan cairan anti bocor. Ini merupakan senyawa kental yang mirip dengan gel berbahan dasar silikon atau lateks.
Gel tersebutlah yang bisa menempel pada dinding ban tubeless bagian dalam. Cairan ini diklaim memiliki formula khusus, sehingga bisa mencegah kebocoran pada ban.
Cara kerja cairan anti bocor ban tubeless sangat sederhana. Ketika karet bundar kena paku dan paku dicabut, maka ada tekanan angin yang keluar lewat lubang. Bersamaan dengan angin tersebut, gel atau cairan anti bocor bakal mengeras untuk menutup lubang. Berikut beberapa pilihan cairan anti bocor ban tubeless:
- Jossz
Rekomendasi pertama adalah Jossz dengan ukuran 250 ml. Cairan ini dibanderol dengan harga Rp32.000. Cairan ini bisa didapatkan di bengkel kendaraan, salah satunya Planet Ban.
- X-Guard
Selanjutnya ada X-Guard yang memiliki ukuran 350 ml. Sama seperti produk sebelumnya, cairan antibocor ini bisa didapatkan di bengkel Planet Ban dengan harga Rp38.000.
- M-One Tyre Sealant
M-One Tyre Sealant adalah produk cairan antibocor lainnya yang bisa melapisi ban kendaraan untuk mencegah kebocoran dan memperpanjang usia ban. Harga produk berukuran 500 ml ini dibanderol mulai Rp33.000.
- Aspira
Hadir dengan harga yang terjangkau, yakni mulai dari Rp30.000, cairan antibocor berukuran 350 ml dari Aspira bisa menjadi pilihan berikutnya. Cairan ini bisa digunakan untuk ban motor tubeless dengan ukuran ring 14.
- KOBY
Produk cairan untuk ban tubeless lainnya yang bisa dijadikan pilihan datang dari merek KOBY. Menghadirkan cairan dalam ukuran 500 ML, produk ini dibanderol dengan harga yang terjangkau, yakni mulai darai Rp35.000 dan bisa didapatkan melalui e-commerce.
Manfaat Menggunakan Cairan Ban Tubeless
Seperti yang sudah disebutkan di atas, cairan ban tubeless memang bisa mencegah kebocoran pada ban. Fungsinya untuk menutupi lubang secara otomatis saat paku yang menancap di ban dilepas.
Cairan ini dianggap bisa memberikan keamanan maksimal saat ban mengalami kontak dengan paku atau benda tajam lainnya. Caranya dengan meredam berkurangnya tekanan angin secara drastis saat ban terkena atau tertembus benda tajam, hingga ban tidak kempes.
Bahkan beberapa produsen pun mengklaim bahwa cairan anti bocor ban tubeless mampu melindungi ban dari peluru kaliber 32. Bahkan tetap optimal saat terkena tusukan mencapai 3,5 cm.
Oleh karena itu, banyak yang menganggapnya sangat membantu. Terutama ketika ban terkena paku di tempat terpencil atau yang cukup jauh dengan tambal ban.
Alih-alih harus berhenti karena ban kempis, karena cairan anti bocor ban tubeless, kamu jadi bisa melanjutkan perjalanan tanpa ada kendala sama sekali.
Hanya saja memang untuk takaran cairan yang bisa dimasukkan ke dalam ban tidak boleh asal. Kamu perlu sesuaikan dengan besar ban. Ambil contoh untuk merek cairan anti bocor M-One memiliki beberapa kemasan botol.
Misalnya M-0ne dengan kemasan 350 cc, berarti untuk pelek ban motor ukuran pelek 14 inci. Lalu kemasan 650 cc untuk ukuran pelek 17 inci. Sementara ukuran 800 cc untuk pelek 17 inci dan 18 inci.
Bila salah kemasan, atau kelebihan menggunakan cairan, nanti bisa berefek ke rasa berkendara yang kurang nyaman. Lalu kebocoran juga tidak bisa ditangani secara maksimal.
Selain itu, pastikan pula kondisi pelek dan ban motor sebelum pakai cairan ban tubeless. Keduanya harus masih prima, jangan berkarat atau ada lubang. Jika kondisinya jelek, maka hasil dari penggunaan cairan anti bocor tidak akan optimal.
Dampak Negatif Pakai Cairan Ban Tubeless
Sayangnya, penggunaan cairan ini masih memicu kontroversi. Beberapa produsen ban misalnya mengatakan bahwa penggunakan cairan ini berpotensi merusak struktur kandungan komponen karet bundar
Cairan ban tubeless ini bahkan dianggap bisa jadi malah memperpendek umur ban. Ini karena pabrikan sudah membuat spesifikasi ban sesuai dengan karakternya yang apabila ditambahkan cairan zat kimia akan mengubah struktur kimia ban.
Sebelum memutuskan menggunakan cairan ini ada baiknya untuk memahami karakter ban yang digunakan. Apakah komponen ban tersebut soft, medium atau hard?
Jika kamu menggunakan ban dengan karakter yang hard atau keras, ada kemungkinan ban semakin keras apabila dimasuki cairan anti bocor ini.
Jadi banyak pula yang menyarankan agar cairan anti bocor ban tubeless tidak digunakan. Berikut adalah deretan dampak negatif dari penggunaannya:
1. Bikin Pelek Berkarat
Alasannya, cairan ban tubeless bersentuhan langsung dengan pelek motor. Itu bisa menyebabkan korosi atau karat pada pelek. Cairan anti bocor ini memiliki pH atau tingkatan asam basa yang digandeng dalam mineral.
Kandungan ini akan menjadi musuh besi atau logam lainnya karena jadi penyebab karat bila terlalu asam alias kandungan asam terlampau tinggi. Pelek yang berkarat tentu tidak baik digunakan dalam jangka panjang.
Jika kamu ingin memasangkan cairan anti bocor, sebaiknya memilih cairan tanpa kandungan asam.
2. Menyumbat Lubang Pentil
Dampak negatif selanjutnya, cairan ini berpotensi menyumbat lubang pentil. Karena bahannya gel, maka cairan ini bisa menambal bagian yang bocor secara otomatis.
Jika gel tidak mengalir tepat pada bagian pentil, maka akan menyumbat lubang pentil. Tidak cuma mengganti pentil saja, nantinya jika penyumbatan ini terjadi kamu juga akan mengganti ban.
Bahkan rusaknya pentil akibat cairan itu malah bisa membuat ban lebih cepat bocor karena udara yang merembes melalui sela-sela pentil.
“Cairan anti bocor berpotensi menyumbat pentil ban sehingga akan menyulitkan saat proses tambah angin,” seperti dikutip dari laman resmi Suzuki.
3. Mengganggu Keseimbangan Pengendara
Efek buruk lain, ternyata cairan ini juga berpotensi mengganggu keseimbangan pengendara. Cairan anti bocor yang berbentuk gel ini akan mengalir mengikuti bentuk dan perputaran roda. Ini berpengaruh terhadap keseimbangan perputaran roda.
Jika ban mengalami kebocoran, gel ini akan menggumpal pada satu titik yang bocor tersebut yang akhirnya akan mengganggu keseimbangan perputaran pada ban. Keseimbangan pengendara ini hal yang penting karena berkaitan dengan keamanan berkendara.
Itulah tadi bahasan soal kelebihan dan kekurangan dari cairan anti bocor ban tubeless. Dari pemaparan di atas, kira-kira kamu bakal menggunakannya di motor atau tidak? Sebenarnya apa pun pilihan kamu, setidaknya tahu konsekuensinya.
Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.