Masalah Karimun Wagon R bekas beragam, salah satunya kualitas peredam kabin yang kurang optimal.
“Penyakit Karimun Wagon R umumnya pada kualitas peredam kabin yang kurang oke, selain itu juga untuk varian dengan transmisi otomatis atau AGS, perpindahan giginya terasa sekali jedanya,” ungkap Sulaiman, salah satu Staff Operasional Balali Lelang di bilangan Tangerang Selatan.
Meski demikian peminat Karimun wagon R bekas masih ada, karena mobil ini terkenal irit BBM. Serta dimensinya yang kecil, tapi lega membuat mudah untuk dikendarai di kota besar seperti Jakarta guna melibas kemacetan.
Sebelum mengulas mengenai masalah Karimun Wagon R, ada baiknya kita mengetahui sejarahnya di Indonesia. Suzuki Karimun Wagon R pertama kali mengaspal di Indonesia pada tahu 2013 yang masuk dalam kategori segmen Low Cost Green Car (LCGC) yang saat itu bersaing dengan honda Brio dan Daihatsu Ayla.
Jantung pacunya menggunakan mesin K10B yang dipadukan dengan pilihan transmisi manual atau transmisi Auto Gear shift (AGS). Tenaga maksimalnya diklaim mampu meraih angka 68 hp pada 6.200 rpm serta torsi puncaknya mencapai 90 Nm pada putaran mesin 3.500 rpm.
Ukuran mobil ini mungil, memiliki dimensi panjang 3.635 mm, lebar 1.475 mm dan tinggi 1.670 mm. untuk desain eksteriornya mengkotak namun terlihat modern.
Apalagi Karimun Wagon R varian GS yang dilapisi banyak krom di beberapa sisi yang membuatnya terlihat lebih elegan. Seiring perjalanan waktu, pamor Karimun Wagon R mulai menyusut, alhasil pihak PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi menyuntik mati mobil mungil tersebut pada November 2021.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh mengenai masalah Karimun wagon R, bari kita simak ulasan lengkapnya berikut ini:
Sejumlah Penyakit Suzuki Karimun Wagon R yang Perlu Kamu Tahu
1. Perpindahan gigi transmisi AGS terasa lambat
Masalah Karimun Wagon R bekas yang pertama adalah dari sisi sistem transmisi AGS-nya. Yup, meski menjadi satu-satunya mobil LCGC yang mengusung sistem transmisi AGS, nyatanya sistem transmisi tersebut juga menjadi salah satu masalah.
Perpindahan gigi pada transmisi ini terasa sekali jedanya atau lemot, hal ini tentu mengganggu kenyamanan berkendara. Oleh karena itulah ketika membeli Karimun Wagon R bekas, disarankan untuk pilih yang manual saja.
2. Kualitas kekedapan kabin kurang optimal
Masalah Karimun Wagon R bekas selanjutnya adalah pada kualitas kekedapan kabinnya. Suara mesin dan suara dari luar mobil terdengar cukup jelas dari dalam kabin.
Hal ini tentu saja mengganggu ketenangan dan kenyamanan saat berkendara. Maklum, mobil LCGC. Cara menanggulanginya, cukup dengan menambahkan peredam aftermarket. Itu sudah cukup.
3. Engine mounting rusak
Kemudian, masalah karimun Wagon R bekas berikutnya adalah pada bagian engine mounting. Masalah ini umumnya muncul karena faktor usia pakai. Maklum mobil ini yang paling tua sudah berusia lebih dari 5 tahun.
“Pernah engine mounting saya rusak satu bagian, getarnya berasa sampai ke setir. Sangat menganggu kenyamanan, dan tentu saja langsung saya ganti dengan yang baru biar sembuh,” terang Teguh, salah satu pemilik Karimun Wagon R lansiran 2016.
4. Material interior kurang bagus
Sudah menjadi konsekuensi sebagai mobil LCGC yang notabennya harga murah. Hal tersebut yang menyebabkan material yang digunakan Karimun Wagon R terlihat kurang berkualitas.
Selain material, desainnya juga terlihat sangat sederhana. Bagian dashboard hanya disuguhkan sistem audio belum layar sentuh dan pakai knob putar untuk mengaktifkan AC.
Selain itu, headret bagian kursi depan juga masih menyatu dengan jok. Hal tersebut tentu membuat penyesuaian posisi kepala jadi kurang leluasa.
5. Minim fitur
Karimun Wagon R hadir minim fitur, sebagai contoh untuk power window saja hanya ada di bagian pintu depan, sedangkan bagian belakang masih menggunakan engkol.
Bagian head unit juga belum layar sentuh. Tentu ini mengurangi kenyamanan ketika berkendara bersamanya.
Selain itu untuk fitur keselamatan seperti ABS. Terkait SRS Airbag juga belum tersedia di semua varian. Jadi memang soal keselamatan belum terlalu diperhatikan oleh Suzuki.
Meski demikian, untuk fitur keamanan, Karimun Wagon R sudah mengadopsi kunci Immobilizer. Minimal, mobil ini agak sulit untuk dibobol maling.
6. Ukuran velg kecil
Ukuran velg 13 inch menjadi salah satu masalah Karimun Wagon R bekas varian GL. Ditambah lagi dimensi bodinya yang cukup tinggi. Hal ini berakibat saat dikendarai di jalan tol dan dilewati mobil besar maka mobil akan terasa bergoyang.
Meski demikian, untuk Karimun Wagon R varian GS untungnya sudah menggunakan ukuran velg ukuran 14 inch. Tentunya ini mendukung kenyamanan berkendara lebih baik. Jadi saran kami kalau mau beli bekas, pilih varian tertinggi saja yaitu GS.
Tips membeli Karimun Wagon R bekas
Sebelum membeli Suzuki Karimun Wagon R bekas, ada baiknya memperhatikan beberapa hal seperti:
-
Kondisi bodi dan keabsahan surat
Seperti pada umumnya dalam membeli mobil bekas, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kondisi bodi mobil serta kelengkapan dan keabsahan surat-suratnya.
Pastikan bodi tidak ada yang penyok dan warna cat tidak ada yang belang. Begitu juga dengan STNK dan BPKB, pastikan nomor mesin serta plat nomor kendaraan sesuai dengan yang terdaftar di SAMSAT.
-
Kondisi kaki-kaki dan bagian lantai mobil
Kemudian perhatikan juga kondisi kaki-kaki dan bagian lantai mobil. Dikarenakan mobil ini usianya sudah lebih dari tujuh tahun dikhawatirkan bagian kaki-kakinya sudah aus atau bagian lantainya ada yang keropos.
-
Kondisi mesin dan kelistrikan
Seperti sudah diinformasikan di atas bagian mesin utamanya engine mounting dipastikan dalam kondisi sehat. Jika dirasakan ada getaran berlebih saat mesin menyala, bisa jadi komponen tersebut mengalami masalah.
Moladiners, itulah ulasan mengenai masalah Karimun Wagon R bekas, untuk informasi otomotif menarik lainnya, simak terus Moladin.com.