Sebelum membeli mobil bekas tentunya harus mewaspadai beberapa bagian yang rentan bermasalah. Dalam bahasan kali ini, kami akan lebih detail membahas masalah Daihatsu Terios bekas.
Dari awal kemunculannya pada tahun 2007, Daihatsu Terios mampu menampung kapasitas tujuh penumpang. Berbeda dengan Toyota Rush yang hanya mampu lima orang. Oleh karenanya, banyak konsumen yang lebih tertarik dengan Daihatsu Terios.
Perjalanan Daihatsu Terios terbilang manis, sebab penjualannya selalu baik. Dari awal kehadirannya sampai sekarang, pabrikan berlogo D sudah memberi beberapa kali ubahan serta penambahan fitur untuk memanjakan konsumennya.
Hingga pada tahun 2017, Daihatsu Terios muncul dengan desain baru, meninggalkan desain “konde” alias ban serep yang ditempatkan pada pintu bagasi belakang mobil. Desainnya Terios generasi kedua ini lebih modern, ban serep posisinya pindah ke bawah bagasi.
Meski demikian, ada beberapa persoalan pada Daihatsu Terios yang juga harus diwaspadai. Apalagi buat kamu yang ingin meminang model bekasnya. Masalah umum pada Terios banyak terjadi bila umurnya sudah lebih dari sepuluh tahun.
“Sebelum membeli Daihatsu Terios bekas, ada baiknya mengecek seluruh bagian terlebih dahulu. Jika memungkinkan bawa ke bengkel resmi untuk dilakukan kroscek secara menyeluruh agar mobil bisa dipastikan dalam kondisi layak jalan, atau jikapun ada kerusakan bisa diestimasi biaya perbaikannya,” terang Aris Triyono selaku Service Advisor Daihatsu (25/10/2021).
Masalah Daihatsu Terios Bekas
1. Bagian Kaki-kaki bunyi
Masalah Daihatsu Terios bekas yang pertama adalah pada bagian kaki-kakinya. Umumnya terjadi pada Terios lansiran 2007 hingga 2010. Hal tersebut terbilang masih wajar sebab usia mobil sudah lebih dari 10 tahun.
“Penyakit umum Terios lama adalah bagian kaki-kaki depannya. Bisa oli suspensi rembes atau bagian karet-karet bushingnya sudah aus. Namun hal tersebut bisa diperbaiki jika kerusakannya tidak parah, berbeda halnya jika sudah parah maka harus diganti dengan part baru. Ciri mudah mendeteksi kerusakan bagian kaki-kaki adalah munculnya bunyi-bunyi dengung atau decitan yang tidak wajar,” ungkap Sulaiman, salah satu Staff Balai Lelang di Tangerang Selatan. (25/10/2021).
Sulaiman juga mengungkapkan bahwa kondisi kaki-kaki Daihatsu Terios akan mengalami masalah banyak jika pemilik sebelumnya tidak atau jarang melakukan servis berkala.
2. Mobil limbung saat melaju pada kecepatan tinggi
Masalah Daihatsu Terios bekas selanjutnya adalah mobil limbung saat dikendarai dalam kecepatan tinggi, kisaran 90 sampai 120 km/jam.
“Terios dan Rush hampir sama, yaitu limbung saat kecepatan tinggi. Beberapa rekan saya yang membeli mobil Terios disini meminimalisirnya dengan mengganti suspensi milik Volvo atau Mercy W124,” imbuh Sulaiman.
3. Kelistrikan tekor
Masalah Daihatsu Terios bekas selanjutnya adalah pada bagian kelistrikan. Pada beberapa kasus pemilik Daihatsu Terios “konde”, aki mobil tekor. Ada pula yang harus mengurut ulang kabel-kabel.
Penyebabnya bisa banyak hal. Salah satunya pemilik lama melakukan modifikasi kelistrikan, seperti pemasangan lampu atau berbagai komponen lain.
“Mobil saya, Daihatsu Terios lansiran 2012. Saat membeli bekas tahun lalu mobil sehat-sehat saja, namun setelah 6 bulan digunakan muncul masalah pada kelistrikan. Saya bawa ke bengkel langganan saya, setelah dicek aki harus diganti dan beberapa jalur diurut ulang. Menghabiskan biaya sekitar Rp 2 jutaan,” ungkap Fikri, salah satu pemilik Daihatsu Terios 2012 yang juga seorang Pengacara.
4. Kabin Sempit
Meski mengusung bangku untuk tujuh penumpang, nyatanya kabin interior Daihatsu Terios terasa sempit jika diisi full tujuh orang. Khususnya ini terjadi di bangku baris kedua dan ketiga. Ini terjadi untuk Terios konde atau generasi pertama.
“Jarang saya bepergian isi full penumpang, kurang nyaman. Maksimal saya isi 5 atau 6 orang, itupun yang 2 orang biasanya anak dibawah umur 7 tahun untuk duduk di bangku baris ketiga,” tambah Fikri.
Sementara untuk Terios generasi kedua, dimensinya sudah lebih panjang. Alhasil kabin pun semakin nyaman. Hanya saja tetap bangku baris ketiga, tidak terlalu luas.
5. Bantingan suspensi keras
Sebagian pemilik Daihatsu Terios mengeluh bahwasanya bantingan suspensinya terasa keras. Padahal untuk mobil SUV, tentunya suspensi harus keras agar mobil tidak limbung. Jadi, sesungguhnya ini wajar.
Hanya saja semakin ke sini, konsumen ingin SUV yang nyaman. Pasalnya mobil tersebut lebih sering digunakan di dalam kota. Solusinya adalah ganti suspensi ke yang lebih empuk.
Hanya saja hati-hati kalau bermanuver, pastinya efek limbung akan semakin terasa. Utamanya untuk Terios generasi pertama yang punya dimensi cukup tinggi.
6. Transmisi matik lemot
Selanjutnya, masalah Daihatsu Terios bekas berikutnya adalah tarikan lemot untuk yang mengusung transmisi otomatis.
“Daihatsu Terios yang menggunakan transmisi matik tarikannya agak lemot, tapi ga lemot-lemot banget. Tenaga baru berasa saat rpm sudah di angka 2000,” imbuh Fikri.
7. Minim fitur keselamatan
Daihatsu Terios lansiran 2007 hingga 2010 terbilang masih minim dengan fitur keselamatan untuk sekelas mobil bersegmen Sport Utility Vehicle.
Fitur yang sudah ditanamkan pada Daihatsu Terios generasi awal ini hanya Air-bracking System (ABS) serta EBD. belum mengusung SRS Airbag dan fitur keselamatan lainnya.
8. Karet-karet getas
Karet getas umumnya terjadi pada mobil yang usianya lebih dari 10 tahun, mulai dari karet pintu, karet bodi, serta karet-karet lainnya.
“Temen saya ada yang pakai Terios juga, namun lansiran 2007. Pernah kabinnya bocor pas ujan turun. Setelah dicek karet moulding yang berada di jalur atas sudah aus alias getas. Solusinya ganti dengan karet yang baru,” jelas Fikri.
Moladiners, itulah ulasan mengenai masalah Daihatsu Terios bekas. Sebelum membeli mobil bekas ada baiknya membawa montir yang memahami mobil atau melakukan kroscek di bengkel resmi untuk mengetahui riwayat mobil tersebut.
Untuk informasi otomotif lengkap lainnya, pantau terus Moladin.com.