5 Masalah Toyota Agya Bekas, Ketahui Sebelum Beli!

Bahasan masalah Toyota Agya bekas di bawah ini, mungkin berguna bagi kamu yang berencana meminang versi lawasnya. Mengetahui persoalan tersebut, membuat kamu bisa bersiap dengan biaya perbaikannya.

Sebelum kamu berburu mobil Bekas Toyota Agya, patut pula ketahui jika di pasaran mobil LCGC ini memiliki dua type mesin. Yakni berkapasitas 1.0 liter dan 1.2 liter.

Pada model yang mengusung mesin 1.000 cc, mobil Toyota Agya mengadopsi teknologi DOHC VVTi 12 katup. Tenaga tersebut disalurkan melalui transmisi manual 5 percepatan yang bertenaga 67 PS per 6.000 RPM dan torsi 9,1 Kgm per 4.400 RPM. 

Sementara pada versi 1.200 cc, berbekal teknologi mesin DOHC Dual VVTi 16 katup. Tenaga mesin tersebut disalurkan melalui dua pilihan transmisi manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan, serta mampu menghasilkan tenaga sebesar 88 PS pada 6.000 RPM dengan torsi 11 Kgm per 4.200 RPM.

Berkat kapasitas mesin yang terbilang kecil, mobil ini jadi terkenal dengan konsusi BBM nya yang terbilang ekonomis. Laman resmi Tunas Toyota menyebut, konsumsi BBM Agya bisa menembus hingga 1: 22 km/liter.

Sedangkan konsumsi BBM Toyota Agya 1.2 yang mengusung teknologi Dual VVT-i juga memiliki tingkat konsumsi bahan bakar mencapai 19 km/liter berdasarkan konsumsi rata-rata dengan kecepatan konstan.

Meski disuguhkan dengan kelebihan mesin yang terbilang irit, Toyota Agya juga memiliki beberapa kekurangan. Adapun masalah – masalah Toyota Agya bekas berikut ulasannya kami sampaikan di bawah ini.

1. RPM Naik Turun

Ilustrasi speedometer Agya

Untuk kamu yang ingin membeli Toyota Agya bekas, penting untuk memperhatikan kondisi mesin. Karena salah satu masalah Toyota Agya bekas yang sering hinggap di usia pemakaian lebih dari 3 tahun adalah mula timbus gejala RPM naik turun.

Menurut Putra, mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur, gejala ini ada pada kebanyakan Toyota Agya 2017 tahun ke bawah. “RPM Toyota Agya naik turun umumnya terjadi saat mobil dalam kecepatan rendah, berhenti, serta ketika suhu mesin panas,” kata Putra.

Gejala RPM naik turun ini bisa disebabkan banyak faktor. “Misal error di sensor TPS (throttle position sensor) atau di ISC (idle speed control) karena banyak kotoran karbon”, tambahnya.

ISC bermasalah juga menyebabkan Toyota Agya jadi sulit hidup atau susah distarter. Karena ISC yang bermasalah tidak menghasilkan udara untuk pembakaran fuel.

Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan membersihkannya di kedua bagian komponen tersebut. Namun agar lebih maksimal, lebih disarankan pemik mengganti ISC atau TPS dengan yang baru.

Untuk harga baru ISC sendiri berkisar antara Rp 350-500 ribuan. Sementara sensor TPS harganya berkisar Rp 100-150 ribuan. “Kalau untuk biaya jasanya sendiri berkisar Rp 200- 300 ribuan,” tambah Putra.

2. Mesin Ngelitik

Kalau penggunaan BBM tidak tepat, mesin Agya bisa ngelitik

Masalah Toyota Agya berikutnya adalah mesin yang sudah ngelitik. Gejala ngelitik ini umumnya timbul karena pembakaran yang tidak sempurna. Misal pemilik sebelumnya menggunakan BBM yang kurang berkualitas, atau bisa jadi juga karena busi yang sudah termakan usia.

“Untuk kasus ini solusinya cukup membersihkan ruang bakar, ganti BBM pakai oktan lebih tinggi, ganti sensor MAP atau air flow meter, dan mengecek pendingin mesin, apakah normal atau tidak,” tambahnya.

Perlu diingat, Agya merupakan mobil LCGC yang memang dikhususkan dengan bensin minimal RON 92. Jadi kalau menggunakan spesifikasi di bawah itu, bisa menimbulkan masalah di mesin.

3. Engine Mounting Rusak

Engine mounting bermasalah akan menimbulkan getar dan dan bunyi-bunyi aneh

Masalah Toyota Agya berikutnya adalah engine mounting yang tidak berfungsi dengan baik. Umumnya engine mounting ini berbahan dasar karet yang fleksibel yang juga berfungsi untuk meredam. Namun bagian ini mengalami kerusakan, umumnya kerena usia pakai.

Engine mounting sangat berpengaruh terhadap kenyamanan di dalam kabin. Pasalnya, bagian part tersebut dibuat agar menjaga pondasi mesin mobil yang langsung bersinggungan dengan sasis.

Jika ada kerusakan di engine mounting, getaran mesin akan terasa hingga ke bodi. Pastinya akan membuat berkendara jadi tidak nyaman.

4. BBM Toyota Agya Jadi Boros

Penggunaan oli yang sesuai dengan kebutuhan mobil merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh pemiliknya.

Toyota Agya yang terkenal irit bișa berubah menjadi lebih boros dari biasanya. Indikator penyebabnya ada banyak.

Salah satunya bisa jadi pengguna sebelumnya tidak menggunakan oli dengan spek yang sesuai. Padahal cairan ini penting dalam melindungi dan mendukung performa mesin saat sedang bekerja.

Maka dari itu, penggunaan oli mesin yang sesuai dengan kebutuhan mobil merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh pemiliknya.

“Biasanya, karakter oli untuk LCGC adalah encer. Hal ini mengacu kepada mesin LCGC yang kecil, sehingga komponen-komponen di dalamnya juga lebih kecil,” kata Putra.

Menurut Putra, oli yang encer tersebut bisa mempermudah sirkulasi mesin sehingga bekerja dengan baik. Tingkat kekentalan oli yang cocok untuk Agya adalah 0W-20 atau 5W-30.

Putra menambahkan jika kekentalan oli tidak sesuai dengan kebutuhan, dikhawatirkan membuat mesin tidak terlumasi sempurna dan cepat panas. Kinerja mesin pun jadi lebih berat dari biasanya, itulah yang membuat boros BBM.

Faktor lain yang membuat Agya boros BBM, bisa juga karena mobil jarang dilakukan servis berkala. Maka dari itu penting untuk kamu rajin melakukan perawatan. Lalu tidak ada salahnya tune up usai meminang Toyota Agya bekas.

5. AC Tidak Dingin

AC Agya sering dikeluhkan tidak dingin oleh beberapa pemiliknya

Masalah Toyota Agya bekas lainnya adalah terkait AC yang kurang dingin. AC Toyota Agya yang kurang dingin bisa disebabkan oleh beberapa hal.

Pertama karena kondensor AC yang kotor. Kondensor sendiri adalah bagian pada AC yang tugasnya membuang suhu panas yang dilepaskan kompresor.

Kalau sampai bagian ini kotor, maka akan menjadi penyebab AC mobil tidak dingin hanya keluar angin. Untuk mencegah kotornya kondensor, kamu harus rutin membersihkan kotoran yang menumpuk agar tidak menimbulkan penyumbatan.

AC Agya yang tidak dingin juga bisa disebabkan oleh kompresor aus atau rusak. Cirinya adalah sight glass sudah berwarna hitam. Kalau tanda ini muncul, maka itu artinya receiver dryer atau expansion valve tersumbat oleh kotoran.

Untuk mobil yang beredar sudah lebih dari 5 tahun, Toyota Agya rentan mengalami extra fan mati. Apabila komponen yang terletak di depan kondensor ini mati, maka akan memengaruhi proses kondensasi.

Padahal, kondensasi adalah proses yang membuat penurunan suhu di dalam kondensor. Jika extra fan tidak berputar, otomatis penurunan suhu tidak bakal terjadi. Akhirnya, kabin di dalam mobil pun akan tetap terasa panas. Rusaknya Extra fan AC pada Agya, umunya terjadi karena usia pakai.

Kalau sudah begini, lebih baik kamu menyerahkan perbaikan kepada bengkel terpercaya agar sumber masalah segera diketahui dan lekas dilakukan perbaikan.

Demikian ulasan terkait masalah Toyota Agya bekas. Semoga bisa menjadi panduan kamu dalam menemukan Agya bekas berkualitas.

Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru otomotif.

Related posts

GJAW 2024 : Fakta Pabrikan Jepang “Sungkan” Lihat Gebrakan Mobil-mobil Baru Asal Cina?

inDrive.Kurir Gelar Lomba Berhadiah Liburan ke Bali

Fakta Menarik Marselino Ferdinan, Pernah Dapat Bonus Mobil dari Klub Eropa