Ulasan terkait masalah Nissan Grand Livina di bawah ini berguna untuk kamu sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli unit bekasnya.
Tapi sebelum mengulas lebih rinci, tidak ada salahnya mengetahui rangkuman perjalanan singkat mobil Nissan Grand Livina dari generasi ke generasi di Indonesia.
Nissan Grand Livina pertama kali dipasarkan di Tanah Air pada tahun 2006. Waktu itu menggunakan kode body L10 dengan jenis sasis panjang dan pendek. Sasis pendek mengusung nama Nissan Livina dan sasis panjang Grand Livina.
Nah varian Grand Livina ini memiliki dua pilihan mesin yakni HR18DE 1.800 cc dan HR15DE 1.500 cc. Sedangkan typenya dilengkapi oleh beberapa trim yakni 1.5 SV, 1.5 XV, 1.8 XV dan 1.8 Ultimate.
Sedangkan Nissan Livina (pendek), juga tersedia dalam beberapa trim 1.5 XR, 1.5 XR Automatic dan 1.5 X-Gear. Baik Nissan Livina dan Grand Livina mesinnya mengusung tenaga 1.500 cc dengan transmisi manual 5 percepatan, sedangkan versi matiknya 4 percepatan.
Sedangkan pada mesin 1.800 cc dijejali dengan transmisi 6 speed manual dan 4 speed matik.
Di tahun 2013 penggunaan sasis L10 digantikan oleh sasis dengan kode body L11. Secara rinci Nissan tidak menulis perbedaan kedua sasis ini, namun jika diperhatikan kurang lebih sama secara dimensi.
Justru yang berbeda adalah ubahan faceliftnya yang terloihat lebih segar mengacu pada eksterior dan interior.
Hingga akhirnya di tahun 2019 Nissan merilis All New Serena yang mana unit ini diproduksi memakai basis Mitsubishi Xpander, rekan satu aliansi mereka.
Demikian panjang perjalanan Nissan Grand Livina di Idonesia, berpengaruh pada unit bekasnya saat ini.
Untuk kamu yang sedang berburu unit ini, wajib diperhatikan beberapa hal terkait keluhan pengguna atas Nissan Grand Livina. Sebenarnya ini wajar, karena jika di hitung sejak 2006, maka ada yang usia mobil sudah 14 tahun
Berikut ulasan masalah Nissan Grand Livina bekas:
1. AC Grand Livina Panas
Kalian pengguna Nissan Grand Livina lama mungkin pernah merasakan AC panas. Kejadian ini sebenarnya bisa terjadi pada semua mobil, terutamayang mobilitasnya kerjanya tinggi.
Biasanya AC panas karena ada beberapa komponennya yang rusak, misalnya :
Evaporator Bocor
Pada mobil yang mobilitasnya tinggi, evaporator rentan terjadi kebocoran. Terlebih jika kondisi partnya jarang dibersihkan.
Hingga akhirnya membuat evaporator akan terkikis sebab alumunium yang mengalami kondisi basah dan kering karena tekanan lebih dari 200psi akhirnya bocor.
Kalau sudah begini kamu akan keluar duit lebih bayak, kerena harus menggantinya evaporator dengan yang baru.
Selang Bocor
Masalah AC lainnya bisa datang dari selang bocor. “Selang AC bocor umunya sudah termakan usia. Getas,” kata Putra mekanik mobil di bilangan Otista jakarta Timur.
Puta menambahkan untuk masalah ini baiknya pemilik menggantinya dengan selang baru, sebab part berbahan dasar karet tidak bisa diperbaiki dan hanya bisa diganti baru.
Agar AC stabil, selalu dalam kondisi prima, disarannkan untuk selalu melakukan perawatan rutin AC mobil secara berkala.
2. Mesin Mobil Ngelitik
Masalah Nissan Grand Livina bekas selanjutnya yang sering dikeluhkan adalah mesin mobil ngelitik.
“Masalah mesin ngelitik bisa diselesaikan dengan memberika carbon clean pada kepala piston dan valvenya,” tambah Putra.
Cara kerja carbon clean sendiri nantinya akan membersihkan dari dasar ke atas. Hingga mengenai kepala komponen tersebut.
Selanjutnya agar optimal, dilanjutkan dengan melakukan tune up secara menyeluruh. Adapun masalah Nissan Grand Livina ngelitik bisa disebakan oleh filter udara yang kotor, throttle body, atau kesalahan penggunaan BBM.
Maka dari itu pastikan mobil selalu menggunakan BBM sesuai rekomendasi pabrikan.
Selain itu ngelitik atau brebet pada Nissan Grand Livina juga bisa terjadi karena koil rusak, atau busi kotor. Agar ini tidak terjadi, pemilik disarankan lakukan tuneup mesin secara rutin.
3. Overheat
Masalah Nissan Grand Livina lainnya adalah sering terjadi overheat. Umumnya overheat terjadi karena pemilik menggunakan air biasa untuk radiator, bukan coolant.
Setelah menggunakan coolant bukan berarti aman. Coolant juga harus diganti berkala. Supaya tidak terjadi pengendapan penumpukan kerak, sebab jika hal ini terjadi maka dapat mempengaruhi kinerja radiator.
4. Oli Menguap
Nyambung dengan overheat. Oli yang menguap umumnya terjadi karena mesin mobil terlalu panas.
Salah satu penyebabnya bisa karena jenis oli yang digunakan memiliki titik didih yang cukup rendah.
Akibatnya oli lebih mudah menguap dan terjadi Overheat, yang membuat suhu mesin lebih panas. Apa lagi akan diperburuk oleh kualitas oli yang buruk.
5. Kurang Bertenaga
Pantang bagi sebuah mobil keluarga atau MPV mesinnya loyo. Tapi ini umum terjadi.
Mobil kurang tenaga umunya karena kurang diservice. Solusinya tentu saja tuneup. “Jika sudah di-tuneup mobil masih kurang tenaga, baiknya minta mekanik cek setingan ECU,” tambah Putra.
“Untuk tuneup Nissan Grand Livina berkisar Rp 500 – 1.5 jutaan, bisa lebih tergantung masalahnya,” tutup Putra.
Demikian ulasan terkait masalah Nissan Grand Livina. Simak terus Moladin.com untuk update kabar terbaru otomotif.